Inicio / Urban / Menantu Pahlawan Negara / Bab 932 Jangan Main Api

Compartir

Bab 932 Jangan Main Api

Autor: Sarjana
Sambil berbicara, Virgoun mengambil sebuah pena, lalu menyodorkannya ke hadapan Ardika, seakan-akan mengisyaratkan Ardika untuk menandatangani tumpukan kontrak itu.

Ardika meliriknya, lalu berkata tanpa sungkan, "Sebenarnya kamu yang menjabat sebagai manajer umum, atau aku yang merupakan manajer umum perusahaan ini?"

Karena memang sudah terlibat dalam konflik yang sengit dengan Ardika, Virgoun juga tidak berpura-pura lagi.

"Tentu saja Pak Ardika adalah manajer umum perusahaan kita. Kalau nggak, bagaimana mungkin aku memintamu untuk tanda tangan?"

Selesai berbicara, dia duduk kembali ke kursinya, menyilangkan kakinya dan mengetuk-ngetuk meja dengan ujung sepatunya. Kemudian, dia tersenyum tipis dan berkata, "Tapi, omong-omong, bagaimana pertimbanganmu mengenai penggelapan uang yang melibatkan Airin?"

"Lapor polisi sehingga kasus ini menjadi besar, atau kita selesaikan saja secara 'kekeluargaan'?"

Ardika langsung duduk dan menyilangkan kakinya, lalu menatap Virgoun dan berkata, "Kulihat
Continúa leyendo este libro gratis
Escanea el código para descargar la App
Capítulo bloqueado

Último capítulo

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2965 Hana Kato

    Kepala Jerfis.Cahdani datang untuk mengantar kepala Jerfis di aula duka Jerfis!Dalam sekejap, orang-orang di tempat itu tidak tahu apakah tindakan ini untuk mempermalukan Keluarga Hinata, atau berbaik hati memberikan sebuah hadiah yang berharga untuk Keluarga Hinata.Bagaimanapun juga, dibandingkan dengan hanya memakamkan jasad Jerfis yang tanpa kepala itu, tentu saja jauh lebih baik kalau jasadnya bisa utuh saat dimakamkan.Mungkin saja di kehidupan berikutnya dia bisa bernasib baik.Keneth memang pantas menjadi Kepala Keluarga Hinata. Jelas-jelas dia tahu Cahdani datang dengan niat jahat, tetapi pada akhirnya dia tetap menekan amarah yang bergejolak dalam hatinya, menerima kotak hadiah tersebut, lalu berkata pada anak buahnya, "Buka peti mati Jerfis, suruh ahlinya untuk menjahit kepalanya pada tubuhnya."Anak buah Keluarga Hinata itu segera mengambil kotak hadiah tersebut dan pergi menjalankan tugasnya.Keneth menoleh menatap Cahdani. Ekspresinya berubah lagi dan lagi sebelum pada

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2955 Keluarga Hinata Mengadakan Pemakaman

    Jerfis bukan hanya salah satu dari tujuh tuan muda ibu kota provinsi, tetapi juga harapan bagi Keluarga Hinata untuk bisa menempati posisi sebagai keluarga besar yang berkuasa dengan kokoh selama puluhan tahun mendatang.Kalau dibandingkan dengan Keluarga Sudibya yang memiliki beberapa orang generasi muda pecundang, sudah ditakdirkan untuk mengalami kejatuhan, serta Keluarga Mahasura yang sedang mengalami kesulitan baik dalam hal sumber daya manusia maupun sumber finansial, Keluarga Hinata sangat menjanjikan.Namun, tidak ada yang menyangka Jerfis, generasi muda yang bisa melanjutkan kejayaan Keluarga Hinata, Jerfis yang mungkin bisa memimpin Keluarga Hinata untuk mencapai level yang lebih tinggi, malah tiba-tiba mati di usia muda.Jangankan tidak ada seorang pun di antara Keluarga Hinata yang menyangka hal ini bisa terjadi, bahkan tidak ada seorang pun yang datang untuk memberikan penghormatan terakhir menyangka hal ini bisa terjadi.Aula duka Jerfis sudah dibangun, saat ini semua ora

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2954 Margin Sebesar Dua Puluh Triliun

    "Hanya margin mengikuti lelang saja yang harus diserahkan terlebih dulu sebesar 10 triliun, seharusnya kamu sudah tahu berapa banyak dana yang dibutuhkan," kata Luna.Paling sedikit margin yang harus diserahkan itu sekitar sepuluh hingga tiga puluh persen dari harga lelang awal. Dengan kata lain, hanya harga lelang awal Gedung Plidum ditambah dengan tanah itu saja sudah lebih dari 20 triliun!Adapun mengenai harga kesepakatan akhirnya, itu tergantung pada berapa banyak orang yang mengikuti lelang.Selain itu, Luna juga mengatakan bahwa banyak pihak yang menargetkan Gedung Plidum serta tanah tersebut. Barang bagus tentu saja banyak yang incar.Jadi, ada kemungkinan harga kesepakatan akhirnya bisa mencapai 40 hingga 60 triliun.Tentu saja, tidak perlu mencapai lebih dari 60 triliun.Karena proyek seperti ini berisiko, juga perlu dipertimbangkan keuntungan yang bisa diperoleh di kemudian hari.Kalau harga pembelian mencapai lebih dari 60 triliun, hanya akan rugi.Sangat jelas Luna hanya s

