Home / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 2459 Kalau Kalah Panggil Ayah

Share

Bab 2459 Kalau Kalah Panggil Ayah

Author: Sarjana
Sari menunjukkan ekspresi tidak terima.

Ardika berkata dengan acuh tak acuh, "Kalau kamu takut mati, kita bisa menambah satu persyaratan, yaitu duel ini nggak sampai mengancam nyawa."

"Setelah meresepkan racun, harus terlebih dahulu memikirkan resep penawarnya. Kalau pihak lawan mengaku kalah, harus segera menyerahkan penawar kepada lawan."

"Kalau racun salah satu di antara kita mencelakai lawan hingga membuat lawan kehilangan nyawa, konsekuensinya adalah masuk penjara!"

Tidak ada yang menyangka Ardika memilih untuk bersikap keras hingga akhir.

Bahkan perasaan Raja Obat sendiri juga sudah mulai campur aduk. Mungkinkah pemuda ini benar-benar adalah ahli dunia medis yang tidak terkenal?

"Oke, ayo kita duel!"

Sari berkata dengan dingin, "Eh, Ardika, dengar baik-baik, hari ini sudah dipastikan kamu harus bersujud sebanyak tiga kali!"

Selesai berbicara, dia mengalihkan pandangannya ke arah Jifar dan berkata, "Tuan Besar, tolong izinkan kami gunakan ruang obat Kediaman Keluarga Liwanto seben
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Andrewjnl Latu
lanjut ...Min...
goodnovel comment avatar
Bambang Haryadi
boleh nyambung lagi min biar tahu siapa yg unggul antara sari murid raja obat dgn Ardika mantu benalu .........
goodnovel comment avatar
Bambang Haryadi
lumayan agak panjang bab nya terima kasih min .........
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2467 Pil Branjangan

    Tentu saja Raja Obat mengenal sosok Farlin yang terkenal itu.Walaupun mereka berdua berkecimpung di aspek medis yang berbeda, yang satu menempuh jalan ilmu medis modern, sedangkan yang satunya lagi menempuh jalan ilmu medis tradisional, tetapi mereka sama-sama merupakan tokoh terkenal di dunia medis.Tentu saja Raja Obat dan Farlin saling mengenal."Ya, benar. Pak Farlin itulah yang kumaksud."Ardika menunjuk Jacky dan berkata, "Pak Farlin juga yang melakukan operasi pada bagian kaki ayah mertuaku."Raja Obat melihat kaki Jacky sejenak, lalu seakan-akan sudah menyadari sesuatu hal."Karena hubunganmu dengan Pak Farlin cukup baik, itu mungkin saja."Raja Obat sudah menyadari sesuatu hal.Walaupun dia masih sedikit kebingungan mengapa Farlin bisa menguasai keterampilan meracuni orang dan menawarkan racun.Akan tetapi, setelah dipikir-pikir sejenak, juga ada kemungkinan Farlin mengundang ahli dalam hal meracik racun dan menawarkan racun untuk mengajari Ardika.Hal-hal yang bersifat priva

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2466 Sebenarnya Aku Tidak Paham Ilmu Medis

    "Aku ... mengaku kalah!"Walaupun ekspresi tidak terima menyelimuti wajahnya, tetapi Sari tetap mengucapkan dua kata yang paling tidak ingin dikatakannya itu dengan gigi terkatup rapat.Apa lagi yang bisa dia lakukan selain mengaku kalah?Bahkan gurunya sendiri juga sudah mengakui keterampilannya tidak bisa dibandingkan dengan lawannya.Kalau dia masih bersikeras untuk bertahan, hanya akan mempermalukan dirinya sendiri saja.Ardika menunjuk racun yang sebelumnya diracik oleh Sari untuknya pada Raja Obat sembari berkata, "Biarkan dia meminum ini, secara otomatis racun dalam tubuhnya sudah bisa ditawarkan."Raja Obat mengangguk, lalu mengambil mangkuk yang hanya berisi sedikit cairan berwarna hitam itu dan meminta Sari untuk meminumnya."Uekkk ...."Saat itu juga, perut Sari terasa seperti bergejolak. Pada akhirnya dia tidak bisa tahan lagi dan memuntahkan isi dalam perutnya itu.Namun, setelah memuntahkan cairan berwarna kehitaman, wajahnya tampak membaik, raut wajahnya juga berubah men

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2465 Melawan Racun Dengan Racun

