Share

Tak Lagi Diam

"Sari!"Mbak Asya berdiri di pagar rumah ibu, aku sudah ada di depan rumah mbak Yayuk, saat mbak Asya tiba-tiba menyusulku dari belakang. "Bisa kita bicara dulu?"

Aku melihat keadaan sekitar, setelah akhirnya aku menganggukkan kepala. Kuputuskan menggajaknya masuk kerumahku sendiri. Aku selalu membawa kunci di dalam tasku.

"Masuklah mbak"

Aku terkejut, rumah ini tak seperti keadaan rumah terakhir saat aku tinggalakan. Baru beberapa hari aku pergi, rumah ini sudah meirip tempat pembuangan sampah.

"Ada apa ini Sari, Kenapa berantakan sekali?"

Aku dan Mbak Asya memandang tumpukan mangkok di meja, bungkus mie instan. Termos air panas di lantai, sisa nasi bungkus, dan entah kuah bekas apa hingga kecoklatan di mangkok.

"Duduk diteras saja mbak"

Aku tutup kembali pemandangan yang membuat mataku sakit bahkan perutku mual.

"Aku ingin kau jawab jujur Sari, apa betul selama ini kamu hanya diberi satu juta oleh Aldo" mbak Asya menatapku lekat.

Kuhela nafas perlahan. "Iya mbak, bahkan dua bulan in
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Nur Hidayati
perempuan hrs kuat ....bener itu langka yg ditempuh sari. keluarga toxic hrs dijauhi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status