Share

18. Seperti Bintang

Author: Aprilia Choi
last update Last Updated: 2025-01-01 14:42:35

Kinara merasa penasaran karena Raka menggantungkan kalimatnya.

“Kamu itu seperti bintang ... yang hadir ke dalam hidupku membawa seberkas cahaya untuk menerangi hari-hariku yang sebelumnya sepi dan gelap,” kata Raka sambil mengelus puncak kepala Kinara dengan sayang.

“Mas, jangan terlalu berlebihan,” elak Kinara sambil tersipu.

“Aku tidak berlebihan, Sayang. Sungguh kamu itu seper—“

“Ehem!”

Kinara dan Raka baru tersadar jika mereka tidak hanya berdua karena Gavi masih berada di antara mereka.

“Kalau mau bermesraan silakan tapi biarkan aku pergi dulu,” cibir Gavi sambil bersiap menutup pintu.

“Lagi pula siapa juga yang menyuruh kamu berada di sana, sudah sana masuk. Aku mau pergi dulu, pulangnya mungkin agak malam jadi kunci saja pintunya. Aku sudah membawa kunci sendiri,” ujar Kinara sambil menggandeng Raka untuk segera pergi.

“Baru saja kemarin kita berbaikan, Kin. Mengapa sekarang kamu kembali mengabaikanku?” gumam Gavi dengan tatapan sendu melihat kepergian Kinara bersama R
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   19. Kakak lolipop

    Raka mengajak Kinara duduk kembali agar bisa berbicara dengan lebih nyaman. “Apa kamu ingat, saat pertama kali kamu casting di Alva Management&Production?”Kinara tampak mengernyitkan kening, mencoba mengingat saat pertama kali ia menginjakkan kaki di gedung itu. Perlahan ingatannya kembali pada masa 15 tahun lalu, di mana ia mengikuti casting untuk pertama kalinya dengan diantar oleh kedua orang tua dan juga kakaknya. Sejak saat itu kariernya di dunia hiburan pun dimulai, Kinara mulai membintangi beberapa judul film. Dari pemeran figuran, bintang iklan, model majalah, hingga menjadi bintang utama yang semakin membuatnya dikenal masyarakat luas. Bakatnya itu pun membuahkan hasil dengan membawa Kinara memenangkan sejumlah penghargaan yang semakin mengukuhkan namanya di deretan artis papan atas, namun sayang semua itu harus ia akhiri karena ingin lebih menekuni dunia bisnis yang dulu sempat ia jalankan bersamaan dengan kariernya sebagai artis.“Apa kamu ingat ini?” tanya Raka sambil

    Last Updated : 2025-01-03
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   20. Kesibukan baru

    “Maaf Kin, aku hanya ingin berbicara serius denganmu.”“Apa?” sahut Kinara dengan tatapan tajamnya sambil menahan emosi.“Mengapa sikapmu berubah lagi padaku? Apa kesalahanku? Bukankah kemarin kamu bilang sudah memaafkanku? Mengapa sekarang seolah kamu tidak ingin berteman denganku?” cecar Gavi menatap Kinara dengan sendu.Kinara menghela napas panjang, ia pun mengalihkan pandangannya ke depan. “Aku bukan tidak ingin berteman denganmu, aku memang sudah memaafkanmu. Hanya saja ... aku tidak bisa jika harus bersikap seperti dulu lagi, maaf,” ucapnya sambil menoleh kembali pada Gavi, namun tatapan dan nada bicaranya mulai melembut.“Tapi, Kin ak—““Aku harap kamu mengerti dan mau menerima keputusanku,” sela Kinara seolah tak ingin mendengar protes apa pun dari Gavi.“Baiklah, aku akan mencoba untuk mengerti,” balas Gavi lantas melajukan mobilnya kembali menuju restoran.**Rupanya Kinara belajar dengan sangat baik dari sang kakak, apa yang diajarkan Yura telah diterapkannya hari

    Last Updated : 2025-01-05
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   21. Truth or dare

    Kinara kembali mengulang pertanyaannya sambil melipat kedua tangannya di depan dada. “Iya, kamu sedang memasak apa?”“Aku sedang memasak nasi goreng, apa kamu mau?” tawar Gavi mencoba ramah dengan sang pemilik rumah. “Kebetulan aku membuat banyak, sepertinya cukup untuk ... bertiga,” sambungnya setelah menyadari bahwa ada Raka yang datang bersama Kinara.Kinara menoleh pada Raka yang memberinya kode untuk menerima penawaran dari Gavi, lantas ia pun berkata, “iya, aku mau. Apa sudah matang? Biar aku bantu menatanya di piring,” ujarnya menawarkan bantuan.Gavi pun mengangguk senang karena Kinara mau mencoba masakannya. “Pas sekali ini baru saja matang,” sahutnya sambil mematikan kompor.“Ya sudah, kalian tunggu saja di meja makan nanti aku bawakan makanannya ke sana,” pinta Kinara pada Raka dan Gavi.“Biar aku bantu,” sahut Raka dan Gavi hampir bersamaan.Mendengar kekompakan kedua pria di hadapannya membuat Kinara menahan tertawanya. “Sudah, tidak perlu ... kalian tunggu saja di

