Share

Kecelakaan

Aku menarik sudut bibir ke atas,sebuah senyuman mengejek kuberikan untuknya. Lucu,setelah perceraian berjalan ia memohon untuk kembali. Lalu untuk apa kesempatanku kemarin? Hanya ia anggap angin lalu dan tak berarti apa pun.

Bodoh jika aku percaya dengan ucapan lelaki yang terus mengumbar janji tanpa ada niat menepati. Itu hanya akan menyiksa diri. Aku tak ingin itu terjadi.

“Kesempatanmu telah hilang,Mas. Kali ini keputusanku sudah bulat. Kita berpisah.” Kunaikkan kaca hingga tertutup rapat. Beberapa kali Mas Tara mengetuknya. Namun aku memilih abai,pura-pura tak mendengar adalah jurus tetuju.

Mobil kembali melaju meninggalkan Mas Tara yang masih berdiri dengan tatapan entah, tak bisa kujabarkan.

"Bagus, Mbak. Mbak Alin harus tegas, jangan mau dipermainkan," ucapnya berapi-api. Sudah persis provokator unjuk rasa.

Aku memilih diam, mengabaikan ucapan Satriya. Hingga akhirnya ia memilih menutup mulut rapat. Lelah karena perkataannya aku abaikan.

Hening, kami tenggelam dalam kesunyian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status