Home / Urban / Menantu Tak Ternilai / Buka Pakaianmu!

Share

Buka Pakaianmu!

Author: Falisha Ashia
last update Last Updated: 2025-04-30 17:36:11

Tidak ada yang salah dengan apa yang dikatakan oleh Dewi itu ketika melihat pakaian yang dikenakan oleh Bastian. Sebuah pakaian yang jika dijual, tidak akan sampai 50 Ribu.

“Oh, 20 Miliar, ya? Cukup besar juga, ya?” tanya Bastian dengan tangan kiri di atas perut dan tangan kanan mengelus dagunya.

Dewi jelas tidak suka dengan sikap Bastian itu yang menurutnya sudah seperti seorang konglomerat dengan aset ratusan miliar.

Memang jelas salah, apa yang diperkirakan oleh Dewi itu. Sebab, aset yang dimiliki oleh Bastian mencapai ribuan Triliun.

“Bukan cukup besar, tapi itu sangat besar sekali. Dan terlebih, kami juga menyeleksi kembali data mereka yang ingin membuka tabungan di bank ini. Jadi, tentu saja tidak mudah untuk bisa menjadi nasabah GMI bank,” kata Dewi.

Bastian kemudian mengangguk-anggukan kepalanya sambil bergumam, “Kalau begitu, uang yang aku miliki di sini nilainya sangat fantastis. Membantu Alexa bukan hal sulit bagiku.”

Suara itu tidak keras. Tapi Dewi mampu mendengarnya deng
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Menantu Tak Ternilai   Kekuatan Yang Timpang

    Emosional bukanlah sifat Bastian. Namun saat ini, dia sangat sulit untuk mengendalikan emosinya itu.Lantas dia pun langsung melesatkan serangan pertamanya ketika melihat Neil masuk ke dalam Octagon. Dia tidak peduli dengan Octagon yang sudah rusak, dia melompat untuk bisa menghajar Neil.Ketika melihat Bastian menyerangnya, Neil langsung keluar Octagon lagi dan menutup pintunya itu sehingga membuat Bastian memukul pintu Octagon yang terbuat dari kawat baja."Weit … santai! Aku baru masuk ke dalam tapi kamu udah menyerang." Neil berkata sambil mengangkat kedua tangannya dan menuruni tangga Octagon."Bajingan! Maju kamu! Aku nggak akan membiarkan seorang pelaku pelecehan untuk hidup tenang!" ucap Bastian dengan nada suara tinggi.Neil menggelengkan kepalanya. Lalu dia berkata, "Bagaimana mungkin aku masuk ke dalam kalau baru saja aku masuk kamu sudah mau menghajarku.""Lantas bagaimana? Kamu nggak mau dipukul olehku? Kalau begitu, sederhana saja, kamu tinggal bersujud di kaki Felicia d

  • Menantu Tak Ternilai   Bastian Menantang Secara Terbuka

    Xavier berdiri. Dia sudah tidak sabar untuk menemui Charlie. Namun ketika dia akan melangkahkan kaki, terdengar suara dari Bastian yang memberikan sebuah pengumuman.Dia pun menghentikan langkahnya dan mengembalikan pandangannya ke Octagon.Bastian sedang berdiri dengan memegang mic milik sang pembawa acara."Aku di sini ingin mengatakan kalau aku menantang seorang pecundang yang memiliki otak kotor untuk bertarung denganku sekarang!" ucap Bastian dengan berapi-api.Ini sebenarnya di luar rencana. Pada awalnya Bastian hanya ingin memberikan pengumuman kalau Neil Young sudah melakukan pelecehan kepada Felicia dan memintanya untuk meminta maaf. Tetapi entah kenapa, saat ini dia malah menantang bocah itu untuk bertarung dengannya."Neil Young! Aku menantangmu bertarung di Octagon untuk menyelesaikan apa yang sudah kamu mulai," ucap Bastian dengan suara yang lantang. "aku sampai detik ini masih tidak menerima pelecehan yang sudah kamu lakukan kepada Felici seminggu yang lalu."Boom!Ucapa

