Home / Romansa / Membuatmu Takluk Padaku / Menjemput Suamiku Pulang

Share

Membuatmu Takluk Padaku
Membuatmu Takluk Padaku
Author: Kiki Miki

Menjemput Suamiku Pulang

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-13 11:54:20

“Mau ngapain kamu ke sini, Ray?” tanya Kai.

Pria itu baru membukakan pintu setelah Raya mengancam akan membuka paksa pintu apartemen itu dengan bantuan para bodyguard yang menemaninya.

Dengan isyarat, Raya meminta dua orang pengawal yang menemaninya untuk berjaga di depan pintu. Sementara ia sendiri masuk ke dalam kamar dengan santai. Kai mengikutinya masuk.

“Tentu saja aku ke sini untuk menjemput suamiku pulang, cepatlah berkemas. Ada banyak wartawan di luar. Kau tentu tidak mau memberikan orang-orang itu kesempatan untuk menjatuhkan reputasimu dan papa mertua kan?”

Kai menatap Raya dengan muak.

“Bukannya itu memang yang kamu mau? Kalau kamu memang sepeduli itu, harusnya kamu menerima tawaranku untuk bercerai!” kata Kai sengit.

“Aku tidak mau!” jawab Raya seperti biasa.

Kini langkahnya telah sampai di ambang pintu kamar. Matanya menatap sayu seorang perempuan dengan tubuh hanya dililit oleh seprai saja. Kondisi kamar itu berantakan di bagian-bagian tertentu. Ada beberapa pakaian termasuk pakaian dalam wanita berserakan di lantai. Dan Raya mendengus ketika melihat sebuah celana dalam pria juga teronggok di sana.

“Kamu mandi sekarang! Oh, iya. Di mana kamu menyimpan baju bersihnya Kai?” tanya Raya pada Veronica kekasih dari suaminya.

Vero mendesis dan memandang kasihan pada Raya, dengan senyum kemenangan tentu saja. Jangan berharap dia akan menjawab pertanyaan Raya. Sungguh, Vero akan melakukan apa saja untuk membuat Raya tahu di mana seharusnya posisinya.

Karena tidak mendapat jawaban dari Vero, Raya segera menuju ke lemari dan membukanya. Dan ternyata memang ada pakaian Kai di salah satu pintu lemari itu.

“Lancang sekali kau membuka-buka lemariku!” hardik Vero marah.

Vero segera turun dari ranjang masih dengan memakai selimut yang melilit tubuhnya untuk mencegah Raya mengobrak-abrik pakaian lemarinya.

Raya tak menghiraukan. Ia mengambil sebuah celana panjang dan kaos kasual serta pakaian dalam Kai dari sana dan melemparkannya ke atas tempat tidur.

Masih mengabaikan Vero, Raya berpaling kembali pada Kai.

“Kamu segera mandi sekarang sebelum para wartawan itu curiga dengan apa yang kamu lakukan di sini. Aku tunggu di depan!” perintah Raya sambil memandang Kai tajam.

Langkahnya kini menuju ruang tamu hingga ia menemukan sofa dan duduk manis di sana.

“Bisa ya kamu dengan lancangnya menerobos masuk apartemen orang lain dan bertindak tidak sopan seenaknya?!” umpat Vero.

Vero dengan tubuh yang masih dililit seprai itu menyusul Raya ke ruang depan.

Raya tertawa kecil sebelum ia duduk dengan anggun di sofa yang tersedia di ruang tamu tersebut.

“Bisa ya kamu dengan tidak tahu malu membawa suami orang ke apartemenmu dan making love dengannya tanpa rasa bersalah sama sekali?” balas Raya tanpa raut emosi sama sekali.

Vero dengan geram mendatangi Raya hingga ia berada tepat di hadapan istri dari kekasihnya itu.

