Share

BAB 6 Damned!

Kilat memaksa petir memainkan teror di atas awan. Gumpalan bergulung bersiap menumpahkan air sebanyak yang dia mau. Awan pekat menegaskan pertanda hujan besar akan segera menghujam bumi. Sayu kelopak matanya yang payah sedikit dibukanya. Pusing ini masih menusuk. Tak butuh banyak waktu untuk mengingat kesialan yang baru saja dialami.

Tas.Kamera.Dompet raib diangkut angkot sialan! Ini terminal! Ya aku ingat semuanya.

Entah siapa yang memindahkan tubuh lunglainya? Yang pasti sekarang dia terbaring sendiri di atas bangku berkarat tepat jam sembilan malam. Dengan segenap tenaga dia melangkah pulang menuju kontrakan yang berjarak beberapa puluh meter. Berteman gelegar petir tubuh lemahnya mulai menggigil. Sadar sedang menghadapi banyak masalah namun yang dia pikirkan saat ini adalah mengistirahatkan tubuh sakitnya di tempat yang layak.

"Permisi, Bunda" Adam mengetuk pintu. Seorang janda bertubuh gemuk melangkah cepat dari dalam rumah menyambut panggilan manis Adam. M

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status