Share

Bab 21

Mas Haikal tidak melanjutkan kata-katanya saat Nela datang. Temanku itu ternganga memindai penampilanku dari atas hingga bawah.

"Astaga ... ini beneran si Alina?" tanya teman lainnya yang ikut mengahmpiri kami.

"Ck' ck' ck'. Cantik banget, kamu, Lin. Ya Allah bajunya bagus bener! Rambut dikepang sebagian, kayak putri raja, lu. Ini juga perut, kek talenan, rata banget!"

Aku terkekeh mendengar pujian Nela yang terus memindaiku.

Kulirik Mas Haikal yang masih berada bersama kami. Ia sama sekali tidak mengalihkan pandangannya dariku.

'Kenapa? Ingat masa lalu?'

Ingin sekali aku berucap demikian. Tapi, tidak mungkin karena sekarang dua dayang-dayangnya datang.

Amira menarik kasar Mas Haikal untuk menjauh dariku. Wajahnya menyiratkan kecemburuan dan kebencian.

'Gitu aja, marah. Gak inget, waktu dia mesra-mesraan di depanku dulu? Aku marah? Enggak.'

"Enggak usah terlalu banyak memuji. Palingan baju yang dia pakai pun dapet nyewa. Amira, dong. Yang dipakai dia dari atas hingga bawah, sem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (11)
goodnovel comment avatar
Hermiyati
bagus ceritanya menarik
goodnovel comment avatar
Siti Ramlah
saya suka ceritax
goodnovel comment avatar
Rusni Abjulu
semakin menarik ceritanya semakin banyak jg koin nya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status