“Hah! Suamimu? Maksudmu suami di atas kertas? Kau sangat tahu Raya, kalau Kai tidak mencintaimu. Dia hanya mencintaiku! Kau hanya duri dalam hubungan kami! Dari sejak awal bukannya Kai sudah bilang kalau pernikahan kalian hanya sebatas pernikahan terpaksa?” balas Vero.

Entah dengan cara apa lagi Vero membuat Raya sadar bahwa cinta Kai hanya untuknya.

Raya mengangguk, sedikit mencibir.

“Benar, lalu? Pernikahan terpaksa pun tetap saja itu adalah pernikahan. Kamu sendiri apa punya?”

Bibir Vero bergetar menahan amarah, namun ia tak bisa mengungkapkannya karena memang ia tak memilikinya, status pernikahan itu.

Raya yang sempat duduk kemudian berdiri dan menatap wanita di depannya itu. Seprai yang membalut tubuh Veronica hampir melorot sehingga belahan dadanya terbuka hampir separuhnya.

Raya meraih seprai itu dan melilitkannya dengan kencang ke tubuh Vero hingga wanita itu merasa sesak hingga sulit bernapas.

“Aku sama sekali tidak peduli dengan kisah cintamu itu dan Kai, Vero. Tetapi jika kau memang secinta itu padanya harusnya kau berpikir ratusan kali untuk membuat reputasi Kai dan ayahnya buruk,” kata Raya sambil menyelipkan ujung seprai ke sisi terakhir lilitan kain itu.

Raya mengangguk puas melihat seprai itu kini sudah tidak melorot di tubuh Vero.

Sementara itu, Vero menggertakan giginya dengan geram sambil melihat ke arah kamar.

Tampaknya Kai benar-benar menuruti permintaan Raya untuk mandi dan berpakaian. Buktinya laki-laki itu tidak menyusul ia dan Raya keluar kamar meski Kai terlihat sama marahnya dengan dirinya.

“Aku … tidak … peduli!” jawab Vero muak namun memelankan nada suaranya agar Kai tidak mendengarnya.

Raya tersenyum lagi.

“Kalau kau tidak peduli jangan pernah bermimpi masuk dalam keluarga Prabaswara. Jelas wanita sepertimu tidak akan mampu menjadi bagian dari mereka,” jawab Raya tegas dan lugas.

Vero menghentakkan kakinya sebagai upayanya yang berusaha meredam emosi. Kemudian ia memilih pergi dan masuk kembali ke dalam kamar. Dia tidak bisa membalas Raya saat ini karena beresiko ia akan mengeluarkan kata-kata yang akan membuat Kai membuat penilaian berbeda kepadanya nanti. Dia akan membalas perempuan itu nanti, tapi tidak saat ini.

Saat ia kembali ke kamar, benar saja Kai sudah berada di dalam kamar mandi. Terlihat bayangan Kai yang sedang mandi di bawah shower dari dinding dan pintu kamar mandi yang terbuat dari kaca berwarna abu buram itu.

Pelan-pelan Vero berusaha mengatur napasnya yang memburu agar emosinya tidak terlihat dengan jelas di mata Kai nanti. Lalu dengan pelan ia mengetuk pintu kamar mandi itu.

“Hmm, sebentar lagi aku selesai.” Terdengar sahutan dari dalam kamar mandi.

“Buka, Sayang. Aku juga mau ikutan mandi. Sekalian,” ucap Vero.Lalu,

ceklek!

Pintu kamar mandi itu terbuka menampilkan tubuh Kai yang basah tanpa busana.

Vero tersenyum genit.

“Kita lanjutin yang tadi?” tanyanya dengan nada menggoda.

Kai membuka pintu kamar mandi sedikit lebih lebar untuk melihat ke arah pintu kamar. Kemudian ia memandang kekasihnya seakan bertanya di mana istrinya saat itu.

“Dia ada di ruang tamu. Biarkan saja dia. Short time, mau?” tanyanya dengan nada yang sangat menggoda.

