Share

2. 700 Juta

Author: Kirana Quinn
last update Last Updated: 2022-06-13 18:16:45

Keysa masuk ke ruang Kepala Sekolah dengan langkah panjang, semua mata tertuju padanya, bahkan guru-guru yang sedang mengajar di kelas satu melongokkan kepalanya. Keysa benar-benar menjadi siswi yang sangat populer di sekolah itu. Dari Satpam sampai Cleaning Service tahu siapa dirinya, baru melihat bayangannya saja orang sudah langsung bisa menebak jika itu Keysa. Kepopulerannya bukan dari mencuri, namun dari pembawaanya di sekolah itu.

Sebenarnya Keysa tergolong siswi yang sangat pintar, dia masuk sekolah Favorite itu bukan karena koneksi ayahnya namun hasil murni seleksi yang diikutinya. Namun lagi-lagi orang beranggapan, dia lolos di sekolah itu karena ayahnya. Kapan orang akan mengakui jika itu hasil dari keberhasilannya sendiri ?

Keysa duduk santai depan Kepala Sekolah, Stevani duduk disebelahnya masih dengan isak tangis yang membuat Keysa terus mencibirnya.

"Sekarang, ceritakan apa yang terjadi."

"Tadi aku ke toilet, dan aku melepaskan jam tangan itu dan menaruhnya di wastafel, aku hanya meraih tisu, tapi ketika menoleh jam tangan tiba-tiba hilang."

"Hmmm, apakah kau tau siapa yang mengambilnya ?" tanya Kepala Sekolah penuh selidik.

"Tidak !"

"Ketika kau ke toilet, siapa saja yang ada di sana ? Dan jam berapa itu terjadi ?" pertanyaan Kepala Sekolah bagaikan penyidik Kepolisian.

"Aku baru seminggu disini, jadi aku belum mengenal mereka semua, tadi aku ke toilet sekitar jam 10.00," Stevani masih tersendat-sendat tanda tangisannya belum juga reda.

"Dan kau Keysa, ketika kejadian itu kau berada dimana ?"

"Apa aku harus menjawabnya ?"

"Ya, bapak harap kau menjawabnya dengan jujur seperti selama ini yang kau lakukan."

Keysa mencibir "Bukankah bapak tau jika kelas tiga pada jam itu sedang ujian ?"

Seakan tersadar Kepala Sekolah bergumam, "Ah iya benar, kau boleh meninggalkan ruangan."

Keysa keluar setengah berlari menuju kantin, walau ujian telah selesai namun anak-anak kelas tiga belum diijinkan pulang. Keysa menyapa tukang sapu dan satpam yang dilewatinya.

"Sudah makan belum ? Ayo makan bersamaku," ajaknya.

Satpam dan tukang sapu menolaknya dengan halus, "Terima kasih non Keysa, lain waktu aja."

"Kenapa ? Takut uang yang aku gunakan gak halal ?"

"Bu...bukan itu non, sekarang belum waktunya kami istirahat dari tugas."

"Alah...bilang aja kalian takut, percayalah uang ini halal kok."

"Kalau begitu diuangkan saja non," ujar Satpam yang diiyakan oleh salah satu tukang sapu disitu.

Akhirnya Keysa merogoh tasnya dan mengeluarkan lembaran lima ratusan diserahkannya kepada Satpam. "Ini untuk kalian berdua."

Begitulah keseharian Keysa di sekolah itu, makanya banyak yang tak menyangka jika dia mencuri semua barang-barang berharga milik siswa.

Sementara itu Stevani mengajukan protesnya kepada Kepala Sekolah karena telah membiarkan Keysa keluar tanpa diinterogasi lebih lanjut.

"Aku dengar dia telah mencuri barang-barang berharga di sekolah ini, kenapa bapak melepaskannya begitu saja ?"

"Jika dia telah mengaku mencuri kemarin, bukan berarti dia yang mencuri jam tanganmu hari ini kan ? Bukankah kau sudah mendengarnya tadi ?" Kepala Sekolah gerah karena merasa digurui oleh siswa baru ini.

"Siapa tau dia punya komplotan disini pak."

"Kenapa kau begitu yakin jika dia yang mencurinya ? Apa kau punya bukti ?"

