Share

Malu di Depan Umum?

"Apa maksud kamu permalukan aku di depan umum?!"

"Loh, kenyataannya memang demikian kan, Mas? Kenapa Mas jadi nyalahin aku sih? Mas berlama-lama di cafe itu hanya untuk ketemu Mutia, kan. Dan Mas gengsi di hadapannya, pengan nampakin kalau Mas itu banyak duit, nyatanya? Mas itu pengangguran."

"Karin!"

Hampir saja kuayunkan tangan ke pipinya, hanya saja aku terngiang perkataan pria yang bersama Mutia tadi. Ah, siapa pria itu.

"Hush, ada apa sih ini?" tanya wanita paruh baya yang itu adalah ibuku. Dia sedang bersama adikku menenteng beberapa tas belanjaan.

"Ibuk datang dari mana?"

"Ini lho, ibu sama Widya dari mall, ditraktir belanja sama Karin. Karin baik banget, lho. Kamu beruntung punya."

"Hah, sudah. Kepalaku semakin pening ada di sini."

"Loh, Gha. Jangan risau, ibuk juga beliin kamu kok."

"Buk, ibuk tau kan kalau Agha sekarang itu pengangguran, kenapa ibuk belanja terus."

"Ya ndak apa-a
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (2)
goodnovel comment avatar
Dindin Wahyudin
mantap ok cuman ya terkunci deh ......
goodnovel comment avatar
Yohanes Alexsandro Bajoy
lanjutkan ceritanya. penasaran saya
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status