Share

35. Tukang Adu

"Halo ... Naf." Suara Diaz terdengar hangat di seberang.

"Ya, Yaz." Aku membalas malas. Moodku hilang karena perlakuan Arzen barusan. "Ada apa nih?" tanyaku sambil merebahkan tubuh kembali.

"Kok lesu gitu? Emang belum baikan dengan Arzen ya?"

"Maksudnya?"

"Aku tahu kamu lagi marahan sama Arzen. Makanya malam ini aku sengaja pulang," tutur Diaz pelan, "aku sengaja naruh kecoa di kamar atas biar Arzen pindah bareng kamu."

Aku menghela napas. Diaz selalu perhatian padaku. Dia benar-benar tulus. Baginya senyumku adalah kebahagiaannya juga.

"Hallo ... Naf? Kamu masih ada di situ?"

Aku tersadar dari renungan. "Iya, Yaz, aku masih ada di sini."

"Jika ada masalah bicaralah! Aku siap mendengarkan dan membantu," tutur Diaz terdengar tulus. Dapat kubayangkan dia pasti tengah menatapku peduli.

"Pasti."

"Jujurlah juga jika Arzen menyakiti hatimu. Aku tidak akan segan-segan menegurnya." Diaz memerintah lagi, "bagaimana pun juga aku lebih tua lima bulan darinya, sedikit banyak Arzen pasti mendengark
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status