Share

Datar

Beberapa hari kemudian, setelah aku hanya menyibukkan diri di rumah tersebab kaki yang terkilir itu. Setiap hari Ibrahim datang ke rumah untuk mengecek keperluanku dari obat hingga keperluan lainnya.

Kini, sudah hampir satu minggu aku diam di rumah. Jenuh, ingin sekali menghirup udara segar. Namun, entah apa yang terjadi. Sedari bangun tidur, aku merasakan hal yang aneh.

"Kenapa, ya. Tiba-tiba hatiku merasa senang. Padahal, aku tidak sedang menerima kabar apapun."

Mendadak ingin sekali senyum, memanjakan mata dengan pemandangan di luar rumah.

"Mutia, huft. Stop, kamu sebenernya kenapa coba."

Akhirnya, aku mencoba mengalihkan ke-anehan perasaan ini pada hal lain. Tetap saja, hingga akhirnya fokus ini dapat beralih saat kudapati notif pesan masuk dari seseorang.

"Apaan sih," celetukku malas. Pesan ini mengganggu.

Kubuka dengan malas, paling juga mau nanya apa sudah makan. Gimana kakinya. Gimana kondisi hadi ini.

Aku mendesah pelan, pertanyaan yang biasa diajukan Ibrahim. Padahal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Cupli Cupli
aneh bgd bertele2 amat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status