Home / Urban / Menantu Sang Mafia / Destino (Takdir)

Share

Destino (Takdir)

Author: Kiki Miki
last update Last Updated: 2025-03-01 20:00:20

"Kenapa kau diam saja, Ba jingan?!! Jawab aku!!" hardik Ethan pada Edward sambil mencengkram kerah baju pria itu dengan erat. Sementara tangannya yang satu sudah mengepalkan tinjunya.

Edward bergidik ngeri melihat kemarahan sang capo dei capi. Dia tahu dia tidak boleh main-main dengan pria ini. Sekali dia melayangkan tinjunya, bisa dipastikan tulang hidung Edward yang selalu ia anggap sempurna itu malah akan patah jadinya.

"Edward! Aku bertanya baik-baik padamu. Apa yang kau lakukan pada Crystal sehingga ia begitu marah padamu? Apa maksud perkataannya yang bilang kau membuat dia sampai mengandung Clarissa. Jawab!! Atau aku akan membuat hidungmu itu lepas dari tempatnya!!"

Nah, benar kan? Ethan sudah mengincar hidungnya.Ya Tuhan! Demi gadis-gadis cantik yang masih ingin ia kencani, Edward bersumpah ia tidak akan membiarkan capo dei capi ini merusak hidung yang ia bangga-banggakan selama ini.

"Capo, capo! Kendalikan dirimu, Capo!
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Sang Mafia   undangan

    Crystal terpaku melihat kertas yang ada di hadapannya itu."Nyonya! nyonya? Apa anda tidak apa-apa?" tanya Maria sembari memberanikan diri mengusap pelan lengan Crystal.Crystal tersentak."Ah, ya. Aku tidak apa-apa," ucap Crystal. "Syukurlah, saya khawatir ada sesuatu yang buruk yang anda baca di surat itu," kata Maria dengan terbata.Crystal hanya tersenyum kecut."Tidak, tidak ada apa-apa, Maria. Oh iya, aku mungkin akan membutuhkan beberapa kali lagi bantuanmu, Maria. Kau tidak keberatan, kan?" tanya Maria penuh harap.Maria mengangguk."Ya, tentu saja. Saya akan dengan senang hati membantu, Nyonya.""Membantu apa?" Crystal dan Maria spontan menoleh ke arah suara bariton yang tiba-tiba saja telah ada di ambang pintu dapur."Papa? Apa yang sedang Papa lakukan disini?" tanya Crystal terkejut.Dia tidak menyangka Benigno bisa tiba-tiba saja ada di sini."Kenapa? Apa dapur adalah bagian terlarang yang tidak boleh Papa kunjungi di sini?" tanya Benigno sembari mengambil sebuah gelas d

  • Menantu Sang Mafia   Lelaki Lain Pengirim Pesan

    Saat Maria kembali ke rumah Benigno, Bertha masih berada di luar pos keamanan. Bertha sama sekali tak ingin meninggalkan pos itu meski Fabio berkali-kali telah menyuruhnya masuk ke dalam rumah."Sebenarnya untuk apa kau menunggunya di sini? Bukankah kau bisa saja menunggunya di dalam?" tanya Fabio dengan mata memicing curiga."Ya, sebenarnya bisa tapi aku tidak mau, okay? Aku harus memastikan titipan bahan makanan yang aku minta dibelanjakan oleh Maria masih segar tanpa kamu acak-acak," jawab Bertha ketus. "Ah, itu dia Maria telah datang! Cepat bukakan pagarnya!"Fabio geleng-geleng kepala sambil menekan tombol yang berfungsi membuka-tutup pagar."Kau membawa semua pesananku?" tanya Bertha sambil menyongsong Maria dan merebut barang belanjaan wanita itu.Maria tersenyum kecut. Dia sama sekali tak mengerti apa pun yang terjadi di sini, tetapi menurut penilaiannya Bertha sangat pandai bersandiwara."Ya," jawabnya singkat.Entah demi apa dia mau mengikuti permainan Bertha dan supir ape t

