Share

Menantu Terhina Ternyata Pewaris Yang Hilang
Menantu Terhina Ternyata Pewaris Yang Hilang
Penulis: Eka Sa'diyah

Bab 1

Penulis: Eka Sa'diyah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-10 10:21:34

Arnold Thompson tengah bersiap menghadiri pesta ulang tahun Kakek istrinya di sebuah gedung mewah. Tidak ada baju mahal yang dia miliki karena selama ini dirinya hanyalah pengangguran bahkan bahkan keluarganya sendiri menyebutnya pria tidak berguna. Baju yang dikenakan hanyalah baju tiruan yang dia dapatkan dari penjual baru bekas.

“Claire, apakah kamu sudah siap?” Arnold bertanya pada Claire yang sedang bercermin. Wanita cantik anak seorang cucu dari pemilik perusahaan terlihat begitu cantik. Memakai gaun dengan warna biru muda ditambah aksesoris di bagian dada membuatnya semakin menawan. Alasan tertentu yang menyebabkan mendiang Nenek Claire menikahkan Claire dengan Arnold. Arnold dan mendiang Nenek Claire berhubungan baik hingga memutuskan menikahkan Claire dengan Arnold.

“Arnold. Aku ragu jika kita kesana, pasti kau akan mendapat cacian lagi!” Claire menggigit bibir bawahnya, kedua alisnya bertautan. Di wajahnya, tersirat keraguan. Apalagi Kakeknya selama ini tidak pernah menganggap sosok suaminya seperti keluarga yang lain. Dalam keluarga besar, Sang Kakek menempatkan Arnold di antara pembantu rumah tangga. Arnold tidak lebih dari seorang pembantu di rumahnya.

“Tenanglah, Sayang! Kita akan kesana menghadiri pesta ulang tahun Kakek! Aku bahagia sekali untuk pertama kalinya Kakek mengundang kita semua, termasuk aku!” Ucap Arnold meyakinkan keraguan Claire. Sebuah undangan dari keluarga Klein untuk seluruh anggota keluarga termasuk cucu menantu diumumkan tiga hari yang lalu. Arnold merasa Kakek Klein mulai menganggapnya sebagai cucu menantu sehingga sejak siang tadi dirinya sudah bersiap.

“Hadiah apa yang bisa kita berikan untuk Kakek, Arnold?” Tanya Claire. Claire menatap suaminya yang sedari tadi begitu santai dan bahagia.

“Oh. Aku sudah buatkan kue berbahan dasar teh hijau berkualitas yang tersimpan banyak di dapur. Kakek pasti suka!” Ucap Arnold seraya menunjuk ke meja yang tidak jauh darinya. Claire melihat sebuah kue terbungkus rapi dalam sebuah kotak kue. Penampilannya sangat menarik, namun hati Claire tetap ragu. Arnold merasa jika istrinya tetap merasa ragu.

“Tidak perlu ragu begitu. Kita akan berangkat bersama-sama!” Ucap Arnold seraya menenangkan Claire dengan menggenggam erat tangan Claire dan di tangan kirinya membawa sebuah kue untuk Kakek Klein.

Pernikahan keduanya karena perjodohan dari mendiang Neneknya Claire ketika keduanya saling mengenal. Hanya saja, setelah Neneknya Claire meninggal, tidak ada lagi anggota keluarga yang menghargai Arnold. Semua menganggap Arnold tidak lebih dari seonggok sampah tidak berguna.

Sebelum pesta dimulai, Kakek Klein memerintahkan semua tim keamanan melakukan penjagaan dengan super ketat. Bagaimana tidak, acara ulang tahunnya dihadiri tamu penting. Terlebih lagi tamu yang diundang termasuk tamu yang sangat berpengaruh.

“Jika dia datang, maka usirlah dia!” Perintah Kakek Klein kepada seluruh tim keamanan gedung San Diego Hills. Gedung terkenal dengan fasilitas mewah serta penjagaan yang super ketat.

Semua tim keamanan mulai berjaga di berbagai titik dan memperhatikan sosok lelaki yang dilarang masuk ke dalam gedung.

