Home / Romansa / Membuatmu Takluk Padaku / Kamu Pilih Yang Mana?

Share

Kamu Pilih Yang Mana?

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-05-28 23:56:40

“Aku nggak setuju kamu pergi. Kalaupun memang kamu harus pergi, aku harus ikut!” tuntut Vero lagi.

Kai geleng-geleng kepala sambil menatap Vero tak habis pikir. Semakin lama Veronica semakin keras kepala berbeda dengan sifat yang dia tunjukkan di awal-awal mereka pacaran dulu.

“Ver, semakin lama semakin nggak ngerti sama kamu. Kamu tahu sendiri kita itu terlibat dalam skandal. Dan Pak Abhi sudah menyuruh kita untuk saling menjauh dulu selama beberapa waktu ke depan. Dan lagi bagaimana ceritanya kamu mau ikut sementara ada mama sama papaku di situ. Kamu mikir donk!” tandas Kai.

“Pokoknya aku nggak mau tahu, Kai. Kamu nggak boleh pergi! Kalau memang kamu capek karena syuting ya liburan aja di rumah nggak perlu ada acara ke luar kota segala kan?”

Kai menghela nafas panjang.

“Dengar, Ver. Kami ke Bali sekalian menghadiri undangan nikahan anak pak wakil presiden. Gimana ceritanya nggak datang? Dan kamu nggak usah mikir yang aneh-aneh ya! Aku dan Raya nggak bakal melakukan sesuatu sepert
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Membuatmu Takluk Padaku   Bandara

    “Apa-apaan orang ini? Menyebalkan sekali!” gerutu Raya.Ia memilih mengabaikan chat Kaisar dan berniat untuk merobek tiket yang baru saja diberikan oleh ARTnya itu. Namun niatnya itu urung ia lakukan karena tiba-tiba mertuanya meneleponnya.“Ya, Ma?” sapanya setelah panggilan telepon itu tersambung dengannya.“Raya, kamu nggak lupa kan kalau minggu ini kamu dan Kai mau menghadiri undangan pernikahan putra Pak Wapres?” tanya Bu Irma to the point.Astaga! Raya menepuk jidatnya sendiri. Kenapa untuk hal sepenting itu dia lupa? Beberapa minggu ini sepertinya dia terlalu terlena oleh masalah hubungannya tidak jelas itu dengan Kai. “Ada telepon dari butik loh. Katanya baju yang kita pesan untuk kamu dan Kai itu sudah jadi, tapi kamu belum jemput-jemput. Lupa atau gimana, Ray?” Raya menghembuskan napas kesal terhadap dirinya sendiri.“Ah, iya Ma. Maaf, aku sampai lupa. Nanti sore aku ke butik deh buat ambil bajunya,” janji Raya. “Nah gitu. Coba Mama nggak kasih tau kamu, bisa-bisa sudah d

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kamu Pilih Yang Mana?

    “Aku nggak setuju kamu pergi. Kalaupun memang kamu harus pergi, aku harus ikut!” tuntut Vero lagi.Kai geleng-geleng kepala sambil menatap Vero tak habis pikir. Semakin lama Veronica semakin keras kepala berbeda dengan sifat yang dia tunjukkan di awal-awal mereka pacaran dulu.“Ver, semakin lama semakin nggak ngerti sama kamu. Kamu tahu sendiri kita itu terlibat dalam skandal. Dan Pak Abhi sudah menyuruh kita untuk saling menjauh dulu selama beberapa waktu ke depan. Dan lagi bagaimana ceritanya kamu mau ikut sementara ada mama sama papaku di situ. Kamu mikir donk!” tandas Kai.“Pokoknya aku nggak mau tahu, Kai. Kamu nggak boleh pergi! Kalau memang kamu capek karena syuting ya liburan aja di rumah nggak perlu ada acara ke luar kota segala kan?” Kai menghela nafas panjang. “Dengar, Ver. Kami ke Bali sekalian menghadiri undangan nikahan anak pak wakil presiden. Gimana ceritanya nggak datang? Dan kamu nggak usah mikir yang aneh-aneh ya! Aku dan Raya nggak bakal melakukan sesuatu sepert

  • Membuatmu Takluk Padaku   Aku Nggak Setuju!

