Share

Fokus ke Solusi

"Halo, Mirah!" jumawa, Mourin menyambutku di depan rumah mewah tiga lantai bercat putih melati dengan taman kecil di samping garasi mobil. Satu paket lengkap dengan air mancur buatan di tengah-tengah kolam yang berisi banyak ikan mas. "Emh, akhirnya kamu datang ke sini juga. Gimana, kamu pasti mau membujuk aku kan, biar secepatnya membebaskan Mas Arfen?"

Aku tersenyum masam plus getir. Bukan hanya karena sapaan Pak dan Bu yang sesuai lenyap dalam diri Mourin. Tetapi lebih cenderung ke persoalan kendali. Mourin pasti memegang kuat kendali atas diri Mas Arfen kan, selama ini? Ah! Jadi semakin sadar, bagaimana bisa Mas Arden diam di saat Mourin menjajah smartphone-nya.

Aduh, walaupun belum seratus persen yakin kalau kasus ini adalah skandal Mourin, rasanya menyesal juga pernah cemburu. Bukan hanya cemburu, tetapi curiga dua puluh empat jam penuh. Nyaris paranoid dan lebih gilanya lagi, pernah menantang Mas Arfen untuk berpisah.

Memangnya Mourin ini siapa, sih?

Kontribusi apa yang suda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status