Claire dan Arnold datang ke lokasi acara pesta ulang tahun Kakek Klein menggunakan mobil hitam milik Claire. Mobil dari hasil kerja kerasnya di bawah perusahaan Shining Grup, Perusahaan milik Kakek Klein. Claire begitu anggun dengan gaun indahnya membuat beberapa tamu undangan yang akan memasuki gedung dibuatnya terpana. Termasuk para pewaris yang juga turut hadir.

“Nona Claire, silahkan masuk!” Ucap seorang pelayan kepada Claire seraya membungkukkan badan sebagai salam hormat.

Kaki Claire dan Arnold hendak melangkah bersama memasuki pintu ruangan yang dijaga ketat. Akan tetapi, dada Arnold tiba-tiba didorong seorang dari tim keamanan hingga membuatnya mundur beberapa langkah.

“Kecuali anda, Tuan!” Ucap pria tersebut. Tatapan tajam dari salah satu tim keamanan diarahkan kepada Arnold. Arnold mundur beberapa langkah memberikan celah untuk Claire mengisi daftar hadir melalui buku digital. Claire tidak percaya dengan sikap arogan tim keamanan yang melarang suaminya masuk.

“Tidakkah kau tahu jika dia adalah suamiku? Cucu menantu keluarga ini?” Ujar Claire yang tidak terima suaminya diperlakukan berbeda. Meski belum ada rasa cinta sepenuhnya, akan tetapi Claire tidak rela jika suaminya diperlakukan tidak adil.

“Hanya Nona Claire yang diperbolehkan masuk!” Jawab Tim keamanan dengan tegas.

“Baiklah, aku juga tidak akan masuk karena suamiku tidak diperbolehkan masuk menghadiri pesta ulang tahun Kakek!” Pekik Claire dengan kedua mata melotot ke arah tim keamanan yang berjaga.

Salah satu tim keamanan terlihat mundur beberapa langkah ke belakang dan menghubungi seseorang. Setelah selesai menghubungi seseorang, salah satu tim keamanan kembali menghampiri mereka berdua.

“Baiklah. Kalian berdua boleh Masuk!” Akhirnya Tim keamanan membiarkan sepasang suami istri ini masuk ke ruangan. Tanpa curiga sedikitpun, Arnold menggandeng tangan Claire memasuki ruang yang cukup meriah dengan dekorasi mewah. Keduanya masuk ke ruang pesta dengan penuh percaya diri.

“Halo cucu dan cucu menantuku! Akhirnya kalian datang juga!” Kakek Klein menyambut kedatangan Arnold dan Claire. Banyak pemuda yang mulai tertarik pada istri Arnold. Meski sudah menikah namun masih terlihat masih gadis.

“Kakek, hadiah untukmu!” Ucap kevin saat memberikan sebuah hadiah untuk Kakek Klein. Sebuah diamond berdiameter lima centi menjadi hadiah yang diberikan oleh Kevin. Cucu dari anak keduanya.

“Ini sangat indah sekali. Terima kasih, Kevin!” Kakek Klein menerima serta memuji pemberian hadiah dari Kevin.

Kevin berlagak sok kaya dengan menatap Arnold yang sedang membawa sebuah kotak berisi kue.

“Kakek, ini hadiah untuk Kakek. Aku membuatnya dari pagi supaya hasilnya maksimal!” Arnold memberikan sebuah kue kepada Kakek Klein seperti yang dilakukan Kevin. Senyum Kakek Klein seketika berubah muram.

Kakek Klein sengaja melempar kue pemberian Arnold di depan tamu undangan. Claire terkejut bahkan sampai menutup mulutnya saat melihat sikap Kakeknya yang ternyata belum berubah.

“Lihatlah! Perkenalkan, dia cucu menantuku, dan dia juga seorang pengangguran!” Pekik Kakek Klein dengan tatapan kebencian kepada Arnold. Semua mata tamu undangan tertuju pada Arnold yang tetap diam berdiri tegak menatap seseorang yang sedang menghinanya.

