Share

Bab 164

Author: Amrita
Wanda dan Andre serentak menoleh ke arah suara itu berasal.

Setelah tipuannya dibongkar tanpa ampun oleh Leonard, Andre tidak marah, malah dia membungkukkan badan, makin mendekat ke arah Wanda.

"Kalau kamu cium baik-baik, ini bau darah atau bau alkohol?"

Begitu dia mendekat, Wanda refleks menahan napas. Lalu dia berusaha bernapas perlahan dan mencium aroma anggur yang harum.

Tadi saat Andre dipukul, Wanda sedang memegang segelas anggur di tangannya.

Selama ini dia pikir, wangi anggur itu berasal dari gelas di tangannya.

Namun sekarang, anggur itu sudah ditumpahkan semuanya ke wajah Harvey.

Dan saat dia mendekati Andre, aroma itu masih tercium.

Dia mengamati bibir Andre dengan saksama. Warna bibirnya memang agak berbeda dari warna darah yang sudah mengering.

Bibirnya memang terlihat sangat menarik.

Entah kenapa, di benak Wanda tiba-tiba muncul sebuah pikiran.

Bibir yang sangat cocok untuk dicium.'

Begitu pikiran itu muncul, dia cepat-cepat berseru dalam hati, 'Dosa, dosa besar!'

"Itu ..
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (5)
goodnovel comment avatar
niniqwahyuni
bingung antara 2 pilihan, apakah salah satu dr mereka yg akhirnya mendapatkan wanda
goodnovel comment avatar
Esti Setyaningrum
sukaaaa.... update nya banyak2 ......
goodnovel comment avatar
Zoya Dmitrovka
susah kak, bingung pilihnya hahahahha Andre pun sudah banyak membantu Wanda
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 172

    [Peternakan Megaloka, tantangan besar, tahap pertama: Melindungi wortel.][Orang tua dan anak-anak mengayuh sepeda bertiga menuju perkemahan yang berjarak tiga kilometer dari sana.][Di sepanjang jalan akan ada kawanan kambing liar yang muncul. Orang tua dan anak-anak harus membawa satu ember wortel dan sawi, dan selama bersepeda, mereka harus menjaga wortel dan daun sawi itu agar tidak dimakan kambing.][Setelah tiba di tujuan, setiap wortel yang tersisa mendapatkan 3 poin, setiap daun sawi yang tersisa mendapatkan 1 poin. Poin ini digunakan untuk menukar bahan masakan saat makan siang.]Kata-kata di kartu misi itu, sebagian besar sudah bisa dibaca oleh Sasha. Dia membacakan kartu misi itu dan bertanya, "Om, kamu mengerti? Kalau nggak paham, aku akan jelaskan sekali lagi."Apakah Sasha meremehkan kecerdasannya?Fabian mengangguk dan berkata dengan suara pelan, "Aku mengerti."Melihat ketiganya berdiri bersama, sang guru merasa pemandangan itu sangat menyenangkan hati."Kalau pria itu

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 171

    Pihak Otoritas Pengawasan memutuskan untuk mempercayai bahwa program analisis saham yang diajukan oleh Wanda memang ditulis olehnya sendiri. Setelah menyelidiki dana yang digunakan Wanda untuk berinvestasi di pasar saham, mereka memastikan bahwa uang tersebut berasal dari hasil perceraiannya. Maka, dana yang sempat dibekukan pun langsung ditransfer ke rekeningnya.Wanda tersenyum tipis melihat dirinya kembali menjadi miliarder.Saat itu, telepon dari Pak Hendra dari Perusahaan Sekuritas Sentosa masuk.Wanda sedikit mengernyit, tapi tetap memilih untuk menjawabnya.Setelah mengangkat telepon, suara Pak Hendra langsung terdengar di telinganya."Nona Wanda, saya dengar dana Anda sudah dibuka blokirnya oleh Otoritas, selamat ya! Saya ingin tahu, apakah Anda bersedia kalau saya kembali menjadi penasihat investasi Anda? Saya bisa berikan komisi paling rendah untuk Anda!"Wanda bertanya, "Pak Hendra, bukannya kamu sudah dipecat dari Perusahaan Sekuritas Sentosa?"Pak Hendra terdiam sejenak, l