Stevani menatap Kepala Sekolah, dari wajahnya terlihat sedang menantang. "Banyak siswa siswi yang mendengar jika dia mencibirku dan menyebut merek jam tanganku, itu jam tangan termahal yang ayah hadiahkan padaku pak, harganya 700 juta."

"Apa ?" Kepala Sekolah terkejut, walau sekolah ini tergolong elite namun mendengar harga jam tangan yang pantastis itu membuatnya melongo.

"Panggil Keysa," perintah Kepala Sekolah kepada salah satu guru yang berada di ruangan itu.

Hanya berselang dua menit Keysa muncul dengan wajah protesnya.

"Apakah pejelasanku tadi masih belum jelas ? Jika aku mengambil barang itu aku pasti akan mengakuinya, aku sedikitpun tidak tertarik dengan jam imitasi itu !"

"Menurut Stevani jam tangan itu bernilai 700 juta, dan kau bahkan sempat menyebut merk jam tangannya di depan siswa-siswi yang lain"

"Apa ? Hahahaha...700 juta ? Tidak salah ? Barang imitasi itu di Pasar Baru dijual seharga lim juta saja, sudahlah pak, jangan mudah dibodohi gadis pindahan ini."

Stevani mendelik gusar pada Keysa. "Apa kau bilang ? Ayahku membelinya dengan harga mahal, bahkan jam tangan itu belum dijual di Indonesia."

Keysa melirik Stevani, diamatinya gadis berambut hitam lurus sebatas bahu itu. Dari wajahnya terlihat jika dia bukan orang asing tapi asli dari Indonesia sama dengan dirinya.

"Aku akan mengajakmu keliling Pasar Baru, dan akan kutunjukan tempat dimana jam tangan KWmu itu dijual."

"Sudah-sudah," Kepala Sekolah menengahi perdebatan mereka. "Begini Keysa, bagaimana kau tau jika jam tangan Stevani bermerek Jaeger-LeCoultre ?"

Keysa manggut-manggut, "Jadi karena itu aku bisa jadi tertuduh ? Baiklah, aku jelaskan se detail mungkin. Gadis ini begitu masuk sekolah dari pintu gerbang sengaja berbicara dengan temannya menunjukkan jam tangan pemberian ayahnya, menyebut mereknya berulang kali, lalu merek sepatu KWnya juga. Bukankah ini aneh ? Atau jangan-jangan dia sudah mendengar cerita di sekolah ini jika ayahku akan mengganti semua barang yang aku curi makanya dengan seenaknya dia beracting seperti itu."

"Kau...siapa yang beracting ?" Stevani segera berdiri menunjuk Keysa.

Kepala Sekolah segera menengahi, "Duduk Stevani!"

"Jangan pernah bermimpi jam tangan seharga 5 juta akan diganti dengan uang 700 juta. Aku tak akan membiarkan itu terjadi paham ?"

"Apa maksudmu ? Kau sudah mencurinya dan kau tak akan menggantinya ?"

"Sudah-sudah, jika kalian seperti ini bapak akan memanggil polisi," ancam Kepala Sekolah.

Terlihat wajah Keysa yang hanya tersenyum sinis, namun wajah Stevani langsung berubah pias. Kepala Sekolah melihatnya.

"Panggil Polisi saja pak, biar jelas. Oh ya, aku sudah meminta Satpam untuk melihat rekaman CCTV di toilet, dari situ kita bisa melihat siapa yang mengambilnya," ucap Keysa dengan tenang.

Kepala Sekolah baru tersadar, kenapa tidak sedari tadi dia memanggil petugas untuk melihat rekaman CCTV itu ?

Stevani segera berdiri, "Aku akan pulang pak, aku akan beritahu ayahku..huhu...bapak sengaja membela Keysa."

"Duduk dulu Stevani, untuk membuktikan kebenaran itu mari kita sama-sama melihat hasil rekaman CCTV," Kata Keysa. Dia sudah bisa menduga jika Stevani pasti tidak ingin kebohongannya terbongkar.