Kai sempat ragu dan terlihat ingin menolak, namun bukan Vero namanya kalau dia tidak berhasil mendapatkan apa yang dia mau. Setidaknya Vero harus menunjukkan pada Raya bahwa hati Kai bahkan tubuhnya adalah miliknya. Walaupun Raya membanggakan pada Vero status pernikahan Kai dengannya, namun apa gunanya itu semua jika bahkan hati dan jiwa Kai ada untuknya.

Makan tuh buku-buku nikah, kekehnya dalam hati.

Kini Vero mendorong tubuh Kai agar kembali masuk ke dalam kamar mandi dan menutup pintu setelah ia juga ikut masuk ke dalam. Jangan tanya apa yang akan mereka lakukan, karena sudah pasti itu adalah hal-hal menyenangkan yang mungkin tidak akan pernah dirasakan oleh istri sah sialan itu.

Dari ruang tamu, Raya bisa mendengar sayup-sayup suara erangan Vero dari kamar yang sengaja dibuat terbuka oleh wanita itu.

Dalam diam Raya hanya bisa menghela napas.

***

Bersambung...

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Membuatmu Takluk Padaku   Pernikahan Terpaksa?

    Cemburu? Tidak. Raya tidak cemburu. Dia hanya berat di posisi ini. Andai saja bukan karena permintaan terakhir ayahnya, dia enggan menikah dengan Kai. Seorang pria, anak tunggal Pak Hartawan Prabaswara, seorang menteri yang kepadanyalah ayah Raya mengabdi selama puluhan tahun lamanya, bahkan sebelum pria itu terjun di dunia politik.Raya dan Kai sudah saling mengenal sejak kecil. Bahkan saat SD mereka terbilang akrab karena sering bertemu di sekolah. Ketika lulus SD, Kai pindah ke Singapura bersama ayah dan ibunya karena urusan bisnis di sana. Ayah Raya yang menjabat sebagai asisten pribadi Pak Hartawan tentu saja ikut bosnya dan meninggalkan anak dan istrinya di Indonesia dan hanya dikunjungi tiga kali dalam satu tahun.Setelah itu Raya dan Kai pernah beberapa kali bertemu saat Pak Hartawan dan keluarganya pulang ke Indonesia, namun tidak seakrab dulu tentunya. Hingga akhirnya delapan tahun yang lalu, mertuanya itu pulang ke negara ini karena mendapat panggilan dari presiden untuk

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Akting

    Pandangan seluruh wartawan yang ada di sana kini tertuju pada Raya. Sebagian dari mereka ada yang menatap tak percaya, namun tidak sedikit yang melihatnya dengan tatap mengasihani.Raya sendiri seperti biasa hanya diam, terlihat anggun dan kalem karena memang tampilan seperti itulah yang bisa dia tunjukkan di depan umum untuk menjaga nama baik suami dan mertuanya. Meski dia tahu kalau suaminya sudah teramat muak kepadanya, tapi Raya tahu dengan pasti kalau kata-kata Kai yang baru saja diucapkannya itu tidak sungguh-sungguh ia katakan untuk memberi tahu para wartawan itu bagaimana situasi rumah tangga mereka yang sebenarnya. Pasti Kai mengatakan itu dengan tujuan tertentu. Kai sudah punya skill pro dalam hal mengatasi para wartawan itu."Siapa di antara kalian yang merasa terpaksa?" desak wartawan itu lagi.Kal melirik Raya dan mendapatkan cibiran dari mulut wanita itu."Sebenarnya ..." Kai terdiam sejenak sehingga para wartawan itu semakin mendekatkan diri pada Kai agar dapat mende

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Jangan Berharap Lebih!