    Last Updated : 2025-01-07
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   22. Pengakuan dosa

    Kinara tampak menghela napas sejenak lantas tersenyum pada kedua pria di hadapannya.“Kamu tidak bisa memaksaku untuk menjawab karena ini bukan giliranku untuk mengakui apa pun,” kata Kinara dengan bijak membuat kedua pria itu pun mengangguk setuju.“Kenapa kamu tidak mau menjawabnya, apa kamu memang pernah menyukai Gavi sebelumnya?” batin Raka bertanya-tanya.“Baiklah, kita lanjutkan ya,” kata Gavi kembali memutar botol di hadapannya.Botol kembali berputar lalu berhenti dan mengarah pada Kinara. “Truth or dare?” tanya Raka.“Hmmm ... aku pilih ... dare,” jawab Kinara dengan semangat. “Jadi, apa tantangannya?”“Tantangannya adalah ... kamu harus dance sesuai lagu yang akan diputar nanti. Berani?” tanya Gavi dengan menaik turunkan kedua alisnya.“Berani,” jawab Kinara lantas segera berdiri untuk bersiap.“Oke,” sahut Gavi sambil mencari lagu lalu segera memutarnya melalui ponselnya.Ponsel Gavi pun mulai memutar sebuah lagu dari girlband asal Korea berjudul “The boys” yang di

    Last Updated : 2025-01-09
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   23. My best friend’s wedding

    Raka sengaja mengajak Gavi untuk menjauh sementara dari yang lain karena ia ingin membahas suatu hal mengenai Kinara.“Jadi, sejak kapan kamu mulai menyukai Kinara?” tanya Raka sambil bersedekap di depan dada, sorot matanya yang tajam seakan mengintimidasi lawan bicaranya.Namun, bukan Gavi namanya jika ia harus mengalah begitu saja. Bola matanya yang berwarna coklat seakan berkilau karena pantulan cahaya matahari, menatap balik Raka dengan tegas. “Bukankah kemarin sudah aku katakan?”Raka tersenyum masam saat Gavi malah balik bertanya padanya. “Kamu tahu aku dan Kinara saling mencintai, mengapa masih berusaha mendekatinya?”“Selama kalian belum resmi menikah, aku rasa tidak masalah jika aku masih berusaha untuk mendapatkan hatinya,” balas Gavi seakan menantang Raka yang sedari tadi menahan emosi dengan mengepalkan kedua tangannya.“Sekeras apa pun kamu berusaha, hatinya tetap akan menjadi milikku,” ujar Raka mencoba berbicara setenang mungkin.“Baiklah, kita lihat saja nanti si

    Last Updated : 2025-01-11
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   24. Wedding dance

    Shela membaca situasi yang tidak aman mencoba menyelamatkan sang suami dari amukan Kinara nantinya. “Berteman baik maksudnya, iya kan, Sayang?” katanya seraya memberi kode pada Niko agar mengikuti perkataannya.“Ah iya, itu maksudnya, hehe,” sahut Niko dengan terkekeh pelan seraya menggaruk kepalanya yang tidak gatal.“Ya sudah ... kalau begitu aku pamit dulu ya, kita bertemu lagi nanti malam saat resepsi kalian,” pamit Kinara sambil cipika-cipiki dengan Shela lalu bersalaman dengan Niko.“Iya, kamu hati-hati di jalan. Salam untuk Pak Raka ya, jangan lupa nanti malam kalian datang bersama,” pesan Shela seraya menepuk pelan bahu Kinara.“Iya, tenang saja. Baiklah, aku pulang,” pamit Kinara diikuti dengan Gavi di belakangnya.Sesampainya di tempat parkir, Gavi masih termenung. Ia berharap dirinya yang menjadi kekasih Kinara saat ini, namun kenyataan berkata lain. Ia harus menerima bahwa Kinara telah dimiliki oleh orang lain.“Apa kita akan berada di sini sampai resepsi nanti malam

    Last Updated : 2025-01-13
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   25. Jealous

