Share

Bab 44

“Ya Tuhan, Dylan! Ayok ikut kakak dulu.”

Lira menarik nafas lega ketika melihat Dylan muncul diruangan tamu milik keluarga mereka. Lira hampir frustasi karna dia tidak dapat menghubungi adiknya itu dari semalam.

Lira menyeret Dylan untuk masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu itu rapat-rapat.

“Kakak butuh penjelasan disini.”

Lira menekankan kata itu dengan sangat jelas dan Dylan tahu bahwa kakaknya itu sedang kesal. Tetapi Dylan bisa apa? Dia benar-benar malas untuk pulang kemarin. Moodnya sedang sangat hancur.

“Kakak mengharapkan aku bercerita apa? Pasti papa sudah menceritakan semuanya.” timpal Dylan dengan malas.

“Hei. Sejak kapan kakak lebih mempercayai papa daripada adik kesayangan kakak ini?”

Lira duduk disebelah adiknya itu dan menyadari bahwa Dylan masih terlihat kesal. Lira tahu bahwa dia tidak akan dapat membantu banyak mendamaikan papa dan Dylan karna watak mereka yang sama-sama keras. Dylan adalah perwujudan papa persis.

“Apakah keputusan untuk keluar dan melepas
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status