    Akhirnya meski dengan sedikit usaha lebih mobil mereka bisa melewati para wartawan. Raya dan Kai bisa bernapas lega, begitupun dengan sopir yang ada di depan. Sementara itu pengawal yang dibawa Raya tadi berada di mobil berbeda di belakang mereka.“Reaksimu kenapa begitu? Ngetawain apa?” tanya Kai ketika menangkap cibiran sinis dari Raya.“Nggak, lucu aja sama aktingmu yang terakhir. Harus gitu kamu bilang kalau kamu mau disegerakan punya anak? Dih, jangan sampai ya perkataan menjadi doa. Amit-amit,” kata Raya merinding.“Aku bilang ada niat, bukan berarti itu anak dari kamu kamu,” jawab Kai sinis.“Oh, syukurlah,” balas Raya sambil membuang napas lega.Kai melirik Raya tak suka ketika melihat mobil yang mereka tumpangi berbelok ke arah rumah dinas ayahnya.“Ngapain kita ke rumah papa? Apa nggak bisa kamu berhenti caper sama papa? Mau ngadu? Cari muka?” tuding Kai bertubi-tubi pada Raya.Apalagi kalau bukan? Salah satu hal yang membuat Kai paling muak kepada Raya dibandingkan hal lain

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Pertengkaran

    Raya terhenyak melihat apa yang ingin ditonton oleh mertuanya. Sedari tadi dia ingin melewatkan salura berita infotainment itu, namun ternyata mertuanya sangat jeli.“Nggak usah nonton ini, Pa. Nonton yang lain masih banyak,” bujuk Raya lirih.“Ssst …” Pak Hartawan menyuruh Raya untuk diam agar ia bisa mendengar apa yang disampaikan oleh pembawa beritaitu.“Satu lagi berita terhangat, Pemirsa. Kali ini berita datang dari pesinetron dan aktor layar lebar Kai Prabaswara. Pria yang membintangi sinetron kejar tayang Madu untuk Maudy ini dikabarkan memiliki hubungan terlanggar dengan managernya sendiri, Veronica Castaro.Hal ini dikuatkan dengan tersebarnya foto-foto mesra Veronika dengan seorang pria yang diduga adalah Kai di sebuah kolam renang hotel bintang lima di Bali beberapa waktu lalu.Meski beberapa kali menampik pemberitaan itu, namun anak dari Bapak Menteri Hartawan Prabaswara itu lagi-lagi tertangkap kamera datang hanya berdua saja dengan Veronika ke apartemennya.”Pak Hartawan

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kalap

    Perjalanan dari rumah dinas Pak Hartawan normalnya memakan waktu sekitar dua puluh menit, namun Kai yang membawa mobil itu secara ugal-ugalan mampu menempuh perjalanan kurang dari lima menit karena amarahnya.Sesampainya di rumah, Kai langsung turun dari mobil dan menarik tangan Raya dengan paksa dan menyeretnya ke dalam kamarnya.“Kai, kamu mau ngapain?” tanya Raya berusaha bersikap tenang ketika ia melewati pintu kamarnya sendiri.Ya, selama ini Raya dan Kai tinggal dalam kamar terpisah. Kamar Kai berada di lantai dua paling pojok.Meski tidak yakin terhadap apa yang ingin dilakukan Kai, namun Raya tahu bahwa Kai hanya ingin mengintimidasinya.“Kamu mau tau aku mau ngapain kan? Sini biar aku kasih tau!” katanya sambil menarik Raya masuk ke dalam kamarnya dan menghempaskan pintu kamar dengan keras.“Kamu sudah sejauh ini, Raya! Kamu bersikap seolah kamu adalah istri sungguhan. Kamu membuat ayah dan ibuku membenci aku anaknya sendiri! Kau dengar tadi? Papa bilang aku tidak usah mengan

