Share

64. Galau

"Aaa!" Aku menjerit histeris. Takut tertimpa benda puluhan kilogram itu.

"Nafiaaa ... Awaaas!" Terdengar teriakan banyak orang dengan lantang.

Semua terjadi dengan begitu cepat. Seseorang menarik tubuhku menjauh.

PRAAANK!

Aku membuka mata. Dadaku masih berdetak kencang. Ketika tengadah ternyata aku berada dalam pelukan Arzen. Lelaki itu pun tengah terpejam dengan napas tersengal-sengal. Di seberang sana Deva melakukan hal yang sama pada Aliya.

Mata ini terbelalak melihat lampu gantung kepunyaan Deva hancur berantakan. Lampu gantung dengan materi kristal dan besi emas yang berbentuk kubah yang begitu indah itu sudah tidak berbentuk lagi. Kini hanya meninggalkan serpihan beling yang berserakan di lantai.

Tiba-tiba aku merasa merinding. Ngeri membayangkan lampu dengan berat lima puluh kilogram itu menghantam tubuhku.

Aku menatap Arzen kembali. Tubuh kami yang saling menempel membuat detak jantungnya juga terdengar jelas.

"Kamu gak papa?" Arzen bertanya lirih. Dia balas memindaiku. Namun,
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status