Share

Bab 366 isi tasku

"Kenapa bengong? Apa kata suamimu?"

Aku menggeleng pelan saat Santika bertanya. Keinginan makan yang tadi menggebu, kini terkikis oleh rasa khawatir akan perkataan suamiku.

Aku sangat mengenal Aldi. Dan aku tahu, nada bicaranya tadi menandakan ada sesuatu yang mengganjal hatinya. Bukan khawatir padaku, tapi lebih tepatnya seperti marah.

"Makan dulu, Run, keburu suamimu datang. Dia akan ke sini untuk menjemput, bukan?"

Kali ini aku mengangguk, tapi masih tidak mengeluarkan kata. Untuk menghargai Santika yang sudah membelikan makanan untukku, aku pun mulai menyuapkan nasi ke dalam mulut.

Sepanjang makan, pikiranku terus saja tak tenang. Hingga akhirnya, aku menyudahi suapanku, lalu mencuci tangan.

"Kenapa tidak dihabiskan?" tanya Santika lagi.

"Sudah kenyang, San. Sebaiknya aku nunggu suamiku di gang saja, dia tidak akan tahu jalan ke sini."

"Yasudah, aku antar," ujar Santika.

Dia melepaskan mukena yang sedari tadi masih melekat di tubuhnya. Setelah itu, dia mengambil sweater d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Bundanya Ahmad Farhan
jangan terlalu bertele tele dong konfliknya. Masa baru sebentar bahagia sudah tertuduh lagi
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status