“Dia! Pria miskin yang bermimpi menjadi bagian dari keluargaku!” Suara Kakek Klein terdengar lebih keras. Jari telunjuk Kakek Klein bahkan mengarah ke wajah Arnold.

Claire memberi isyarat untuk segera pergi namun Arnold tidak menghiraukannya.

“Jika kalian punya cucu atau anggota keluarga tidak berguna. Apa yang akan kalian lakukan?” Kakek Klein bertanya pada tamu undangan, berniat mempermalukan Arnold. Kakek Klein benar-benar belum puas menghina Arnold. Kevin merasa senang ketika suami dari saingan terberatnya dihina.

Claire tergolong wanita pekerja keras sehingga posisinya terancam karena Claire. Kevin seringkali menghina Arnold dengan tujuan membuat Claire emosi dan memanfaatkan keadaan.

“Tuan Klein. Jika aku punya anggota keluarga seperti dia, aku akan menendangnya dan mencoret namanya dari daftar keluarga!” Gerald, salah satu anak pewaris perusahaan Light Grup ikut memberikan ulasan tentang Arnold. Cukup menyakitkan juga ucapannya.

Sosok Arnold kini menjadi bahan hinaan dalam acara penting ini. Seseorang menatap lekat sosok Arnold seolah sangat mengenalnya. Lelaki itu melihat tanda lahir di tangannya berupa tanda bintang yang dimiliki salah satu pewaris saat masih bayi.

“Pergilah, pria tidak berguna!” Ucap Kakek Klein dengan tawa mewarnai hinaan dan cacian untuk Arnold.

“Ayo kita pergi. Percuma kita disini!” Ucap Claire seraya menggenggam tangan Arnold. Claire geram dengan sikap sang Kakek yang tidak berubah.

“Claire! Aku perintahkan kamu untuk tetap di acara ini! Jika tidak, maka aku akan mengeluarkan nama ayah dan Ibumu dari daftar pewaris!” Suara Kakek Klein membuat Claire tertegun. Langkahnya terhenti seketika karena sebuah ancaman yang ditujukan padanya. Claire tentu saja tercengang akan ucapan Kakeknya sehingga terpaksa dia mengurungkan pergi.

“Claire. Kau tetaplah disini! Kau adalah cucu yang sangat diandalkan oleh Kakek Klein. Tidak baik jika kamu pergi ikut denganku. Aku tunggu di halte depan!” Ucap Arnold supaya Claire tidak ikut keluar bersamanya. Claire mengangguk meski hati begitu berat. Terpaksa Claire menuruti ucapan suaminya tetap di ruang pesta bersama orang-orang yang cukup berpengaruh di negeri ini.

“Hei, pecundang! Bawalah kue jamuan acara ini, kami akan terlihat jahat membuatmu kelaparan saat keluar dari gedung ini!” Suara Kevin terdengar begitu keras ketika kembali menghinanya. Kevin melempar sebuah kue di kaki Arnold. Kevin benar-benar tidak mencerminkan seorang cucu pengusaha kaya.

Arnold berjalan cepat keluar dari gedung hingga dirinya kini berada di sebuah halte yang cukup sepi. Arnold duduk sambil melihat lalu lalangnya kendaraan di depannya.

“Apakah anda Arnold Thompson?” Sosok Pria tiba-tiba bertanya padanya. Arnold terkejut melihat pria berusia lima puluh tahunan berdiri di sampingnya. Salah satu tamu undangan Kakek Klein di acara pesta ulang tahunnya.

“Iya, Saya Arnold Thomson. Bukankah anda Tuan Jack? Pemilik Perusahaan Emrand Grup yang terbesar di negeri ini?” ucap Arnold yang terkejut mendapati seorang pemilik perusahaan terbesar di negeri ini. Bahkan seratus kali lebih besar daripada perusahaan milik Kakek Klein.

“Tanda lahir itu, Saya sangat mengenalnya!” Ucap Jack seraya memperhatikan bentuk tanda lahir yang Arnold miliki. Arnold merasa tidak nyaman dengan tatapan Jack sehingga berusaha menutupi tanda lahir di pergelangan tangannya dengan lengan jas yang dikenakan.