    Raka kembali bertanya karena Kinara tak kunjung menjawab pertanyaan darinya.“Sayang ... apa itu benar?” Kinara mengangguk perlahan. “Iya, Mas ... maaf. Bisakah kita kembali duduk saja?” “Sayang, kenapa tidak bilang sejak tadi? Tentu Sayang, kalau kamu memang mau kembali duduk katakan saja,” tutur Raka yang merasa khawatir lantas menggandeng Kinara kembali duduk ke meja mereka.Gavi yang melihat kedatangan Kinara ke meja mereka segera memberikan minum pada wanita itu. “Kamu kenapa, Kin? Minumlah dulu,” ujar Gavi sambil membantu Kinara untuk minum.Raka hanya melihat interaksi di antara keduanya, entah mengapa ia merasa ada sesuatu yang belum selesai antara Kinara dan Gavi. Ia ingin menanyakan hal itu langsung pada Kinara, namun diurungkannya melihat kondisi Kinara yang seperti terkena demam panggung.“Terima kasih,” ucap Kinara pada Gavi, pria itu pun hanya mengangguk lalu kembali ke tempat duduknya.Raka duduk di samping Kinara sambil menangkupkan kedua tangannya pada wajah

    Last Updated : 2025-01-15
  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   26. Ketahuan

    Dimas baru saja keluar dari kamar karena ingin memastikan bahwa semua pintu rumah telah terkunci dengan baik, namun saat akan memeriksa ia malah dikejutkan dengan pemandangan yang tak ia duga sebelumnya. Kinara yang menyadari kehadiran sang kakak ipar segera memutus mie yang masih terhubung antara ia dan Gavi, lalu memalingkan wajahnya. Sementara Gavi berusaha bersikap setenang mungkin untuk menyembunyikan kegugupannya saat ini.“Kalian berdua sedang apa?” tanya Dimas kembali sambil berjalan menghampiri Kinara dan Gavi.“Eh, Kak Dimas ... kami hanya sedang makan mie instan. Kakak mau?” tawar Gavi berbasa-basi sambil memaksakan senyumnya.“Oh, aku pikir kalian sedang ber—““Sedang apa, Kak?” potong Kinara cepat.“Ah, tidak Ara ... Wah, sepertinya enak ya. Tapi terima kasih, aku sudah kenyang tadi saat makan di pesta. Oh ya, kalian makan sepiring berdua?”Gavi menggaruk kepalanya yang tidak gatal seraya terkekeh pelan. “Iya, Kak ... supaya cucian piring tidak banyak,” elaknya.“B

    Last Updated : 2025-01-17

Latest chapter

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   40. Boom!!!

    Raka dan Dimas yang baru saja selesai menata tempat makan untuk semua, berjalan menghampiri ketiga orang yang tengah asyik berbincang. Raka langsung berdiri di antara Kinara dan Gavi, lantas memeluk pinggang kekasihnya itu dengan posesif seakan menunjukkan bahwa wanita itu hanyalah miliknya.“Pasti perempuan,” tebak Kinara dan Gavi bersamaan, membuat mereka menjadi pusat perhatian. Terutama Raka yang langsung memberikan lirikan tajamnya pada Gavi. “Wah, kalian ini kompak sekali. Bagaimana kalian bisa tahu?” tanya Dimas.“Hanya menebak,” sahut Gavi singkat.“Terlihat dari penampilan Kak Yura yang sepertinya semakin rajin merawat diri, auranya terlihat berbeda dari biasanya,” tutur Kinara.“Iya, kamu benar sekali, Ara. Semenjak hamil, kakak jadi semakin senang berdandan dan merawat diri. Lalu waktu kami periksa kemarin, dokter bilang saat USG bahwa calon anak kami perempuan,” terang Yura antusias.“Ya sudah, sebaiknya sekarang kita segera makan karena semuanya sudah siap,” ajak D

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   39. Curahan hati

    Gavi menatap wajah mereka satu persatu hingga tiba saatnya ia bertemu tatap dengan Kinara, wajah yang menjadi penyemangat hidupnya selama ini. Namun ia tak bisa berlama-lama memandang wajah itu, mengingat tengah ada Raka saat ini yang seakan mengawasinya.“Aku ... mungkin akan pindah, Kak,” kata Gavi sambil mengalihkan pandangan pada Yura.“Kenapa? Kamu tidak betah ya tinggal di sini? Katakan apa yang membuatmu ingin pergi dari sini?” cecar Yura menuntut jawaban Gavi secepatnya.Gavi menggeleng lalu tersenyum tipis. “Tidak, bukan seperti itu. Sebenarnya, apartemenku sudah selesai direnovasi. Jadi, mungkin aku akan kembali ke sana,” terangnya.“Tidak usah kembali, sewakan saja apartemen itu. Jadi, kamu bisa tinggal di sini bersama kami. Lagi pula apa enaknya tinggal sendirian, pasti kamu akan kesepian nanti. Lebih baik di sini saja ya,” pinta Yura dengan tatapan memohon.“Benar apa yang dikatakan istriku, lebih baik kamu di sini saja bersama kami. Kamu bilang kami ini kan sudah se