    Last Updated : 2025-03-13
  • Membuatmu Takluk Padaku   Nyonya Besar

    Kai terbangun di sore hari dan menemukan dirinya dalam keadaan polos di bawah selimut. Ia meraba sisi sebelahnya namun tak menemukan siapa-siapa di sana.Dimana Raya? Apa dia sudah bangun? Kai duduk untuk melihat sekitarnya. Istrinya itu tak ada lagi di sana, padahal tadi Kai sempat terbangun dan masih melihat Raya yang tertidur kelelahan di sebelahnya sebelum ia melanjutkan tidurnya kembali. Sekarang Raya sudah tidak ada. Mungkin dia sudah kembali ke kamarnya.Hoaaaaam … Kai menguap dan membuka mulutnya lebar-lebar sambil meregangkan ototnya. Saat ia menyingkap selimut, pandangan matanya tertumbuk noda merah kecoklatan di seprai. Kai tertegun. Berarti tadi siang, ia sudah berhasil menjebol kesucian istrinya itu. Raya pasti sangat terpukul saat ini. Kai juga merasa sedikit menyesal.Ia kini mengusap wajahnya kasar. Andai saja ia bisa lebih mengontrol emosi, pasti hal seperti ini tidak akan terjadi. Padahal selama ini Kai tidak pernah sedikitpun terpikir ingin menggauli gadis itu me

    Last Updated : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kamu Cinta Dia?

    “Itu Kai! Itu Kai!”Segerombolan wartawan segera datang menyongsong mobil Vero begitu keduanya tiba di area parkir gedung resepsi di mana pesta pernikahan putri Abhi Seta sang sutradara kondang berlangsung.“Kamu siap?” tanya Vero menguatkan Kai.Kai merapikan pakaiannya dan mengangguk. Sepanjang perjalanan tadi ia dan Vero memang sudah sepakat untuk tidak berusaha menghindari wartawan karena semakin mereka menghindar akan semakin gencar para wartawan itu menyerang mereka.“Lihat! Lihat! Mereka datang bersama!” “Kai! Kai!!”Dalam sekejab beberapa wartawan langsung mengerubungi mereka.“Kai!! Boleh jawab beberapa pertanyaan kami Kai?”Kai menghela napas.“Oh, ayolah! Aku bahkan belum bertemu pengantinnya,” keluhnya.“Hanya sebentar, Kai. Kenapa anda tidak datang bersama Raya, istri anda? Kenapa malah datang bersama Vero?”“Raya lagi tidak enak badan. Lagi pula memangnya kenapa kalau aku datang bersama Vero? Kami berteman, apa tidak boleh teman datang bersama?” jawab Kai santai.Vero b

    Last Updated : 2025-04-23
  • Membuatmu Takluk Padaku   Kekanakan

    Kai masih menatap tajam Raya dan Daniel yang sedang asyik bercerita sambil tertawa di meja yang lain. Sesekali dia tampak melihat keduanya saling menawarkan makanan yang mereka punya kepada satu sama lain.“Wow, aku nggak tau kalau Raya punya sahabat sedekat itu. Lihat mereka! Mereka terlihat dekat, eh maksudku lebih kelihatan ke mesra. Bagaimana menurutmu, Kai?”Pertanyaan Vero terdengar seperti memprovokasi. Kai tidak bereaksi apa pun. Bahkan pandanganya pun masih terpaku pada meja bundar yang berjarak beberapa meja dari tempatnya berdiri.“Maksudku, kamu percaya nggak sih kalau mereka hanya sahabat? Jangan-jangan sebelum menikah denganmu mereka sebenarnya adalah sepasang kekasih? Aghhh, atau jangan-jangan diam-diam di belakang semua orang mereka … Ck! J*lang itu!”“Stop it! Vero, jangan mengada-ada. Saat ini saja sudah banyak sekali wartawan yang mencari-cari sesuatu yang bisa menjatuhkan aku. Tolong jaga kata-katamu! Jika ada yang mendengar, nama baikku juga yang dipertaruhkan!” t

    Last Updated : 2025-04-23

Latest chapter

  • Membuatmu Takluk Padaku   Pengantin Baru?