“Maaf, Tuan Jack. Ini hanya tanda lahir biasa dan siapapun bisa memilikinya,” Sahut Arnold yang berhasil memanjangkan lengan jas hitamnya guna menutupi tanda lahir yang diketahui orang besar.

“Ternyata saya menemukan anda, Tuan muda!”

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Menantu Terhina Ternyata Pewaris Yang Hilang   Bab 26.

    Kakek Klein terlihat berjalan kesana kemari sambil menunggu kabar dari Kevin. Kevin tidak serius akam perintah Kakek Klein, melainkan hanya berpura-pura mencari tahu alamat alex berada. "Aku tidak bisa melacaknya, Kek. Lagipula, biarkan saja mereka berdua pergi! Aku disini untuk mendedikasikan hidupku padamu!" Ucap Kevin sambil melirik ke arah Vivian. Ibu dan anak terlihat saling melempar senyum karena rencana sudah berhasil. "Baiklah, urus semua sampai kontrak berakhir. Aku tidak ingin mengecewakan Emrand grup untuk yang pertama kalinya!" Ucap Kakek Klein seraya menunjuk ke arah Kevin. Kakek Klein berlalu meninggakkan ruang kerjanya, kini tinggalah Kevin dan juga Vivian. "Kau hebat, Kevin! Shining grup akan menjadi milikmu!" Ucap Vivian seolah memberi selamat atas keberhasilan Kevin menjadi direktur Shining grup. Kevin membuka dokumen dan mulai mempelajari semua kontrak antara Shining grup dan Emrand grup. Betapa terkejutnya, ketika dirinya sama sekali tidak memahami perja

  • Menantu Terhina Ternyata Pewaris Yang Hilang   Bah 25.

    Kedua mata Claiee seakan tidak percaya dengan seseorang yang menyapanya di pesawat. Ingin rasanya tertawa, kesal bahkan ingin ungkapkan rasa rindu tiga hari tanpa kabar. "Arnold, bagaimana bisa kau ada disini?" Tanya Claire seakan hampir tidak percaya. Arnold duduk tepat di kursi sebelah Claire. Meski pendingin udara menyala cukup dingin, namun keringat membanjiri tubuh Claire. Arnold meraih saputangan dari jas yang dikenakan kemudian mengusap keringat Claire. Bibir mereka perlahan tersenyum, andai tidak berada di tempat umum, ingin rasanya Claire memeluk Arnold. "Kenapa berkeringat, Claire? Apa kau sakit?" Tanya Arnold. "Kau jahat padaku, Arnold. Aku membencimu!" Ucap Claire dengan wajah cemberut seraya melipat kedua tangannya di dada. "Kau selalu membuatku gemas, Claire. Aku sama sekali tidak nyaman harus berjauhan denganmu!" Ucapan Arnold sukses membuat hati Claire meleleh. Perlahan Arnold mengungkap isi hati meski belum sepenuhnya. Di kursi seberang, Alex hanya tersenyum me

  • Menantu Terhina Ternyata Pewaris Yang Hilang   Bab 24.

    Claire diam seraya mengamati pemilik tubuh yang dikenali dari belakang. Claire terpaksa menghentikan langkahnya dan membiarkan Jack melanjutkan urusannya dengan wanita tersebut. "Maafkan saya, Tuan. Ampuni saya!" Terdengar gadis itu meminta ampun pada Jack. Gadis itu terlihat mengerikan dengan pakaiannya yang seksi namun seolah sudah dirobek. Jack hanya diam dan tetap membiarkan gadis itu merengek minta ampunan. Karena sebuah janji yang diucapkan gadis itu akhirnya Jack memaafkannya. Tidak berapa lama gadis itu pun berhenti berlutut kemudian berbalik. Nyaris saja jantung Claire keluar dari tempatnya ketika melihat wajah Denise babak belur. Claire diam dan mengalihkan pandangannya sejenak dari Denise. "Apa yang diperbuat olehnya?" Gumam Claire. Denise pergi dengan kepala menunduk, tidak seperti biasanya saat masih menjadi tuan putri di keluarga besar Light grup. Kesombongan Denise telah musnah karena keangkuhannya. Claire menatap punggung Denise semakin menjauh dan menghilang di

  • Menantu Terhina Ternyata Pewaris Yang Hilang   Bab 23.