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   38. Happy news

    Semua mata kini tertuju pada Raka dan Kinara, mereka tak sabar jawaban apa yang akan diberikan keduanya. Kinara dan Raka saling menatap kemudian mengangguk bersamaan dengan penuh keyakinan.“Kami akan bertunangan bulan depan,” jawab Kinara diiringi tepukan dan ucapan selamat sekali lagi untuk mereka.“Aku dan Niko pasti akan membantu persiapkan semuanya, akhirnya hari yang dinanti akan segera tiba. Sekali lagi selamat ya,” ucap Shela dengan antusias sambil memberi pelukan pada Kinara.Kemudian berganti dengan Yura yang hanya bisa menangis haru karena akan segera melepas adik tersayangnya untuk menikah dengan pria pilihannya. “Aku tidak menyangka hari ini akan tiba juga, tugas kakak menjagamu akan segera digantikan dengan Raka. Kami pasti akan sangat merindukanmu jika kita berpisah nanti,” ujar Yura sambil mendekap erat sang adik tercinta.Melihat sang kakak menangis membuat Kinara turut bersedih karena akan berpisah dengan keluarga satu-satunya. “Aku juga pasti akan sangat merindu

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   37. The proposal

    Usai berbagi cerita tentang kisah cintanya pada Shela, kini Kinara mengajak sahabatnya itu untuk makan siang bersama. Namun Shela tidak bisa karena harus mengantar makanan ke kantor sang suami.“Maaf ya, Ara. Aku harus ke kantor Niko sekarang juga, lain kali saja kita atur waktu makan bersama. Bagaimana?”“Ya sudah, mau bagaimana lagi. Suami lebih penting dari sahabat,” sahut Kinara berpura-pura merajuk.“Maafkan aku, tolong jangan seperti ini. Aku janji, kita akan atur waktu secepatnya ya,” pinta Shela sambil memegangi lengan Kinara.Kinara pun lantas tertawa karena tak tahan melihat wajah sang sahabat yang memohon padanya. “Iya, aku mengerti, Shel. Tenang saja aku hanya berakting,” balasnya.“Kamu ini, pasti rindu main film lagi ya sampai harus berakting seperti tadi,” ujar Shela sambil menepuk perlahan lengan Kinara.“Aduh, sakit Shel ... tega sekali kamu ini,” canda Kinara sambil mengusap lengannya dan berpura-pura kesakitan.“Aku tidak akan tertipu lagi dengan aktingmu,” b

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   36. Teman curhat

    Raka dan Gavi sama-sama menelan kekecewaan saat Kinara memutuskan untuk tak memilih salah satu di antara mereka. Ia tak ingin menjadi bahan pertengkaran kedua pria itu, hingga akhirnya ia memilih untuk pulang sendiri menggunakan taksi online.“Lihat bagaimana egoisnya Anda, Pak Raka? Kinara harus pulang sendiri karena tidak ingin menyakiti salah satu di antara kita. Bagaimana jika terjadi sesuatu dengannya nanti? Apa Anda akan bertanggung jawab!” bentak Gavi kemudian segera pergi menyusul Kinara.“Aku semakin yakin jika ada sesuatu di antara kalian,” gumam Raka dengan tersenyum masam.Sementara itu Kinara sudah tiba di rumah dan segera masuk ke dalam kamarnya. Ia pun merasa kesal dengan dirinya sendiri yang tidak bisa tegas dengan perasaannya. “Harusnya aku bisa langsung memilih Raka, tapi mengapa rasanya begitu sulit mengatakan itu di depan Gavi. Aku tidak boleh seperti ini terus,” sesalnya sambil mengusap air matanya dengan kasar.**Esok paginya, Gavi ingin menepati janji untu

