Share

Bab 2139 Penipu

Penulis: Sarjana
Saat ini, Gijran sedang berdiri di tangga, menatap Ardika dengan ekspresi acuh tak acuh.

Dia kembali menunjukkan ekspresi arogan seperti saat pertama kali bertemu Ardika. Sorot matanya dipenuhi dengan permusuhan.

Dia sama sekali tidak menunjukkan sikap hormat seperti saat di kereta api cepat setelah Ardika menyembuhkan Jace.

Sementara itu, ada beberapa orang yang ikut di belakangnya. Para pria dan wanita ini terdiri dari orang-orang Negara Nusantara dan orang-orang asing.

Dua orang di antaranya sedikit menarik perhatian Ardika.

Pertama, seorang wanita muda yang sangat cantik.

Wanita ini memancarkan aura yang sangat kuat, mengenakan setelan formal yang mencolok. Kaki jenjang nan mulusnya dialasi dengan sepasang sepatu hak tinggi berwarna hitam. Penampilannya ini membuat orang lain bisa memperhatikannya bahkan tanpa disadari.

Orang yang satu lagi adalah seorang pria asing paruh baya dengan rambut pirang dan mata biru. Dia mengenakan kacamata berbingkai hitam, disertai aura akademis yang
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bambang Haryadi
mana kelanjutannya
goodnovel comment avatar
Bambang Haryadi
mana kelanjutannya kasihan Ardika kelamaan di provinsi depapan ...
goodnovel comment avatar
Bambang Haryadi
gantung lagi nih ceritanya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2984 Saham Sebagai Bentuk Permintaan Maaf

    Di dalam ruangan bernuansa kuno itu, Ardika makan dengan diliputi perasaan senang.Makanan vegetarian yang dimasak oleh juru masak Harven benar-benar luar biasa."Pak Ardika, aku bersulang untuk Pak Ardika dengan teh untuk menggantikan anggur!"Saat ini, Wilgo bangkit dengan mengangkat secangkir teh, lalu membungkukkan badannya ke arah Ardika untuk bersulang.Ardika tidak minum minuman keras, tentu saja orang-orang lainnya juga tidak berani minum.Setelah mengangkat cangkir tehnya dan meneguk seteguk teh, Ardika meletakkan cangkir tehnya dan lanjut makan sambil menunggu Wilgo berbicara.Dia tahu pasti ada yang ingin pria itu bicarakan dengannya.Benar saja, detik berikutnya Wilgo membungkukkan badannya dan berkata, "Pak Ardika, hari ini aku dan Kak Domio datang ke Harven memang untuk mendiskusikan bagaimana caranya menunjukkan bentuk permintaan maaf kami pada Pak Ardika.""Adapun mengenai motif lain, setelah mengalami kejadian tadi malam, aku benar-benar nggak berani memikirkannya lagi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2983 Orang yang Berbudi Besar

    "Hmm? Pak Ardika?"Windono juga tertegun sejenak, lalu berkata, "Tentu saja aku memanggilnya Guru. Guru nggak hanya berbudi besar padaku, tapi juga pada seluruh aliranku!""Dia seperti sosok yang telah memberiku kehidupan baru!"Saat berbicara, ekspresi bangga terlihat jelas di wajah Windono, seolah-olah mengakui seorang pemuda sebagai gurunya adalah suatu hal yang sangat membanggakan.Tentu saja, orang-orang lainnya tidak tahu bahwa Ardika telah menambahkan Rahasia Ahli Fengsui yang diwariskan oleh aliran Windono dari enam belas kata menjadi tiga puluh dua kata.Selama beberapa waktu ini, Windono sedang berusaha untuk memahami kata-kata misterius ini.Makin mendalaminya, dia makin mendapati rahasia fengsui yang dikuasainya sebelumnya bukanlah apa-apa.Selain itu, rahasia yang tidak ada apa-apanya itu telah diwariskan oleh aliran Windono selama beberapa generasi.Beberapa hari ini, Windono sedang diliputi oleh perasaan senang dan bersemangat.Karena dia tahu jelas enam belas kata baru

