Share

Chapter 68

“Setelah makan malam selesai aku akan pergi,” ucap Alby masih mengelus-ngelus pipi Khalifa.

“Pergi saja.”

“Nggak bakal rindu?”

“Nggak.”

Alby terkekeh.

“Yakin?”

“Ish, udah! Katanya mau pergi. Ya sana tinggal pergi.” Khalifa sedikit mendorong dada Alby, namun yang di dorong justru tertawa cukup senang.

“Kalau rindu bilang,” bisiknya.

“Enggak bakal, udah… ini kamar mandi Kak, nggak baik lama-lama di sini!” ucap Khalifa.

“Hehe, iya, iya, istriku yang cantik yang manis yang imut. Aku pergi nih…” Alby melepaskan genggaman tangannya.

“Mau cium dulu gak?”

“Gak!”

“Hanya kecupan singkat saja, Khalifa… ayolah ….” Alby memohon, ia menunjukkan pipi kanannya. “ayo, di sini.”

Khalifa memilin jari-jemarinya, resah. Apa ia harus menuruti keinginan Alby yang satu ini?

“Khalifa, hanya kecupan singkat, satu detik juga nggak papa. Ayo.” Alby masih menunggu.

“Hanya singkat kan? Setelahnya kakak harus pergi.”

“Iya… “

Dengan jantung berdebar, dengan perasaan bungkah nan bergejolak, Khalifa menelan s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status