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 170

    Pada saat istirahat siang, Sasha menerima pesan dari Andre.[Sasha, kebetulan aku ada waktu luang di akhir pekan, aku sudah siap membuatmu menjadi pusat perhatian, tampil luar biasa!]Andre penuh percaya diri.Sasha mengirim pesan suara kepada Andre, "Maaf ya, Om Andre, aku sudah mengundang Om Fabian buat ikut kegiatan rekreasi orang tua dan anak."Mendengar pesan suara dari Sasha, Andre yang sedang duduk di kantor menyipitkan mata dan memutar pesan itu.Sasha pasti akan senang mengundangnya ikut kegiatan orang tua dan anak.Namun, setelah mendengar suara Sasha, harapannya langsung hancur!Dia terkulai di sandaran kursi seperti patung batu berwarna abu-abu. Dengan sisa-sisa tenaganya, dia meraih ponsel dan menekan tombol pesan suara."Sasha, kenapa kamu memutuskan ikut kegiatan dengan Om Fabian?"Apa Fabian membawa Sasha ke toilet lalu mengancamnya?!Sasha segera membalas pesan Andre, "Karena Om Fabian bisa membuat bekal makan siang yang sangat enak! Aku mau menikmati makanan lezat sam

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 169

    Tanpa berpikir panjang lagi, Wanda langsung memamerkan kehebatan kakaknya pada Sasha. "Bekal makan buatan om kamu itu luar biasa! Begitu lengkap, tampilannya juga cantik. Waktu tutupnya dibuka, wanginya bisa tercium sampai jauh!"Fabian seperti teringat sesuatu dan merasa agak menyesal. "Sayangnya, setelah ini aku dan mamamu akan sangat sibuk. Mungkin nggak akan ada waktu lagi untuk menyiapkan bekal makan."Sasha langsung meluncur turun dari kursi, berlari masuk ke kamarnya, dan tak lama kemudian, dia keluar sambil membawa satu dokumen. Langkahnya terdengar cepat dan keras."Om Fabian, kamu bisa ikut aku dan mamaku ke acara rekreasi keluarga dari sekolah nggak?"Fabian menerima kertas dari tangan Sasha dan menunduk, merenung beberapa detik.Sasha khawatir pamannya akan menolak. "Om! Tolong ya, tolong! Nggak apa-apa kalau kamu bikin anak-anak lain ketakutan, nggak apa-apa kalau kamu nggak paham aturan main! Aku nggak mau gelar Keluarga Terbaik lagi! Aku cuma mau Om dan mamaku ikut acara

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 168

    Sasha memikirkan dengan sungguh-sungguh. Dia memandang ke arah Andre, lalu ke arah Fabian.Dia benar-benar merasa bimbang, "Hmm ... besok pagi saja, baru aku bilang ke Mama!"Dalam perjalanan, Andre mengeloni Sasha hingga tertidur.Dia mengeluarkan sepasang earphone, dan dengan lembut menyematkannya ke telinga Sasha.Melalui earphone itu, dia memutar rekaman suara dari teks yang dia tulis di ponselnya."Hari ini, Sasha bersama Mama dan Om Andre ikut kegiatan orang tua dan anak. Keluarga kecil Sasha pun terpilih sebagai Keluarga Paling Harmonis!"Sasha tersenyum kecil dalam tidurnya."Sementara itu, ketika Sasha datang ke acara orang tua-anak bersama Mama dan Om Fabian, banyak anak kecil jadi takut dan menangis karena tubuh Om Fabian yang tinggi besar. Akhirnya, keluarga Sasha pun dianugerahi gelar "Keluarga Terkacau".Senyum di sudut bibir Sasha langsung menghilang."Om Andre dan Sasha memenangkan berbagai lomba. Papa jahat Sasha sampai berlutut memohon ampun.""Namun, saat Sasha memba

  • Melepas Cinta, Menggapai Diri   Bab 167

    Land Rover meninggalkan garasi, sementara Harvey berjalan mendekati Leonard dan memanggil dengan hormat."Paman Leonard.""Memalukan!" Penilaian dari Leonard membuat wajah Harvey seketika pucat.Tanpa menoleh ke arah Harvey, dia hanya berkata,"Andai waktu itu aku nggak kasih tahu kamu kalau aku punya seorang murid yang luar biasa cerdas. Dan andai aku nggak diam-diam menyetujui keinginanmu untuk membiayai pendidikan Wanda, mungkin semuanya akan berbeda."Harvey menatap selimut di atas kaki Leonard, menundukkan matanya, menyembunyikan kemarahan yang mulai membuncah di matanya. "Paman Leonard, apa maksudmu?"Dia terkekeh sinis. "Kamu nggak pernah membuat keputusan yang salah. Setiap kata-katamu selalu dianggap sebagai kebenaran mutlak oleh ayahku, juga kakekku.""Kenapa? Apa sekarang kamu pun bisa merasa menyesal?"Sesaat itu, Harvey merasa jarak antara dirinya dan Leonard tidak sejauh yang dia bayangkan.Ternyata, Paman Leonard juga bisa membuat keputusan yang salah.Harvey mendongakka

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status