Share

Bab 43

L

"Apa hukuman dari bapak?" Tanya Mega. 

"Aku harus di dalam rumah selama satu minggu, mengerjakan pekerjaan rumah layaknya pembantu rumah tangga," 

Ia hendak melanjutkan kalimatnya, tetapi batal karena ada notifikasi pesan masuk di aplikasi Whatsapp-nya. 

Undangan rapat di hari esok, jam delapan pagi. Ada tambahan dengan menggunakan huruf capslock di bawahnya, mengingat pentingnya acara ini, mohon bapak bisa hadir dan tepat waktu. Begitulah isi pesan dari pak Waluyo, kepala sekolah yang baru saja dikenalnya tadi pagi. 

Cakra tak membalas pesan itu, sebelah tangannya lagi-lagi memijat pelipis. Dengan menyadarkan kepala di sofa. 

"Ada apa, mas?"

Ia merasakan tangan Mega meraih lembut bahunya yang kali ini melorot ke bawah. Tak setegap biasanya, yang sering dijadikan tempat bersandar oleh Mega. Kala mereka hanya berdua saja di dalam kamar. 

Cakra tak menjawab, ia hanya menyodorkan gawai ke depan sang

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Agunk Putra
cerita konyol ini sih , hapus aja lah , ga ada deh cerita kehidupan kaya gini tuh , kayaknya author'y neh berhati malaikat , mustahil , kalau mau ngarang itu yg bener dikit ngapa
goodnovel comment avatar
Iwan Ataq
terlalu cenggeng,cakra
goodnovel comment avatar
rico ardiyanto
di komen malah eg ada yg balaz udh kyk.....
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status