Share

Melamar

Hari Minggu jam delapan pagi. 

Adam berulang kali menggosok tangan dan meremas rambut karena gugup. Hari ini dia datang menemui papanya Alena untuk melamar putrinya kembali, tanpa membawa orang tua. 

Restu dari mamanya sulit didapatkan, sehingga laki-laki itu memilih nekat untuk menikahi sang mantan istri, jika papanya menyetujui. 

Sudah setengah jam Adam duduk di sofa ruang tamu rumah kediaman orang tua Alena, tapi belum ada yang muncul kecuali si bibik yang tadi membukakan pintu. 

"Dam." Sebuah panggilan mengangetkannya. Hampir saja laki-laki itu terjatuh mendengar suara bass papanya Alena.

"Papa." Adam meraih tangan sang mantan mertua dan menciumnya sebagai tanda hormat. 

"Sehat?" tanya laki-laki itu sembari duduk di sofa.

"Alhamdulillah sehat. Papa gimana kabar, masih suka main tenis?" tanya Adam. Dia tahu persis hobi papanya Alena karena mereka cukup dekat setelah pernikahan.

"Sekarang udah jarang. Papa ud

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status