    Kiriman buket bunga yang datang membuat Claire heran. Sebuah nama pengirim terselip, namun ketika Claire membukanya, wajahnya yang ceria berubah menjadi murung. "Dari Albert. Sebaiknya aku letakkan saja di sudut sana!" Ucap Claire seraya membawa buket bunga tersebut ke salah satu sudut ruangan yang tidak akan dijamahnya. Bunga itu teronggok sia-sia di sudut ruang kerja tanpa ada yang mau menjamah. Ceklek Pintu dibuka dari luar tanpa ijin pada pemilik ruangan. Ternyata Kakek Klein datang dengan wajahnya yang datar. "Claire. Berkatmu, semua berjalan lancar!!" Ucap Kakek Klein tanpa ekspresi sedikitpun. "Kakek, terima kasih sudah mempercayakan Emrand grup padaku!" Ucap Claire tanpa ada senyum di bibirnya. Claire paham jika sang kakek tidak pernah tulus padanya. "Kakek akan memperpanjang jabatanmu tanpa halangan apapun meski kau melakukan kesalahan." Ucap Kakek Klein seraya memasukkan tangan kanannya di saku celana. "Apa maksud Kakek?" Tanya Claire seraya menautkan kesua ali

  • Menantu Terhina Ternyata Pewaris Yang Hilang   Bab 22.

    Claire menengok kepada pemilik suara tersebut. Ternyata Jack berada tidak jauh darinya seraya membungkuk memberikan salam. Tentu saja sikap Jack membuat Claire terkejut apalagi Clairr merasa jabatannya tidak ada apa-apanya dibanding Jack. "Oh begitu, Tuan! Maafkan saya, saya akan pergi kalau begitu!" Ucap Claire dengan raut wajah kecewa yang disembunyikan di balik senyumnya. "Tidak apa, Nona. Apakah Nona Claire baik-baik saja?" Tanya Jack memastikan isi hati Claire. "Ada sedikit kecewa, Tuan. Mungkin hanya perasaanku saja yang terlalu besar pada Arnold. Ini bukan salah Arnold jadi jangan pernah pecat dia!" Ucap Claire dengan kepala menunduk. Kedua matanya menatap bekal untuk Arnold yang berada di tangannya. Kedua mata Jack memperhatikan sesuatu yang dibawa Claire. Jack merasa Claire akan memberikan sesuatu pada Arnold. "Apakah itu untuk Tuan Arnold?" Tanya Jack pada Claire. "Tu-tuan Arnold?" Claire mengulangi pertanyaan Jack yang menyebut Arnold dengan sebutan Tuan. "Oh,

  • Menantu Terhina Ternyata Pewaris Yang Hilang   Bab 21.

    Kedua mata Arnold membulat sempurna ketika mendapat sebuah panggilan dari Jack. Arnold seketika berdiri seraya meraih jaket tebal hadiah dari Claire. Ditatapnya Claire tengah tertidur dengan pulas dan dirinya saat ini harus segera memenuhi panggilan Jack. Arnold menulis sebuah pesan dan meletakkannya di meja rias Claire. Arnold berjalan tergesa-gesa supaya sampai di pintu belakang. Jack menyambut kedatangan Arnold ketika sudah sampai di tepi jalan. "Tuan, kita ke singapura sekarang!" Ucap Jack seraya membuka pintu mobil untuk Arnold. Tidak ada yang bisa Arnold ucapkan selain mengikuti ucapan Jack. Ke Singapura mendadak sama saja terjadi hal buruk pada sang Kakek. Selama perjalanan menuju bandara, tidak hentinya Jack melantunkan doa untuk semua keluarganya suoaya diberikan kesehatan dan umur panjang. Tidak berapa lama mobil hitam yang membawa Arnold dan Jack sudah sampai di bandara. Gegas Arnold bersama anak buahnya menuju ke sebuah ruang pribadi yang terdapat boarding pass yang me

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status