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   35. Dia bersamaku

    Kinara mencoba mengingat kembali gambar mobil yang Gavi tunjukkan padanya itu, hingga beberapa detik kemudian ia pun mengingat sesuatu. “Aku pernah melihatnya terparkir di depan gedung Alva Management&Production,” terangnya.“Kapan kamu melihatnya?”“Hmmm ... sekitar lima atau enam tahun yang lalu, aku hanya pernah melihatnya sekali itu saja. Setelahnya sudah tidak pernah terlihat lagi,” terang Kinara sambil mengedikkan bahu.“Apa kamu tahu mobil itu milik siapa?”“Mobil itu parkir di depan gedung, setahuku yang boleh parkir di sana hanya untuk pemilik dan para petinggi perusahaan. Tapi aku tidak tahu mobil itu milik siapa,” jelas Kinara panjang lebar membuat Gavi semakin yakin dengan hal yang tengah ia selidiki.“Memangnya ada apa?” tanya Kinara penasaran.“Tidak apa, aku hanya ... hanya menyukai modelnya saja,” kilah Gavi sambil tersenyum menutupi kebohongannya. “Maafkan aku, Kin. Belum saatnya aku memberi tahukan semua ini padamu,” batinnya dalam hati.Kinara menaruh rasa cu

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   34. Gala Dinner

    Tak kunjung mendapat jawaban, Raka kembali menawari Kinara dengan penuh perhatian. “Atau mau aku pesankan yang lain?”“Tidak perlu, Mas. Ini semua sudah lebih dari cukup.”“Lalu kenapa kamu tidak menghabiskan makananmu? Apa mau kusuapi?” tanya Raka sambil mengusap lengan Kinara dengan lembut.Perlakuan Raka pada Kinara itu tak luput dari perhatian Gavi yang sedari tadi mengawasi mereka dalam diam. Kinara menggeleng perlahan lalu tersenyum. “Aku sudah kenyang, Mas. Terima kasih, ya.”“Raka terlihat begitu mencintai Kinara, tapi aku harus tetap mengawasinya,” batin Gavi sambil melirik ke arah Kinara dan Raka.Merasa ada yang memperhatikan gerak-geriknya, Raka pun mencoba menegur orang tersebut. “Apa ada sesuatu yang kamu butuhkan?” tanyanya sambil melihat ke arah Gavi.“Ah, tidak ... sudah cukup, terima kasih,” jawab Gavi sambil tersenyum tipis.Usai makan malam bersama, mereka pun berpamitan pada Raka selaku tuan rumah pemilik acara. Shela dan Niko pamit pulang terlebih dahulu

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   33. Gala Premiere

    Hari yang ditunggu-tunggu akhirnya telah tiba, Kinara berangkat bersama kedua kakaknya menuju tempat Gala Premiere film terakhirnya akan diputar untuk pertama kali. Setelah memakan waktu hampir 45 menit, akhirnya mereka tiba juga di gedung tempat acara itu berlangsung.Kinara turun dari mobil dengan gaun berwarna navy yang membuatnya terlihat menawan dan elegan, begitu juga dengan make up dan rambut yang ia tata sesuai untuk acara malam ini. Raka menyambut kedatangannya dengan senyuman yang membuatnya semakin tampan dengan balutan jas berwarna senada yang dikenakan oleh Kinara. Keduanya berjalan bergandengan melewati red carpet lalu berfoto di depan para wartawan beberapa pose lantas segera memasuki ruang acara karena pemutaran film akan segera dimulai.“Kamu terlihat sangat cantik malam ini, Sayang,” puji Raka sambil berbisik di telinga sang kekasih.Kinara hanya tersenyum sambil tersipu dengan pujian dari kekasihnya itu. Lantas keduanya segera bergabung dengan Yura, Dimas, Shela,

  • Mendadak Dijodohkan dengan CEO Tampan   32. Rasa yang salah

    Gavi berjalan mendekat pada Kinara, keduanya saling menatap dengan pandangan yang sulit diartikan. Hampir saja mereka terhanyut dalam perasaan yang salah, namun Kinara segera menepis rasa itu.“Maaf, aku mau ke kamar dulu,” ujar Kinara lantas segera pergi tanpa menunggu jawaban dari Gavi.Melihat Kinara dengan perasaan kecewa, Gavi berusaha menenangkan hatinya. Pria itu menarik napas dalam-dalam lalu membuangnya perlahan, hatinya terasa sesak. Kinara dengan jelas menolaknya, ia harus sadar diri bahwa wanita itu memang tak ingin terlibat perasaan lebih jauh dengannya.Tanpa ia tahu, Kinara sendiri sedang berperang dengan hatinya. Ia memang mencintai Raka, namun di sisi lain perhatian Gavi perlahan telah membangkitkan perasaan yang dulu pernah berkembang namun segera layu karena tak kunjung mendapat balasan yang sama. Kinara pernah mempunyai rasa yang sama seperti yang Gavi rasakan, namun pria itu tak kunjung menyatakan perasaannya. Hingga akhirnya Kinara memilih menerima cinta Davia

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status