Share

Bab 32. Hinaan Terus Menghujam

"Hinaan itu menunjukkan kekerdilan  jiwa si pelontar hinaan,  bahwa dirinya sebenarnya tak lebih baik." by Wisnu

"Yah ... Gitu deh,  Di. Hihihi." Sinta malah ngikik belum menjawab jelas. 

"Apaan,  Nek?  Malah bikin aku kepo dah?" Didi mendesak Sinta menjelaskan apa maksudnya.  Kriwil dan Wisnu jelas beda kan?  

"Huahaha itu loh ssst ... Gawat klo kedengeran para misua ... eh suami. Soal kedigdayaan mereka di atas ranjang hehehe!" 

"Astaga!" Didi menutup mulutnya. 

"Gimana,  hot gak Mas Kriwilmu?" Sinta kepo juga soal mantan cowok yang pernah ditaksirnya dahulu.  

"Ih kepo aja kamu.  Ya jelas dong.  Super hot,  sehari bisa lima kali hehe." Didi cekikikan membuat para bapak menoleh curiga. 

"Keren!  Klo yayankku,  ga sebanyak itu sih,  paling tiga kali sehari.  Itu juga
riwidy

Wah Bari galak banget. Tabah ya Wisnu, pertahankan sifat baikmu.

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status