Short
Melupakan Pria Berengsek

Melupakan Pria Berengsek

By:  Bianca Hazel:Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
1 rating. 1 review
9Chapters
2.1Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Malam sehari sebelum pernikahan, aku mengalami kecelakaan mobil yang mengakibatkan pendarahan hebat hingga nyawaku terancam. Kecelakaan tersebut direncanakan oleh teman wanita masa kecil tunanganku. Sahabatku mencoba menelepon tunanganku, tetapi tidak diangkatnya. Dia hanya mengirimkan sebuah pesan. "Gita sedang flu, jadi aku sedang sibuk." Sahabatku kemudian menelepon tunangannya, seorang selebritas papan atas yang memiliki banyak koneksi. Panggilan tersambung, tetapi hanya terdengar pacarnya berkata, "Gita sedang sakit, dia sangat butuh aku menemaninya di saat-saat seperti ini." Tindakan penyelamatan dilakukan semalaman dan aku berhasil melewati masa kritis. Di kamar inap, aku dan sahabatku saling memandang dan berkata serempak. "Aku nggak ingin nikah." Tidak ada yang menyangka apa yang akan terjadi setelah kami mengambil keputusan itu. Masing-masing pasangan kami menjadi gila setelah menerima pemberitahuan pembatalan pertunangan.

View More

Chapter 1

Bab 1

Tunanganku, Brian Candra, yang tidak muncul selama seminggu penuh, akhirnya meneleponku.

Begitu kuangkat panggilan itu, yang terdengar hanyalah pertanyaan-pertanyaan yang menyalahkanku.

"Adel, kamu ingin membuat drama apa lagi? Tempat dan waktu pernikahan kita sudah ditentukan oleh keluarga kita! Kamu kira bisa dibatalkan sesuka hatimu? Apa sih sebenarnya mau kamu?"

Aku hendak membalasnya, tetapi dia mendahului dengan rentetan kemarahannya.

"Aku sudah bilang berkali-kali, tubuh Gita lemah, sekali flu saja bisa membuat kondisinya kritis. Aku harus berada di sisinya untuk memastikan keselamatannya. Kenapa kamu selalu cemburu nggak jelas dan nggak memikirkan nyawa orang sama sekali!"

Mendengar kata "nyawa orang" membuatku tersenyum pahit.

Dalam perjalanan pulang setelah mengurus persiapan pernikahan semalam, aku ditabrak oleh truk yang melaju kencang.

Pada saat itu, aku berusaha menelepon Brian sebelum kesadaranku hilang sepenuhnya, tetapi hanya terdengar nada sibuk.

Dua kali panggilan teleponku ditolaknya.

Ketika kesadaranku sudah sepenuhnya hilang dan layar ponselku berlumuran dara, sebuah notifikasi pesan masuk.

Brian mengirim pesan WhatsApp dengan kesal.

"Ada apa? Langsung ke intinya!"

Karena tidak mendapatkan balasanku, dia pun mengirim pesan lain.

"Kamu sengaja, ya? Mengganggu aku saat sedang menenangkan Gita? Apa kamu nggak tahu, kalau suasana hati Gita buruk, itu akan mengancam nyawanya!"

Sebelum dan sesudah aku sadarkan diri, Brian tidak berhenti menyalahkanku.

Pada saat ini, ponselku tiba-tiba dirampas oleh sahabatku, Melisa Davini, yang baru masuk ke kamar inap rumah sakit.

"Brian, apa otakmu sudah nggak bekerja? Semalam, Adel mengalami kecelakaan mobil! Sopir itu sengaja menabraknya dua kali! Kalau dia terlambat dilarikan ke rumah sakit, dia pasti sudah nggak ada di dunia ini sekarang! Kamu nggak bisa membedakan mana yang lebih parah antara flu dan kecelakaan mobil?"

Setelah mendengar itu pun, Brian hanya mencibir.

"Kamu berbohong padaku yang merupakan seorang dokter profesional, Melisa, kalian berdua sungguh melebih-lebihkan kecerdasan otak kalian!"

Setelah mengatakan itu, dia langsung menutup telepon.

Begitu mendengar panggilan terputus, urat nadi di telapak tangan Melisa yang memegang ponselku mencuat.

Saat aku ingin menenangkannya, terdengar suara dering ponsel. Kali ini, ada panggilan masuk di ponselnya.

Yang menelepon adalah David Fabian, merupakan tunangan Melisa dan juga merupakan teman masa kecil Brian.

"Melisa, apa sebenarnya rencana kalian? Apa kalian nggak tahu, gara-gara kalian berbohong karena cemburu nggak jelas, Gita jadi tertekan dan penyakitnya hampir kambuh lagi!"

"Kalau bukan karena ada aku dan Brian di sisinya hari ini, pasti akan terjadi sesuatu pada Gita! Apa kalian nggak bisa memikirkan sedikit keselamatan nyawa orang? Keluargaku, keluarga Fabian, nggak akan membiarkan wanita sepertimu menjadi bagian keluarga! Pernikahan kita, terserah kamu mau lanjut atau tidak!"

Melisa sangat marah setelah mendengar itu. Namun, ketika dia hendak menelepon untuk mengumpat balik, dia mendapati David telah memblokirnya.

"Sialan! Seluruh keluarganya pun berengsek!"

Aku berusaha keras untuk meraih tangan Melisa.

"Jangan marah, Melisa. Nggak penting buang-buang pikiran dan tenaga untuk mereka."

Melihat tubuhku yang dipenuh dengan instrumen medis, mata Melisa mulai berkaca-kaca.

"Adel, masih sakit?"

Aku tersenyum dan menggelengkan kepalaku.

Tidak sakit lagi.

Sejak Brian menutup teleponku, sudah cukup rasa sakit yang kurasakan.

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
lisa lisa
Dua pria tol0l yg pantas kena karma!!! Wkwkwk.
2025-01-07 17:21:08
0
9 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status