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2953 Luna Diancam oleh Keluarga Hinata

    Desi memelototi Ardika dengan tidak puas.Dalam kurun waktu satu hari saja, sikapnya terhadap Ardika berubah lagi.Desi sudah memikirkannya dengan saksama, dia merasa terlepas dari sehebat apa pun Ardika, tetap saja pria itu adalah menantu benalu keluarga mereka.Tetap dia yang berhak memutuskan di keluarga ini.Kalau karena Ardika telah melakukan hal besar, dia harus bersikap merendah dan menjilat bocah ini, bukankah bocah ini akan menjadi makin arogan?Karena itulah, setelah mengetahui Luna menghadapi masalah saat mengambil alih saham di Kota Banyuli, ditambah lagi dia tidak bisa membantu putrinya.Desi secara naluriah melampiaskan amarahnya pada Ardika lagi.'Hmm? Ada masalah saat mengambil alih saham?'Ardika mengerutkan keningnya dan berkata, "Aku akan menelepon Luna dan menanyakannya.""Sebaiknya kamu bisa menangani masalah itu dengan baik! Kalau nggak, aku nggak akan mengampunimu!"Melihat Ardika naik ke lantai atas, Desi menegur menantunya itu sambil berkacak pinggang, dia mera

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2952 Latar Belakang Yasmin

    Anak panah itu sudah berkarat, jelas tidak mungkin beracun lagi.Ardika mengambilnya dan mengamatinya sejenak, lalu bertanya dengan acuh tak acuh, "Karena kamu masih menyimpan barang ini, seharusnya kamu tahu latar belakangnya, 'kan?"Wilgo mengangguk dan berkata, "Ini adalah panah yang paling sering digunakan oleh ahli bela diri Negara Jepara."Ardika menyunggingkan seulas senyum mengejek dan berkata, "Kamu mencurigai kematian ibunya Rosa ada hubungannya dengan orang Negara Jepara, tapi pada akhirnya kamu tetap memilih untuk bekerja sama dengan orang Negara Jepara."Saat ini, Rosa menatap Wilgo dengan sorot mata sedingin es.Dulu dia mengira Wilgo hanya melibatkan diri dengan orang Negara Jepara demi kepentingan diri sendiri, tetapi sekarang tampaknya pria itu sudah berpihak pada penjahat.Wilgo berkata dengan malu, "Karena selama ini aku nggak bisa menemukan bukti, yang bisa membuktikan kematian ibunya Rosa ada hubungannya dengan orang Negara Jepara.""Oh? Nggak bisa, atau nggak mau?

  • Menantu Pahlawan Negara   Bab 2951 Bajingan

    Wilgo mengangkat kepalanya, menatap Ardika dan Rosa. Setelah ragu sejenak, dia menghela napas dan berkata, "Pak Ardika, Rosa, sebenarnya sebelumnya aku berbohong. Penjelasan yang kalian inginkan sebenarnya sama sekali nggak bisa kuberikan.""Oh? Kenapa begitu?"Ardika mengerutkan keningnya.Dia tidak percaya di saat seperti ini Wilgo masih berani memainkan trik-trik rendahan di hadapannya.Wilgo tersenyum getir dan berkata, "Walau aku dibutakan oleh keserakahan dan ambisi, demi menempati posisi sebagai ketua cabang, aku sudah melakukan apa saja. Tapi mengenai membunuh mantan istriku, aku nggak bisa melakukannya ....""Oh? Benarkah?"Ardika tersenyum, jelas tidak memercayai ucapan si rubah tua itu.Melihat senyuman Ardika, Wilgo mulai merasa agak bersalah, tetapi dia tetap memberanikan diri dan berkata, "Pak Ardika, mungkin kamu nggak tahu, dengar-dengar Yasmin, ibu Rosa, juga berasal dari sebuah keluarga kaya Zetawa.""Saat dia bergabung dengan Organisasi Snakei, kekuatannya sudah mela

Más capítulos
Explora y lee buenas novelas gratis
Acceso gratuito a una gran cantidad de buenas novelas en la app GoodNovel. Descarga los libros que te gusten y léelos donde y cuando quieras.
Lee libros gratis en la app
ESCANEA EL CÓDIGO PARA LEER EN LA APP
DMCA.com Protection Status