    Lutut Raya terasa lemas ketika lagi-lagi Kai melakukan sesuatu yang dia sukai di bawah sana. Raya merasa frustasi tapi itu nikmat. “Ohhh …” lenguhnya ketika suaminya itu mempercepat jilaatannya dari atas ke bawah labiaanya.Sungguh gila apa yang dilakukan Kai saat ini. Di dalam mobil, di pinggir jalan raya? Bagaimana kalau ada yang lihat? Meski kaca film mobil itu gelap, tapi Raya tetap masih saja tidak merasa aman. Dengan setengah sadar, Raya menutup kembali setengah dadanya yang menyembul terbuka akibat ulah Kai tadi. Sementara ia hanya bisa melihat Kai yang masih berjongkok di depannya dengan wajah terbenam di antara kedua pahanya yang dia tekuk.Raya meremas rambut Kai saat merasa Kai menghisap daging mungil yang ada di sana.“Ouhh Kai …”Sesaat Raya berusaha meronta ingin melepaskan diri dari gelombang rasa itu. Namun Kai semakin mengenggam erat tangan Raya seolah ingin memberi kekuatan pada Raya untuk melewati semua rasa aneh yang istrinya itu rasakan sehingga yang tersisa han

  • Membuatmu Takluk Padaku   Oralll

    “Kok kamu ngomong gitu?” tanya Kai sambil mengernyitkan keningnya.Raya geleng-geleng kepala.“Nggak apa-apa. Sudah deh, mending kamu turunin aku di sini, atau antar aku ke resto aja. Balik sana ke Vero! Entar dia salah paham lagi. Kamu nggak lihat tadi? Matanya hampir copot pas kamu bilang mau ngantarin aku?” kekeh Raya.Kai yang sedari tadi menyetir mobilnya dengan tenang, tiba-tiba saja banting setir dan meminggirkan mobilnya secara tiba-tiba.Ckiiiitt!!!!Raya merasa jantungnya hampir copot seketika.“Kai? Kau gila?!” umpatnya.Kai tertawa mengejek.“Hahaha, ada apa denganmu, Raya? Kau …”Kai mendekatkan wajahnya kepada Raya.“Apa sekarang kau mulai cemburu pada Vero?” bisiknya dengan nada mengejek.Raya mendengus kasar dan mendorong tubuh pria itu agar menjauhinya.“Cemburu? Aduh, please deh! Jangan membuatku tertawa. Kau mau kawinin dia di depanku sekarang pun nggak masalah. Suer deh! Apaan, cemburu segala sama Vero. Iyuuuh, eneg banget,” kata Raya sambil tertawa terpingkal-ping

  • Membuatmu Takluk Padaku   Pernikahan Di Atas Kertas

    Raya terperangah mendengar penjelasan Abhi. “Berita kehamilan?” gumam Raya mengulang sepenggal kata-kata yang diucapkan Abhi Seta baru saja.“Ya, berita kehamilan akan membuat netizen dan para fans bahkan haters memberikan simpatiknya pada kalian. Itu adalah kesempatan yang bagus untuk memperbaiki citra Kai. Aku pribadi mengharapkan agar itu sungguhan terjadi, jadi tidak perlu ada gimmick. Bagaimana menurut kalian?” tanya Abhi Seta.Raya menggeleng tak setuju. Ia bahkan tidak habis pikir, kenapa Kai yang membuat skandal, lalu dia terus yang harus ikut bertanggungjawab untuk memperbaiki citra Kai? “Maaf, Pak. Aku rasa aku tidak bisa membuat gimmick seperti itu. Jujur saja aku tidak ingin membuat gimmick yang akan membuat orang tuaku dan orang tua Kai kecewa nanti. Mereka punya harapan yang besar untuk memiliki cucu dalam waktu dekat tapi aku …” Raya tidak meneruskan kalimatnya. Ia takut Kai salah paham dan mengira dirinya ingin memiliki anak dengan Kai.“Lalu? Kalau begitu kenapa t

