Share

Persiapan Magang

Author: Erna Azura
last update Last Updated: 2025-10-19 19:17:46

“Magang di MHN Group-nya fix mulai Senin depan, ya. Oriensasi Jumat ini, jam 09.00 di lantai 51.”

E-mail dari HRD MHN Group masuk pukul 07.12.

Keinarra menatap layar ponsel beberapa detik tanpa bereaksi. Subjeknya formal, tapi isi kalimatnya terlalu pribadi.

Keinarra curiga kalau Reyhan yang mengirim email tersebut.

Tapi apa mungkin seorang Direktur seperti Reyhan mengirim email untuk anak magang?

Keinarra belum tahu kalau Reyhan kini sudah menjabat sebagai Presiden Direktur.

Ia menarik napas panjang, mengetuk tombol snooze notifikasi.

Bukan dibalas—cukup ditunda.

“Kei, kamu udah di kampus?” Email dari Widhy menyusul.

“Belum. Ke rumah sakit dulu.”

“Oke, aku tunggu di kampus ya.”

***

Di ruang ICU, mesin-mesin tetap berbunyi setia. Wajah ayah tirinya tenang, seakan tidur panjang yang penuh kesabaran. Keinarra berdiri di sisi ranjang, memegang jemari hangat yang tak mampu membalas genggam.

“Ayah… Kei akan magang di MHN Group.” Ia tersenyum kecil. “Iya, perusahaan Reyhan. K
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Ara
clarisa di buat mati saja thor..moga saja tdk ada kejadian aneh2 reyhan harus hati2 nih
goodnovel comment avatar
Aina AQifa Renngur
up kak up lagi tuggu kak
goodnovel comment avatar
lullaby dreamy
Clarissa udh terobsesi gila ini namanya
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menantu Bayangan : Istri Simpanan Pewaris Tersembunyi   Cinta yang Nyata

    Akhirnya Keinarra duduk di kursi ruang pemeriksaan tapi dengan wajah masam, sementara Reyhan berdiri bersedekap di samping meja dokter, seperti bodyguard yang setia dan overprotective.Dokter perempuan paruh baya dengan name tag bertuliskan Dr. Sinta, Sp.OG menatap hasil pemeriksaan di tangannya.“Baik, Ibu Keinarra…,” katanya lembut. “Tidak ada hal serius. Ini hanya kram perut akibat kontraksi ringan pada rahim di hari pertama menstruasi. Sangat normal, apalagi jika disertai stres dan kelelahan.”Keinarra mengangguk, senyum tipisnya lebih banyak dipaksakan.“Jadi sebenarnya enggak perlu pemeriksaan ke dokter spesialis apalagi rawat inap ‘kan, ya, Dok?”Dr. Sinta menatap sekilas ke arah Reyhan, lalu tersenyum samar. “Ya … kalau saja suami Ibu tidak sekhawatir ini, kram di perut normal terjadi.”Reyhan menegakkan tubuh, seolah baru disorot lampu spotlight.“Dok, saya cuma ingin memastikan dia enggak kenapa-kenapa,” katanya dengan nada terlalu serius

  • Menantu Bayangan : Istri Simpanan Pewaris Tersembunyi   Anak Magang Istimewa

    Pagi itu, cahaya matahari menembus tirai gorden Penthouse lantai tujuh tapi tidak dengan lembut seperti biasanya. Sinarnya terasa menusuk mata Keinarra.Dia menggeliat malas di tempat tidur, meraih ponsel di nakas, dan baru menyadari jam digital menunjukkan pukul 07.32.“Ya Tuhan…,” gumamnya dengan suara serak. “Kesiangan.”Namun belum sempat beranjak, sesuatu yang lengket dan hangat terasa di antara kedua pahanya. Keinarra menoleh ke bawah dan mendapati noda merah menyebar di sprei linen putih yang melapisi kasur.“Ya ampun…,” desisnya frustrasi. “Bener kata mas Reyhan, ternyata kemarin itu aku lagi PMS, pantesan kok emsional banget.” Keinarra mengesah.Dia bangkit tergesa, berjalan setengah pincang menuju kamar mandi.Setelah membersihkan diri, Keinarra menatap wajahnya di cermin—pucat, kantung mata menghitam, dan rambut berantakan seperti habis perang dunia.Mood-nya langsung jatuh ke titik nol.“Baru bangun aja udah drama,” gumamnya getir