    Orang-orang lainnya juga merasa hal ini di luar nalar.Kalau kata-kata ini bukan keluar dari mulut Raja Obat, mereka bahkan akan beranggapan ada orang yang sedang berakting bersama Ardika.Raja Obat tidak mengucapkan sepatah kata pun. Dia langsung bangkit, mengambil mangkuk berisi racun racikan Ardika untuk Sari, yang sudah tersisa sedikit itu."Raja Obat, jangan!"Melihat Raja Obat mendekatkan racun itu ke mulutnya, secara naluriah semua orang berseru untuk menghentikannya.Terutama orang-orang Keluarga Liwanto, mereka benar-benar panik setengah mati.Mereka masih mengingat dengan jelas keadaan tragis Sari setelah meneguk racun ini. Kalau sampai terjadi sesuatu pada Raja Obat, Keluarga Liwanto sulit untuk lari dari tanggung jawab.Raja Obat tidak memedulikan reaksi semua orang. Dia langsung mengangkat kepalanya dan meneguk racun itu.Tak lama kemudian, wajah Raja Obat berubah menjadi hitam, keningnya juga mulai berkerut.Saat ini, di bawah tatapan cemas semua orang, dia langsung berja

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2464 Wajar Saja Kalah

    "Pffttt ...."Sari langsung terjatuh ke lantai, vitalitas tubuhnya juga langsung melemah, bahkan rambutnya mulai memutih, seolah-olah waktu bergulir dengan makin cepat, proses penuaannya juga makin cepat.Menyaksikan pemandangan itu, semua orang terkejut bukan main.Bahkan Raja Obat juga segera bangkit dan berjalan menghampiri muridnya. Dia membungkukkan badannya, ingin menyelamatkan murid yang sangat diandalkannya itu. Dia menaruh pengharapan yang besar pada Sari."Raja Obat, ini adalah duel adil antara aku dan muridmu. Kamu seharusnya nggak ikut campur, 'kan?"Tepat pada saat ini, Ardika tiba-tiba berkata dengan dingin.Pergerakan Raja Obat terhenti sejenak. Dia menghela napas, lalu mengangkat kepalanya menatap Ardika. "Ardika, aku mewakili muridku yang nggak berguna ini mengaku kalah padamu."Heboh!Suasana di tempat itu langsung gempar!Bisa-bisanya Raja Obat beranggapan bahwa murid yang diajarinya sendiri tidak bisa menandingi Ardika!Ini adalah berita yang sangat mencengangkan!B

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2463 Tidak Akan Mati Dalam Kurun Waktu Singkat

    "Ahhh ...."Seluruh permukaan kulit Irvy dan tulang-tulangnya, termasuk organ dalamnya terasa sangat sakit seperti tersayat-sayat oleh pisau.Seperti yang dideskripsikan oleh Sari sebelumnya."Irvy!""Irvy!"Seluruh Keluarga Liwanto langsung panik bukan main.Leon, Gustar dan yang lainnya buru-buru menerjang maju, tetapi mereka tidak bisa melakukan apa-apa.Tuan Besar Liwanto juga bergegas maju. Dia menggunakan jarum perak untuk mengeluarkan darah racun dari dalam tubuh Irvy secara paksa, sehingga kondisinya sedikit membaik. Namun, ini masih jauh dari tahap racun telah ditawarkan.Walaupun Irvy tidak berteriak dengan menyedihkan lagi, tetapi serangkaian reaksi racun ini juga hampir membuatnya kehilangan setengah nyawanya. Dia berbaring di lantai dengan wajah yang makin kehitaman, napasnya juga mulai tersengal-sengal."Hei, aku ingin bilang jangan menyentuh racun ini.""Bahkan anak kecil berusia tiga tahun juga tahu nggak bisa memasukkan sembarang barang ke dalam mulut.""Lihatlah, inil

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2462 Tidak Percaya

    Sambil meracik, Sari sengaja menyebutkan nama dan khasiat herba-herba ini.Jelas dia sedang sengaja memamerkan kemampuannya. Dia ingin meredam api arogan Ardika. Pada saat bersamaan, dia juga ingin membuat lawannya itu merasa tertekan.Namun, saat dia tiba-tiba menoleh, dia malah terkejut setengah mati."Ardika, apa yang sedang kamu lakukan? Apa kamu ingin mati?!"Sari bertanya dengan nada bicara tajam.Karena Ardika tidak kelihatan panik seperti yang dia bayangkan, juga tidak meracik penawar, melainkan hanya duduk di sana dengan santai sembari menggunting kuku.Boleh dibilang penampilan Ardika saat ini terlihat sama sekali tidak menganggap serius duel ini, juga tidak menganggap serius racun yang telah masuk ke dalam tubuhnya itu!Dengan ekspresi muram, Sari kembali berkata dengan dingin, "Ardika, kalau kamu ingin mati, aku nggak menghentikannya, jangan sampai menyeretku masuk penjara!""Dengar baik-baik, setiap detik yang kamu buang-buang sekarang, pada akhirnya mungkin akan menjadi a

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status