  • Membuatmu Takluk Padaku   Gimmick

    “Kamu sudah gila? Untuk apa aku menghindar dari kamu? Udah ah, minggir!” Raya berusaha mendorong tubuh Kai dari hadapannya.“Kalau begitu kenapa kamu nggak pulang selama dua hari ini?” “Aku sudah bilang alasannya tadi.”“Alasan yang dibuat-buat,” balas Kai.“Terserah kalau kamu nggak percaya. Sekarang tolong menyingkir!”Kai sebenarnya masih tidak puas dan ingin berlama-lama menahan Raya, namun akhirnya dia terpaksa melepaskan wanita itu pergi karena ada kru yang ingin masuk ke toilet dan ia tidak ingin masalah mereka didengar orang lain.Kai akhirnya ikut kembali ke tempat tadi beriringan dengan Raya yang berada di depan. Semua kru sinetron Madu untuk Maudy melihat hal itu tak urung menggoda mereka.“Kai?? Busyeeet!! Lu posesif banget deh. Sampai ke toilet bini lu, lu ekorin juga. Bucin banget lu!” seru seseorang yang memang sering saling bercanda dengan Kai.Kai sempat melihat kilatan amarah di mata Vero saat menoleh ke arah mereka. Kai berpikir mungkin dia memang agak sedikit kete

  • Membuatmu Takluk Padaku   Menghindar

    “Ok, satu scene lagi kita istirahat ya. Kai di sini adegan kamu harus cium Maudy. Nggak benaran. Nyamping aja, kamu paham maksudku kan?” Kai mengangkat jempolnya pada Abhi Seta. Di saat yang sama ekor matanya menangkap kehadiran seseorang yang selama beberapa hari ini mengganggu pikirannya.Kenapa dia ada di sini? begitu pikir Kai. Setelah dua hari Kai tidak melihatnya di rumah kini dia muncul di tempat syutingnya Kai.“Siaaap? Camera! Rolling …. Action!!!”Lalu Kai pun meraih pundak Vero dan menariknya dengan bersemangat serta mendekatkan wajah mereka. Sangat dekat hingga bibir mereka hampir bersentuhan. Orang-orang yang berada di sana sampai menahan napas dibuatnya. Tak terkecuali Raya.Masalahnya Kai terlalu over acting. Untuk tayangan sinetron di layar televisi, adegan berciuman tidak akan lulus sensor dan mungkin malah akan dapat teguran dari Komisi Penyiaran Indonesia.Tapi berbeda dengan Abhi Seta. Sutradara itu membiarkannya saja karena dia yakin Kai tidak akan berani sejauh

  • Membuatmu Takluk Padaku   Uring-uringan

    Pagi ini Kai masih berada di kamarnya. Ia baru saja dapat kabar kalau mereka tidak syuting hari ini dikarenakan Firman masih marah perkara masalah kemarin. Kai dan Vero kemarin sudah berusaha menghubungi Firman untuk meminta maaf agar proses syuting sinetron kejar tayang yang mereka produksi bisa terus berjalan meski Abhi Seta sedang berada di luar kota untuk menghadiri resepsi pernikahan anak dan menantunya di keluarga sang besan. Namun usaha Kai dan Vero itu sepertinya tidak membuahkan hasil. Firman bahkan mengabaikan panggilan telepon dari mereka berdua dan tidak membalas pesan yang mereka kirim. Dan benar saja, rupanya hari ini dia juga melakukan mogok kerja. Kai dapat kabar itu dari kru yang ada di sana.Vero juga tak lupa mengabarinya.“Gimana donk kalau Firman tetep mogok kerja? Pak Abhi bisa marah, terus gimana ke stasiun TV kalau kita ga produksi?” kata Vero dengan gelisah.“Sudah, nggak usah panik begitu. Kalau masalah stasiun TV aku rasa untuk beberapa waktu, mereka masih

  • Membuatmu Takluk Padaku   Ada Apa Denganmu, Kai?

