Share

Mari Bercerai, Mas!

Wajah ibu memutih, melihat kemarahan mbak Asya. Akmal yang sejak tadi menatapku nyalang bahkan menunduk karena takutnya.

Mbak Asya memang terkenal dengan galaknya, bahkan tak segan memaki siapapun yang menganggu ketentramannya. Terlebih selama ini, mbak Asya rajin mengirim uang pada ibu.

"Tenanglah mbak" Aku memintanya tenang. Suaranya sudah melengking menusuk telinggaku.

"Ini semua salah Sari, Sya! Ibu tidak tau dari mana video itu berasal." ibu menunduk, menjawab pertanyaan mbak Asya. Aku hanya tersenyum kecut mendengarnya.

"Ibu yang berada di video itu, masih mau bilang tidak tau? Kamu Sari, jelaskan!"

"Jangan membentakku!"

Aku menatapnya tajam, enak saja dia main bentak sesuka hatinya. Dia pikir aku takut padanya.

"Kenapa kamu berteriak! Jaga bicaramu padaku. Kamu itu istri Aldo, jadi hormati aku!" Dia melipat tangannya di depan dada.

"Lagian bagaimana bisa kamu dibilang mencuri oleh ibu mertuamu sendiri, apa memang kamu terbiasa mencuri?"

Aku memutar bola mata malas, melipat tang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status