Share

Menantu Paling Oke
Menantu Paling Oke
Penulis: riwidy

Bab 1. Pernikahan yang (tak) Salah

"Cinta adalah keindahan, dan keindahan adalah kamu. Kamulah cinta itu Sinta." by Wisnu.

Suatu perhelatan pernikahan akbar nan indah sedang berlangsung. Banyak tamu kalangan the haves yang berdatangan, ikut memeriahkan acara high class yang jarang terjadi ini.

Siapa tak kenal pengusaha sekelas Hendra Wiguna? Pemilik perusahaan transportasi yang menguasai pasar Asia ini memang begitu jadi fenomena untuk abad ini.

Putri keduanya yaitu Sinta yang cantik, rupawan, elegan dan sedikit tomboy ternyata memilih Wisnu, pemuda berwajah sederhana dan dari kalangan biasa sebagai suaminya.

"Apa-apaan sih si Sinta, kuliah jauh-jauh ke Jogja dapatnya kere. Ga kasihan apa, papa mamanya mendapat malu? Kasihan mereka, mas Hendra dan mbak Joyce!"

"Salah, Mam. kayaknya justru si cowok ini, siapa tadi namanya? Wisnu? Cih, namanya kayak dewa tapi melarat! Dia yang kasih pelet kali ya, jadi Sinta kena rayuannya. Amblas nanti harta keluarga besar Wiguna kan?"

"Iya, Papa Chayank. Pasti gitu deh. Si Wisnu katrok itu kali kasih jampi-jampi dari mbah dukun supaya memikat Sinta. Ga salah lagi tu, Papa Adi!" 

Mirna dan suaminya Adi, mencerca tanpa berpikir. Mereka hanya mengeluarkan apa yang ada di pikiran emosional mereka tanpa perlu disaring lagi. Beberapa tamu jadi ikut bergunjing ga jelas mendengar obrolan tak pantas ini.

Mirna, adik kandung Hendra memang cerewet dan sok kaya. Walau aslinya dia tak begitu becus dalam pekerjaan di kantor. Selama ini hanya mengandalkan kakaknya juga suaminya untuk menangani bisnis transportasi yang makin menggurita itu. Mirna ahli dalam hal menghabiskan harta saja dengan kegiatan sosialitanya yang seabrek.

Banyak tamu dari kalangan jet set yang hadir dalam pernikahan ini. Termasuk Kelvin. Dia memandangi si pengantin perempuan dengan hati menjerit. Dia tak mengerti apa yang dilihat Sinta dari suami terpilihnya, pria berwajah biasa-biasa saja dari Surabaya itu.

'Sinta, kau mengabaikan cintaku hanya untuk menikahi pria ndeso begitu? Ah aku jadi menyesal melepaskanmu, kukira kau pandai memilih pendamping, ternyata?' Kelvin geleng-geleng sendiri dan tersenyum sinis.

Perempuan cantik yang menggandeng tangannya dengan erat, melirik manja dan berusaha menggoda cowok blasteran Amrik-Chinese ini tanpa jeda.

"Kelv, ayo segera makan lalu pulang saja. Mendingan kita bersenang-senang di villa kamu di puncak, setuju?" cewek itu menyandarkan kepala cantiknya di lengan Kelvin yang kekar.

"Ayo, jenuh aku di sini. Ga ada yang menarik." Kelvin mengelus rambut cewek itu dengan lembut. Cewek kesekian kalinya yang jadi pelampiasan rasa frustasinya karena gagal meraih cinta Sinta.

Tiba-tiba ada Bari, kakak kandung Sinta datang menghampiri. Dia menyalami Kelvin dan pasangannya dengan hangat.

"Hai Kelv, apa kabar? Udah gandengan aja kesana kemari kayak truk gandeng, hehe!"

"Hai Bari, baik! Iya dia gandenganku sekarang, cantik kan? Aku baru kembali dari Italia minggu lalu. Datang ke Indonesia khusus untuk acara nikahan Sinta ini sama ketemu kamu, Bro."

"Makasih, Man! Ayo dinikmatin hidangannya, juga untuk Mbak ...?"

"Anya. Nama saya Anya," jawab pacar Kelvin genit. Anya jadi mupeng, soalnya Bari ganteng juga! Dan jelas kaya! Pria sejenis Kelvin dan Bari memang jadi incarannya selama ini.

"Oh iya nama saya Bari, saya temennya Kelvin waktu SMA. Si pengantin wanita itu adik saya," jelas Bari sambil menerima uluran tangan Anya.

"Eh, Man. Apa Sinta itu ga salah pilih suami? Masak suaminya kelihatan ... yah? Kayak ...  maaf ya, ndeso bin katrok gitu. Lo ga cegah Sinta nikahin dia?" 

"Ah Sinta itu keras kepala, Kelv. Apa maunya harus dituruti. Tahu kan pas mau kuliah di Jogja? Dia nekad mpe akhirnya papa mama ngijinin. Sinta juga manja banget sama Papa. Apalagi sama kakek. Jadi yah, aku sih terserah dia udah gede ini," curhat Bari sambil mengedilkan bahunya.

"Ow gitu. Ya udah deh aku mau ambil makanan dulu ya?" 

"Oke enjoy aja pestanya, Kelvin dan Anya."

Bari meneruskan menghampiri tamu lainnya. Baginya bisnis adalah segalanya. Dan pesta pernikahan adiknya ini bisa jadi jalannya untuk mengenal dan menjamu tamu-tamu kehormatan yang bernilai benefit untuk bisnis keluarga.

Sementara itu, pria wanita sejoli penganten nampak bahagia dan asyik sendiri berkelakar riang. Tak peduli cibiran dan tatapan hinaan dari beberapa pasang mata di sekitarnya. 

"Sinta, aku berasa kayak raja, didandani kayak gini. Gerah ini ... ya ampun, Rek!" Wisnu mengipasi tubuhnya sendiri yang kurus menjulang tinggi itu.

"Hehehe, sabar donk Kak, namanya jadi raja mesti sabar cuma sehari doang, kan? Sini klo capek Sinta yang kipasin." Sinta memandangi penuh sayang ke suaminya.

"Iya, Sayang. Eh mulai malam ini jangan panggil kakak lagi deh." Wisnu melirik istri cantiknya dengan mata jenaka. Entah mimpi apa, Wisnu bisa meyakinkan hati bidadari tajir ini jadi istrinya.

"Lalu panggil apa donk?" Sinta makin erat memegang tangan suaminya. 

"Ya hubby, chayang, papa atau mas biar njawani? Atau ... ah terserah kamu, pokoknya jangan kakak. Aku berasa jadi kakak kelas waktu sekolah lagi godain main nikah-nikahan ma adek kelas. Hihihi." Wisnu yang dasarnya periang ini ngikik.

"Ish, jangan kebanyakan ngikik, Hubby ... entar giginya kering lho. Hihihi." Sinta bahagia, meski sederhana, Wisnu selalu bisa membuatnya tertawa. Beda dengan keluarganya.

Mereka tak sadar, ada sepasang mata tua yang melihat dalam diam. Mata seorang kakek yang bertanya-tanya manusia seperti apakah cucu menantunya ini?

Kakek yang sejatinya penguasa sejati bisnis  keluarga besar Wiguna. Ayah kandung dari Hendra Wiguna.

***

Notes :

Readers, yuk ramaikan karya pertamaku Menantu Paling Oke di GN. Makasih.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Santi Dwi Oktaviani
kuliah luar negeri baru bisa sombong
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status