    Kai menghela napas setelah tahu apa yang membuat Vero uring-uringan sedari tadi. Entah dari mana dia mendapat informasi tersebut, tapi sekarang Kai harus bisa berdalih untuk menghilangkan kecurigaan Vero kepadanya.Vero adalah tipe cewek gila yang akan nekat berbuat apapun yang dilakukannya jika Kai tidak berhasil membujuknya. Hubungan mereka selama bertahun-tahun ini saja sudah merupakan pencapaian terbesar Kai bisa menjinakkan Vero sehingga gadis itu mampu bertahan dengannya tanpa nekat berbuat sesuatu yang bisa mengakibatkan kerugian pada mereka berdua.“Ok, baiklah. Aku minta maaf soal itu. Sejujurnya aku nggak tahu kamu dapat informasi itu dari mana. Itu memang benar. Kemarin aku pergi ke butik untuk menemui mama, tapi aku nggak bohong. Papa memang lagi sakit. Makanya mama meminta Raya untuk menemaninya membeli obat papa ke apotik.”“Aku juga nggak tahu kalau dia ikut. Mama suruh aku datang ke butik sebelum kita pulang bareng ke rumah untuk pesan baju untuk acara pernikahan anak

  • Membuatmu Takluk Padaku   Ada Yang Kamu Sembunyikan Tentang Dia

    “Kai, lo di mana? Lo mentang-mentang Pak Abhi lagi nggak di sini, li jangan seenaknya dong! Semua kru dan anak-anak Sudah dari tadi nungguin lo! tapi lo-nya nggak datang-datang. Kalau begini gimana syutingnya bisa jalan? Arghhh!!”Terdengar teriakan kesal Firman di seberang telepon sana.Kai memejamkan mata sambil memijat-mijat pelipisnya. Entah apa yang terjadi dengannya. Sepulang dia dari rumah orang tuanya tadi malam, Kai di dalam kamarnya tidak bisa tidur karena pikirannya saat tidak bisa lepas dari Raya.Semalaman yang dia lakukan hanya mondar-mandir keluar dan masuk kamar cuma untuk melihat apakah Raya membuka pintu kamarnya. Sepele, namun ia merasa perlu menanyakan kenapa Raya meninggalkan dia di rumah orang tuanya di saat dia sedang tertidur. Sementara untuk mengetuk pintu kamar wanita itu dan bertanya langsung entah kenapa ia merasa sungkan melakukannya. Ah, Kai! Kau bodoh sekali, umpatnya dalam hati pada dirinya sendiri.“Maaf, Fir. Gue merasa kurang fit dari kemarin. Maka

  • Membuatmu Takluk Padaku   Tidak Sabaran

    Sambil berjalan menuju ke kamar, Raya menatap botol suplemen di tangannya dengan hati yang masygul. Ia sungguh tak habis pikir dan tak menyangka kalau mertuanya akan memberikan sesuatu yang berat di pundaknya saat ini. Harapan. Harapan agar Raya bisa memberikan mereka keturunan layaknya menantu lain. Entah dari mana Mama Irma seyakin itu kalau dia dan Kai telah melakukan hubungan seperti pasutri lain. Ah, tentu saja. Raya mengusap wajahnya hingga ke kepala. Pastilah kiss markyang ditinggalkan oleh Kai itu yang membuat Mama Irma akhirnya tahu kalau telah mereka telah …Ahh, si brengsek itu! Dia benar-benar telah menindas Raya dan membuat wanita itu kehilangan muka. Tak hanya ibunya, Saroh, bahkan kini mertuanya pun tahu kalau mereka telah menjadi pasangan suami istri yang sesungguhnya.Sekarang bagaimana ya, Tuhan? Apa yang harus Raya lakukan.Mertuanya menginginkan ia agar segera hamil, tapi … mungkinkah itu?Jujur, dari awal pernikahan ini ada, Raya tidak pernah terbersit sedikit

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status