  • Menantu Bayangan : Istri Simpanan Pewaris Tersembunyi   Rencana Long Weekend

    Mall tempat mereka menonton ramai oleh pasangan muda dan keluarga kecil.Widhy sedang membeli popcorn rasa karamel dan dua gelas cola besar, sementara Keinarra menunggu di depan pintu teater.Sweater rajut pink dengan pita besar di dada dan rok putih model balon yang panjangnya hanya sampai di atas lutut serta kitten heels membuat Keinarra tampak girly.“Ayo Kei,” kata Widhy.Mereka masuk ke dalam bioskop.Filmnya dimulai dengan kisah dua orang yang berpisah karena kesalahpahaman dan mencoba memperbaiki hubungan setelah bertahun-tahun.Setiap adegan terasa seperti tamparan lembut di hati Keinarra.Ketika pemeran utama pria berkata,“Aku bukan ingin menebus masa lalu. Aku cuma ingin kamu tahu, aku enggak pernah berhenti mencintaimu.”Keinarra spontan menghela napas panjang.Matanya terasa panas.Widhy menatapnya dari samping sambil menahan tawa kecil.“Duh, kamu jadi sensitif banget, Kei,” bisiknya.“Filmnya aja yang lebay.” “Filmnya atau hidup kamu?” goda Widhy.Keinar

  • Menantu Bayangan : Istri Simpanan Pewaris Tersembunyi   Masih Sakit Hati

    Kalau tidak salah, Keinarra pernah melihat ada kolam renang di Penthouse ini.Jadi dia memakai baju renangnya dan pergi ke area kolam renang.Banyak orang memenuhi area tersebut padahal hari masih pagi, mungkin karena weekend.Ada keluarga-ayah ibu bersama anak-anaknya, ada yang hanya sendiri, dan juga ada pasangan yang sangat mesra tapi prianya tampak jauh lebih tua dari wanitanya.Keinarra menyimpan handuk di daybed dan mulai berenang dari ujung kolam ke ujung lainnya.Kesegaran segera saja dia rasakan.Kadang Keinarra berpikir untuk pergi saja dari Penthouse ini dan mengembalikan semua uang Reyhan tapi bagaimana dia akan hidup?Dan Reyhan pasti menyeretnya kembali ke sini.Setelah setengah jam bolak balik tanpa henti. Keinarra hendak naik ke darat.Tapi berhubung tangganya jauh jadi memaksakan diri naik dengan menekan tangannya pada permukaan sisi kolam.Sekali dua kali dia mencoba ternyata sulit namun ketika dia mencoba yang ketiga, ada tangan besar mendorong bokongnya d

  • Menantu Bayangan : Istri Simpanan Pewaris Tersembunyi   Kebetulan

    “Kei, kamu harus traktiran!” seru Naya begitu mereka keluar dari ruang rapat.Nada suaranya setengah berbisik, setengah memaksa.Keinarra tertawa kecil sambil merapikan map presentasinya. “Traktir? Aku bahkan masih intern, Kak Nay.”“Justru itu! Intern paling keren di MHN Group. Presentasimu tadi bikin semua orang diem. Bahkan pak Adrian sampai senyum terus dari awal sampai akhir.”Keinarra menggeleng, menatap layar ponselnya sekilas.Entah pesan dari siapa yang dia tunggu.Tidak ada pesan baru dari siapapun, dan juga kenapa justru itu yang membuat hatinya mencelos seketika.Mungkin Keinarra berharap Reyhan mengirimnya pesan, memberinya selamat dan semangat seperti tadi di ruangan rapat tapi lebih personal.“Ya udah deh, aku traktir tapi jangan resto yang mahal ya,” kata Keinarra. Meski di tabungannya masih bermilyar-milyar—karena Reyhan menepati janji dengan mentransfer jumlah yang tertera di kontrak setelah memutuskan untuk membatalkan kontr

  • Menantu Bayangan : Istri Simpanan Pewaris Tersembunyi   Suami Yang Bangga

    Keinarra berdiri di depan lift lantai lima puluh satu yang pagi itu terasa lebih dingin dari biasanya.Sebelum menarik langkah, dia menghirup udara kemudian mengembuskannya perlahan guna menguatkan mentalnya menghadapi hari ini.Suara mesin pendingin bergabung dengan bunyi langkah sepatu formal yang beradu dengan lantai marmer, menciptakan irama khas kantor besar.Keinarra masuk ke ruang rapat utama Divisi International Business Development, dia duduk di salah satu kursi kemudian memandangi layar laptop di hadapannya.Slide presentasinya sudah siap— Country Analysis: EMEA Market Projection 2026.Tangannya terasa dingin bahkan detak jantungnya mulai menaikkan tempo.“Tenang, Kei,” bisik Naya dari kursi sebelah. “Kamu udah siap dari kemarin malam, kan?”“Iya, tapi tetep aja deg-degan,” balas Keinarra lirih. “Ini pertama kalinya aku presentasi di depan tim senior MHN Group.”Naya tersenyum lembut. “Kamu pasti keren, percayalah.” Memberi semangat

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status