    Raya sengaja baru keluar dari kamarnya agak siangan, walaupun dia telah bangun dari sejak subuh tadi. Wanita itu enggan keluar kamar karena malas jika harus bertemu dengan Kai. Raya baru keluar setelah ia memastikan Kai sudah keluar dari rumah. Entah itu untuk syuting atau bertemu dengan Vero Raya sama sekali tidak peduli. Dia jenuh selalu terlibat konflik dengan Kai. Saat hendak turun ke bawah untuk sarapan, ponselnya berdering. Raya memutuskan untuk membawa ponsel itu turun sekalian mengangkat panggilan telepon yang rupanya berasal dari Daniel itu.“[Baru bangun?]” tanya Daniel yang bisa mendengar dengan jelas suara parau Raya. “Umm, iya,” jawab Raya berdusta.Raya tidak ingin Daniel tahu suara parau yang didengar oleh sahabatnya itu berasal dari sisa ia menangis tadi malam. Ya, dia memang sempat menangis dan meratapi nasibnya yang selalu diperlakukan oleh Kai semena-mena. Namun rupanya Daniel tidak begitu saja percaya. Dia curiga sepeninggalannya pergi tadi malam, pasangan su

  • Membuatmu Takluk Padaku   Jangan Pikir Aku Akan Cemburu!

    “Kai!!” protes Raya tak terima kan sikap Kai yang dia pikir tidak sopan itu.“Kenapa, Sayang? Apa yang aku bilang benar kan? Ini sudah jam 10.00 malam dan kamu baru pulang? Kamu bahkan nggak pamit ke aku mau pergi ke mana. Tau nggak, dari tadi aku nungguin kamu pulang?!” balas Kai tak kalah sengit. “Yang nyuruh kamu nungguin aku siapa? Terus apa katamu? Pamit? Nggak sal …”“Ray, sudah!” sela Daniel menengahi pertengkaran pasutri yang ada di depan nya itu. Raya mendengus kesal. Hampir saja dia menunjukkan di depan Daniel bagaimana hubungannya yang sebenarnya dengan Kai. “Aku nggak apa-apa, kok. Benar Apa kata Kai, harusnya kita sudah sedari tadi pulang. Kai, maaf. Aku harusnya minta izin ke kamu dulu sebelum membawa Raya pergi ke acara pernikahan guru SMA kami,” ucap Daniel memohon maaf pada Kai.“Bagus kalau kamu ngerti,” jawab Kai sinis.Daniel mengangguk. Ia merasa masih perlu memberikan sedikit penjelasan lagi alasan keterlambatan mereka pulang hingga malam seperti ini.“Sebena

  • Membuatmu Takluk Padaku   Kelewat Malam

    “Udah ya, Ver. Aku sebenarnya lagi buru-buru nih. Tadi Mama suruh aku Jangan lama-lama karena harus mampir di apotik ini juga untuk beli obatnya Papa,” kata Kai beralasan.“Ah, itu mah alasan kamu aja itu. Kok aku merasa akhir-akhir ini kamu suka menghindar dari aku ya? Kamu nggak sedang ada perempuan lain di hati kamu kan?” tuduh Vero.“Duh, Ver. Kamu jangan suka mengada-ngada. Perempuan lain apa sih? Siapa?”“Raya misalnya?” Vero semakin memicingkan matanya. Kai geleng-geleng kepala. Sebenarnya sudah sejak lama Kai merasa kurang nyaman dengan sikap posesif Vero yang satu ini. Dan dia selalu kewalahan untuk memberi pengertian kepada kekasihnya itu.“Satu-satunya perempuan di hati aku cuma aku. Sudahlah, jangan drama! Kalau kamu merasa akhir-akhir ini aku agak sedikit menjauh, ya karena memang aku agak menjaga jarak saja dengan kamu. Itu untuk kebaikan kita berdua, kebaikan semua pihak. Aku rindu situasi kondusif tanpa banyak konflik, Ver. Tolong kamu bersabar. Ini nggak akan lama,”

  • Membuatmu Takluk Padaku   Membujuk Vero

    Selama hampir setengah jam Kai berada di ruangan Abhi Seta, untuk membicarakan rencana perjalanan bulan madu Kai Raya yang akan disponsori sutradara itu.“Jadi gitu ya, Kai. Nanti di Bali, akan ada tim yang akan memotret kemesraan antara kamu dan Raya. Pokoknya kita ambil foto seromantis mungkin. Jika memungkinkan kita setting tempat di tempat-tempat yang intim seperti ranjang atau kolam renang dengan kamu dan Raya beradegan yang sedikit hotlah … paham-paham aja ya kan? Selain itu ya terserah kamu sama Raya akan menghabiskan waktu di Bali seperti apa,” kata Abhi.“Siip …siip! Pahamlah, masa nggak? Jadi gitu aja ya, Pak? Soalnya saya masih harus pulang ke rumah ini. Ada bini yang nungguin di rumah ini,” kata Kai sekalian berpamitan.“Wah, buru-buru amat. Tumbeen … Jadi curiga saya ini soalnya kamu hari ini tampak beda Kai, berenergi. Apa ada kabar baik?” tanya Abhi kepo.“Ah, perasaan bapak saja. Sudah ah, saya pergi Pak. Yuuuk …”Kai setelah berjabat tangan dan bertos-ria dengan Abhi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status