  • Menantu Sang Mafia   Chiedi Auto A Diego

    "Sudah sampai di pasar!" kata pria itu sambil menggerakkan dagunya menunjuk pada pasar tradisional yang berada tepat di pinggir jalan raya.Maria masih belum dapat mencerna semua ini dalam otaknya. Bertha menyuruhnya belanja, lalu kemudian seseorang telah menunggunya di depan kompleks perumahan. Tentu dalam hal ini dia tidak asal mengira saja. Pria yang menjadi supir ape taxi ini pastinya telah menunggunya. Itulah sebab kenapa pria itu tahu dia membawa titipan dari Bertha. Tunggu, tunggu ... kalau begitu list belanja yang diberikan oleh Bertha itu apakah ada sesuatu di dalamnya? Tapi saat dia melihat dan membacanya tadi tak ada sesuatu di sana. Yang ditulis di kertas itu adalah benar-benar nama-nama bahan masakan. Atau ... mungkinkah di dalamnya ada kode rahasia yang tidak dia tahu?Tapi apa? Kenapa? Apa Bertha adalah seorang pengkhianat? pikir Maria dalam hati. Gadis itu saat masuk ke dalam rumah Benigno Mensina untuk bekerja tak ada Crystal di rumah itu. Kata teman-temannya yang be

  • Menantu Sang Mafia   Supir Ape Taxi

    "Kau ingin kemana, Bertha?" hadang Fabio di pos keamanan rumah Benigno.Sekitar pukul 09.30 berselang setengah jam Benigno berangkat dari rumahnya, Bertha pun segera bergegas untuk keluar demi menuruti perintah majikannya itu. Crystal menginginkan dia untuk pergi ke rumah Golden Time Residence dan bertemu dengan Massimo di sana. Dengan begitu dia bisa menanyakan tentang perkembangan kabar dari Ethan. Itu yang dinginkan oleh Crystal. Namun sayangnya, baru juga dia hendak keluar melewati gerbang pintu utama rumah yang kebetulan sedang terbuka itu, Fabio yang hari ini bertugas jaga di pos mencegatnya."Hei, aku bertanya padamu kau ingin kemana?" Fabio mengulang kembali pertanyaannya."Oh, aku ... aku akan pergi ke pasar. Ada sesuatu yang diinginkan oleh Nyonya Crystal dan aku perlu bahan untuk membuatnya," kata Bertha."Suruh pelayan lain yang membelikannya. Tuan Ben bilang selain Nyonya Crystal, kau adalah orang yang tidak diijinkan untuk keluar dari rumah ini tanpa batas waktu yang di

  • Menantu Sang Mafia   Lakukan Sesuatu Untukku!

    "Apa kau tidak lelah datang terus kemari?" Crystal bertanya dengan nada ketus.Marlon tersenyum tipis dengan pembawaan yang sangat percaya diri. Hal itu membuat Crystal menjadi muak karenanya."Aku rasa seseorang tidak akan lelah hanya karena bertemu dengan seseorang yang akan menjadi masa depannya di kemudian hari. Demikian pun denganku, Crys," kata Marlon dengan senyum.Crystal mendengus."Maksudmu, orang yang akan menjadi masa depan itu adalah aku? Hah? Yang benar saja!" umpat Crystal lagi."Ya, memangnya ada yang salah dengan itu? Bukannya Papa Ben sudah mengatakannya kepadamu?""Mengatakan apa? Tunggu, tunggu, sebenernya aku sudah lama ingin menanyakan hal ini padamu. Kenapa kau harus memanggil ayahku dengan panggilan papa Ben? Apa kau pikir jika kau memanggilnya dengan panggilan seperti itu, lantas kau akan berubah menjadi putranya juga? Kau pikir kau pantas, hah?"Marlon mencebikkan bibirnya."Ya, siapa yang tahu akan hal itu? Jika aku tidak bisa menjadi putra seorang Benigno M

  • Menantu Sang Mafia   Kau Serius?

    "Jadi begitu?" gumam Andrew tatkala Tiger selesai dengan ceritanya tentang kerja sama antara Marlon dan dirinya. "Yup, begitulah," jawab Tiger sambil mengangkat pundaknya.Andrew pun manggut-manggut. Kini terjawab sudah apa yang membuat ayahnya begitu murka pada Marlon sehingga membuat dia sampai berbuat sejauh itu, menyekap dan hampir membunuh Marlon dengan menyewa jasa pembunuh bayaran seperti Tiger. Uh, sial! Ayahnya kali ini benar-benar menunjukkan kalau dia sangat mencintai putra hasil hubungan haramnya dengan gundiknya itu. Sungguh sangat menyebalkan!"Karena aku sudah menceritakan semuanya padamu, sekarang aku bisa minta tolong kau untuk pergi dari sini? Aku sungguh-sungguh tidak ingin terkait apapun dengan kalian lagi," kata Tiger."Tunggu, tunggu, Tiger," cegah Andrew pada Tiger yang ingin mengusirnya pergi. "Apa lagi, hmm?" balas Tiger tak sabaran.Dia benar-benar sangat bersungguh-sungguh kali ini dingin lepas dari pekerjaannya sebagai membunuh bayaran. Dia bukannya memut

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status