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2982 Kamu Panggil Dia Apa

    Sesuai dugaan Ardika, Domio benar-benar takut Ardika berniat untuk memanfaatkan dirinya, lalu setelah dia melakukan pembersihan besar-besaran terhadap cabang Provinsi Aste, Ardika akan mengirim orang untuk menyingkirkannya demi meredakan amarah banyak orang.Tentu saja, kalau Ardika benar-benar berencana bertindak demikian, dengan situasinya saat ini, dia juga hanya bisa menuruti instruksi Ardika, tidak mampu untuk melakukan perlawanan.Untung saja, sekarang tampaknya Ardika tidak berencana melakukan hal seperti itu."Baiklah, kalau begitu ayo kita temui Pak Windono."Ardika mengangguk, lalu mengisyaratkan dua orang itu untuk menunjukkan jalan."Tuan Ardika, silakan!"Wilgo dan Domio membungkukkan badan mereka, membuat gerakan mempersilakan sebelum mengikuti Ardika dari belakang untuk menunjukkan jalan.Tepat pada saat ini, Maggie, asisten Jeslin yang dipanggil oleh Jeslin untuk mengambilkan anggur di mobil kebetulan berjalan kemari. Begitu menyaksikan pemandangan tersebut, dia langsun

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2981 Menargetkan Aku

    Selesai berbicara, Ardika menggelengkan kepalanya, lalu berjalan keluar dari halaman tersebut sendirian."Pak Ardika!""Tuan Ardika!"Ardika baru melangkah beberapa langkah, Wilgo dan Domio yang sudah lama menunggu tak jauh dari sana segera berjalan menghampiri Ardika.Mereka berdua adalah orang-orang kalangan kelas atas Provinsi Denpapan dan Provinsi Aste, merupakan tokoh hebat yang terpandang. Namun saat ini mereka berdiri di hadapan Ardika sambil membungkukkan badan mereka, menunjukkan sikap merendah, jelas sangat berhati-hati.Sementara itu, hal yang tidak dilihat jelas oleh Jeslin dan yang lainnya sebelumnya adalah, ada bekas tamparan samar di wajah Wilgo dan Domio. Walaupun setelah dioleskan obat tidak terlihat terlalu jelas lagi, tetapi kalau dilihat dengan saksama, bekas tamparan itu tetap sangat menyeramkan.Ardika melirik dua orang itu dengan santai, lalu bertanya dengan malas, "Kenapa? Kalian berdua datang untuk membalas dendam padaku?""Apa kalian masih menyimpan dendam ata

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2980 Seperti Langit dan Bumi

    Hanya saja, sangat disayangkan beberapa orang selebriti internet itu juga mengerti pria hebat seperti Kavano, sudah ditakdirkan tidak akan tertarik pada mereka."Pria seperti Tuan Muda Kavano baru pantas mendapatkan cinta dari wanita. Adapun mengenai pria-pria tertentu, sama sekali nggak pantas disebut sebagai pria.""Ya, benar. Sedari tadi dia bahkan nggak berani mengucapkan sepatah kata pun, sama sekali nggak memancarkan aura yang seharusnya dimiliki oleh seorang pria. Aku benar-benar nggak tahu apa yang membuat Nona Jesika tertarik padanya.""Seorang pecundang sepertinya bahkan nggak berhak untuk bernapas di hadapan Tuan Muda Kavano, apa dia benar-benar bisa melindungi Nona Jesika?"Demi menyanjung Kavano, beberapa orang selebriti internet itu kembali melontarkan kata-kata ejekan dan sindiran terhadap Ardika, menjelek-jelekkan Ardika dengan lancang.Mereka menatap Ardika dengan sorot mata jijik, seolah-olah sedang melihat serangga kotor di dalam selokan.Adapun mengenai Ardika sendi

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2979 Aku Tidak Memedulikan Uang

    "Tuan Muda Kavano, terima kasih, ya. Hari ini kalau bukan berkat kamu, aku benar-benar dalam bahaya."Saat ini, Jeslin juga menghela napas lega. Dia menatap Kavano dengan sorot mata kagum.Pria seperti Kavano baru pantas untuk dirinya.Dibandingkan dengan Kavano, Ardika benar-benar tidak ada apa-apanya. Namun, pria itu malah tidak tahu diri, mendambakan sesuatu yang tidak mungkin dimilikinya.Detik berikutnya, Jeslin mengalihkan pandangannya ke arah Jesika dan berkata, "Kak Jesika, tadi kamu juga sudah lihat seberapa hebat Tuan Muda Kavano, 'kan?""Di seluruh ibu kota provinsi, siapa yang bisa membuat Pak Wilgo, seorang wakil ketua cabang Organisasi Snakei meminta maaf padaku seperti itu hanya dengan beberapa patah kata saja? Bahkan tujuh tuan muda ibu kota provinsi juga nggak bisa melakukannya, 'kan?""Jadi, dengan mempertimbangkan keselamatanmu, menurutku kamu benar-benar harus membiarkan Tuan Muda Kavano untuk melindungimu.""Jangan membiarkan orang sembarangan untuk melindungimu, i

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status