Keysa hidup sebagai putri pengusaha kaya, makanya semua barang-barang asli bermerek diketahuinya. Selama ini dia mencuri juga punya alasan kok, lagian targetnya bukan barang imitasi. Kepala Sekolah sudah bisa membaca situasi, diapun meminta Stevani untuk duduk. Namun Stevani akhirnya melangkah keluar dengan setengah berlari meninggalkan ruang Kepala Sekolah. Tujuannya untuk mendapatkan uang 700 juta hilang begitu saja. Dia lupa jika di toilet sekolah sudah dipasang CCTV kecuali di dalam toilet itu sendiri, namun hal yang mustahil jika jam tangannya hilang di dalam toilet.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Mencuri Harta dan Cinta   93. Penyesalan Adinda

    Bau disinfektan menyengat hidung, Adinda berdiri mematung di belakang ayahnya tanpa disadari oleh tuan Geraldy. Ayahnya terus sesenggukan menggenggam tangan nyonya Syakila. Dengan perasaan tak menentu Adinda memegang bahu ayahnya."Ayah! Apa yang terjadi?"Geraldy mendengar suara Adinda terkejut, dia tak menoleh namun dia menyentuh tangan anaknya yang menempel di bahunya."Seperti yang kau lihat nak!" jawab tuan Geraldy dengan suara serak menahan tangis." Maafkan aku ayah, ibu begini karena aku, aku salah dan khilaf!" Adinda memeluk bahu ayahnya dari belakang.Geraldy terdiam, apa lagi ini. Adinda menyembunyikan apa lagi? Geraldy meraih tissue dan menghapus air matanya. Dia diam dan berharap Adinda melanjutkan kata-katanya. Lalu Geraldy menarik sebuah kursi kosong ke sebelahnya dan menyuruh Adinda duduk di dekatnya."Maafkan aku ayah!" ucap Adinda lirih."Ada apa nak?" tanya Geraldy pelan.Sesaat Adinda menarik nafas dalam lalu menghempaskannya dengan pelan. Dia ikut menggenggam tang

  • Mencuri Harta dan Cinta   92. Pembunuh berdarah Dingin.

    Tuan Sunshine berbicara di ruangan direktur, direktur yang tak lain adalah Dr. Yuta meninggalkan mereka berdua dan segera melihat kembali kondisi nyonya Syakila."Ini terkait dengan Syakila!" kata Geraldy memulai obrolan."Sebelum kau bicara lebih jauh, lihatlah isi ponsel istrimu mungkin kau bisa menemukan petunjuk mengapa istrimu mencoba minum obat tidur dalam dosis yang tinggi!"Geraldy menerima ponsel istrinya namun dia tak membukanya."Tak membukanya sekalipun, aku tahu penyebabnya. Mungkin dia merasa menyesal karena mantan kekasihnya yang membunuh anaknya sendiri!" kata Geraldy dengan penuh penyesalan.Tuan Sunshine merasa tidak enak hati, ini adalah aib keluarga Geraldy jadi dia tak ingin mendengarnya."Sebaiknya selesaikan dengan baik, setiap manusia pasti berbuat kesalahan tapi tolong simpanlah ini dalam hatimu, jangan biarkan orang lain tahu aibmu sendiri!" Nasehat tuan Sunshine.Geraldy terdiam sangat lama air matanya jatuh bercucuran. Dia merasa sangat malu, karena dia men

  • Mencuri Harta dan Cinta   91. Mencoba Bunuh Diri

    Syakila.semakin terngiang ungkapan penyesalan Geraldy baru-baru ini yang mengatakan jika sebenarnya Keysa itu adalah Natasya. Jika Rehan mengatakan pelaku pembunuhan itu adalah Bagas, artinya Bagas telah membunuh darah dagingnya sendiri. Sejak kelahiran Keysa Bagas tak terlihat lagi batang hidungnya, bahkan ponselnya tak aktif lagi.Akhirnya Syakila ikut mengganti nomor ponselnya, dia sudah merasa sangat bersalah terhadap suaminya. Lalu kini dia bagaikan seorang pesakitan, seakan dia telah menerima hukuman akibat perbuatannya yang telah mengkhianati Geraldy.Sampai Adinda hendak berangkat ke kampus, Syakila tak juga bergerak dari tempat duduknya."Ibu, ada apa?" tanya Adinda bingung.Air mata yang menggenang di pipi ibunya membuatnya mendekati ibunya."Apakah karena Keysa?" tanya Adinda dengan penuh dendam."Ti..tidak sayang, terimalah Keysa sebagai adikmu, mungkin dengan cara itu ibumu ini bisa melupakan semua rasa bersalah ini," Isak nyonya Syakila."Memangnya apa salah Ibu?""Sudah