  • Menantu Tak Ternilai   Kemenangan Fantastis

    Neil Young tampak sangat tegang menyaksikan pertarungan ini. Sebab saat ini, ayahnya berada di sampingnya untuk menyaksikan juga pertarungan ini."Daddy nggak tahu sebelumnya kalau Gilang akan bertarung malam ini. Kenapa dia nggak bilang sama Daddy, ya?" tanya Xavier.Neil menggelengkan kepalanya dengan sedikit cemas sembari berkata, "Ng-nggak tahu juga. Tapi tiga hari yang lalu dia bilang sama aku kalau dia akan bertarung. Aku pikir dia sudah kasih tahu, Daddy.""Nggak. Dia nggak bilang apa-apa selama bekerja," kata Xavier.Mereka berdua kemudian memfokuskan diri ke Octagon untuk menyaksikan pertarungan yang akan berlangsung. Bastian kini bersiap. Dia mulai memposisikan kakinya membentuk kuda-kuda yang kokoh seperti yang diajarkan oleh Lee.Terlihat dari posisi kuda-kudanya yang lebih berkembang dibanding sebelumnya, menunjukkan kalau dia menerapkan apa yang diajarkan oleh Lee dengan baik."Kenapa kamu diam saja? Ayo maju!" tantang Gilang.Bastian hanya tersenyum saja merespon tanta

  • Menantu Tak Ternilai   Pertarungan Dimulai

    Waktunya sudah tiba. Satu Minggu terasa sangat panjang bagi Felicia, namun sangat pendek bagi Bastian.Felicia langsung menoleh ke arah Bastian dan dengan reflek dia memegang telapak tangan pria itu, lalu menggenggamnya.Bastian mengerti dengan keresahan hati Felicia. Dia pun tersenyum, lalu berkata, "Kamu nggak usah khawatir. Aku bisa memenangkan pertarungan ini. Tenang saja, ya."Felicia menghela napas panjang. Sebenarnya dia sangat khawatir tapi dia tidak bisa melarang Bastian. Dia pun kemudian menganggukkan kepalanya."Tapi, Tuan Dominic, bolehkah aku ikut? Jika aku ikut, mungkin saja kecemasanku akan cepat hilang," kata Felicia, meminta izin.Charlie menjawab dengan cepat, "Aku pikir lebih baik Felicia tetap berada di sini. Aku khawatir dan kehadirannya akan membuat keadaan menjadi tidak kondusif."Felicia menggelengkan kepalanya seraya berkata, "Aku berjanji, aku akan diam dan mengikuti semua arahan darimu dan juga dari tuan Dominic. Aku nggak akan merusak momen. Kumohon, Pak Ch

  • Menantu Tak Ternilai   Hari Pertarungan Tiba

    Davis tidak menyia-nyiakan kesempatan ini untuk merendahkan Gilang di depan seluruh orang.Pria itu menatap Gilang sambil tersenyum menahan tawa, bagaikan sedang melihat sebuah lelucon.Davis merupakan seorang yang serius tapi kali ini dia sedikit mirip dengan Bastian. Mungkin dia sedang meniru bos besarnya itu."Untuk apa kamu datang ke sini dan ingin bertemu denganku?" tanya Gilang."Apa kamu mau kita bicara di sini?" tanya Davis seraya menoleh ke arah kanan dan kiri."Membawamu masuk ke dalam takutnya kamu betah dan tidak mau pulang lagi. Aku sedang menutup pendaftaran untuk menjadi anggota. Jadi, katakan saja apa yang ingin kamu katakan di sini!" ucap Gilang."Hahaha … baiklah kalau itu maumu!" Davis berkata seraya mengangkat kedua bahunya.Setelah itu Davis kembali menjadi sosok serius. Dari pandangan mata, ekspresi wajah hingga nada bicaranya, semua sangat serius."Aku ke sini untuk menyampaikan sebuah ultimatum dari bos Charlie kepadamu!" ucap Davis.Gilang mengangkat kedua al

  • Menantu Tak Ternilai   Mendatangi Kandang Macan

    Charlie terdiam mendapat pertanyaan itu dari Davis. Dia juga menjadi ragu akan keputusan yang baru saja dia keluarkan.Tetapi Charlie tidak mungkin menarik apa yang sudah dikatakannya, sebab memang yang terbaik saat ini adalah memberikan efek kejutan kepada Gilang dan Neil Young.Setelah berpikir selama beberapa saat, Charlie berkata, "Kalau seperti itu kamu harus lebih tahan emosi. Kamu hanya bertindak jika mereka sudah melakukan tindakan fisik. Aku memberikanmu kesempatan untuk membela diri dan pasukanmu.""Untuk masalah itu aku sudah paham. Tapi, apakah kita kita harus membicarakan masalah ini kepada tuan Dominic? Bagaimana kalau dia tidak setuju dengan tindakan yang kita lakukan sekarang?" tanya Davis. Dari mimik wajahnya terlihat sekali kalau dia sangat takut jika Bastian akan marah besar kepadanya.Charlie berkata, "Saat ini tuan Dominic tidak bisa dihubungi. Sudah beberapa hari dia pulang pergi Puncak-Jakarta, aku nggak tahu apa yang dia lakukan tapi sepertinya sangat penting b

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status