Share

Bab 17

"Iya, Reno, aku juga tidak mengerti dengan jalan pikirannya. Padahal dia ini sarjana lho, Ren, tapi kenapa pikirannya kolot banget ya. Sampai-sampai ia tega berbuat jahat duluan karena takut dijadikan menantu yang terdzolimi seperti ucapannya itu," ujar Roni sambil memijit keningnya sendiri.

"Bener, Mas, kelakuan Mbak Wati memang diluar nalar orang sehat," sahut Reno.

Memang apa yang dikatakan oleh kedua anakku tidaklah salah, Wati memang begitu keterlaluan.

"Mas, aku melakukan semua itu kan ada alasannya, malah semuanya sudah aku jelaskan sama kamu." Wati membela diri.

"Tapi apapun alasannya, aku tidak mau tau, Wati. Yang jelas sekarang aku ingin kamu minta maaf sama Ibu. Kamu juga harus merubah sikap, harus sopan, serta hormat terhadap Ibuku. Aku ingin kamu menganggap, kalau Ibu itu sama seperti Ibu kamu sendiri. Ibu yang selalu kamu hormati selama ini. Kalau sampai kamu tidak mau melakukan apa yang aku mau, maka lebih baik kita berpisah. Karena untuk apa hidup bersama, jika meman
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status