  • Mencuri Harta dan Cinta   90. Luka Lama

    Melihat gelagat yang tidak bagus di wajah tuan Geraldy dan nyonya Syakila, akhirnya Rehan dan Keysa pamit pulang."Hati-hati nak!" pesan tuan Geraldy yang mengantar mereka sampai depan pintu gerbang.Taun Geraldy melihat beberapa motor mengiringi kepergian mobil Rehan. Dia menarik nafas dalam, syukurlah Keysa kini di jaga oleh orang yang tepat. Gumamnya dalam hati.Tuan Geraldy kembali masuk ke dalam rumah dia mengambil tas kantornya dan tak pamit lagi pada nyonya Syakila Yang sedang duduk diam di ruang tamu. Nyonya Syakila merasa sangat gugup dengan sebuah nama yang baru saja disebutkan Rehan. Nyonya Syakila dan Bagas adalah sepasang kekasih semasa kuliah, karena saat itu orang tuanya tak merestui hubungan mereka akhirnya Syakila dinikahkan dengan Geraldy. Awal pernikahan mereka berjalan aman-aman saja, Bagas menghilang entah kemana, namun setahun kemudian ketika Syakila telah melahirkan seorang putri yang di beri nama Adinda dia muncul kembali. Hubungan mereka berlanjut secara sem

  • Mencuri Harta dan Cinta   89. Adik tiri Emil

    Pagi menjelang, Keysa buru-buru turun ke dapur membantu maid menyiapkan sarapan pagi. Ditinggalkannya suaminya yang masih tertidur pulas. Untunglah semalam Rehan tak mengganggu tidurnya."Nyonya sudah bangun?" sapa maid."Iya bi, hari ini menunya apa biar aku saja yang memasaknya," Keysa menawarkan diri."Nasi goreng seafood!" jawab maid.Keysa mengambil bahan-bahan dari dalam kulkas, lalu dia mulai memasak menu kesukaan suaminya. Selain nasi goreng dia juga menyiapkan menu yang lain berupa roti panggang, salad buah dan telur dadar. Tak lupa pula dia menyiapkan jus wortel.Rehan terbangun dan tak menemukan Keysa di sampingnya segera bangun dari tempat tidur dan melangkahkan kakinya keluar menuju kamar mandi, setelah menggosok giginya dan mencuci wajahnya dengan sabun lalu keluar. Dia menuju ke dapur seperti dugaannya nampak Keysa sedang menyiapkan menu sarapan pagi.Nyonya Sekar dan tuan Sunshine keluar bersamaan dari dalam kamar. "Ayo kita sarapan, Panggi mama dan papa."Kedua menan

  • Mencuri Harta dan Cinta   88. Hasil penelusuran 1

    Pembicaraan berlanjut setelah makan malam, makanan penutup di bawa ke ruang keluarga. Kali ini Rehan duduk di samping Keysa. Mendengarkan pembicaraan menyangkut pembunuhan orang tuanya tentunya sangat tidak mengenakan hati. Makanya Rehan harus memberikan dukungan moril untuk Keysa."Sepertinya kalian kelihatan tidak sabar mendengar cerita papa," ucap tuan Sunshine.Rehan dan Keysa hanya tertawa tanpa suara. Mereka tak bisa memungkirinya."Apakah ada kemungkinan lain?" tanya Rehan."Sebenarnya ini adalah rahasia besar yang tidak bisa di ketahui oleh kalian berdua, takutnya kalian tidak bisa bijak mendengarnya. Tapi ini baru berupa spekulasi. Papa dan detektif yang menyimpulkannya, benar tidaknya hanya Tuhan dan mereka yang bersangkutan yang tahu.Rehan menatap ayahnya dengan penuh tanya."Sejak kapan papa penuh teka-teki seperti ini?" protes Rehan."Ini aib orang nak!""Lho, tujuan papa kan hanya ingin membuka kebenaran agar kita tahu siapa pembunuhnya, dengan begitu kita akan bisa leb

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status