“Gimana rasanya?” tanya Keinan penasaran."Ehm, rasanya ...."Alih-alih menjawab langsung, Keira justru menelan nasi goreng di mulutnya sampai habis dan memberi jeda sebentar. Menatap wajah Keinan yang sangat menunggu komentarnya itu membuat Keira merasa tertarik untuk menjahili Keinan.“Aku belum pernah ngerasain rasa nasi goreng yang kaya gini sih,” ucap Keira datar dengan wajah dibuat bingung dan melirik Keinan untuk tahu ekspresi Keinan.Keira menaikkan sudut bibirnya saat melihat Keinan menunduk dan terlihat kecewa dengan komentarnya.“Rasanya benar-benar fantastis! Sampai-sampai aku nggak bisa komentar lagi! Kalau ada nasi goreng terenak di dunia, pasti ini!” ucap Keira kemudian dengan menggebu-nggebu sambil menunjuk nasi goreng.Keinan tersenyum mendengar kalimat pujian dari Keira.Keira yang melihat senyum Keinan itu merasa jika Keinan imut seperti anak kucing sehingga Keira tanpa sadar mengelus kepala Keinan pelan. Sampai saat Keira menyadarinya, wajah Keinan sudah memerah mal
Keinan yang sudah akan beranjak pergi kembali berbalik dan justru melangkah mendekati Keira.'A-apa ini?' batin Keira.Keira yang gugup dan sekaligus terkejut justru menutup matanya. Hingga Keira merasakan sebuah benda kenyal dan sedikit basah menyentuh pipinya. Keira langsung melotot kaget dan bercampur heran ke arah Keinan.Keinan masih belum menjauhkan wajahnya setelah mengecup pipi Keira. Keinan justru tersenyum manis di hadapan Keira sambil menyampirkan anak rambut Keira yang terjatuh menutupi wajah cantik Keira."Saya sudah bilang kan kalau saya akan mencium kamu jika kamu memanggil saya 'Pak' lagi? Saya tahu kamu suka, tapi tolong jangan disengaja, oke?" Ucap Keinan dengan nada rendah menggoda dan diakhiri kedipan mata saat mengucap kata 'oke'.Setelahnya Keinan berlalu begitu saja seakan-akan tidak ada yang terjadi antara dirinya dan Keira. Sedangkan Keira masih termangu dalam keterkagetannya. Keira bisa merasakan degup jantungnya yang cepat sekali. Rasanya sampai mau meledak.
Keira menjatuhkan Sarah dan menduduki Sarah bersiap untuk memukul wajah Sarah. Namun, seseorang berhasil menahan pergelengan tangan Keira.“Apa?!” ucap Keira dengan nada tinggi yang diakhiri pelototan saat tahu siapa yang menahan tangannya.Orang itu manarik Keira berdiri dan memisahkan Keira dengan Sarah.“P-pak!” ucap Sarah dengan kikuk karena saat ini dihadapannya ada seorang dosen ganteng yang sedang menatap tajam dirinya.Sarah tentu tahu siapa Keinan yang merupakan seorang dosen muda ganteng yang memang menjadi topik terpanas di kampus ini. Meskipun sebenarnya Sarah belum pernah diajar secara langsung dengan Keinan.“Kalian berdua ikut saya ke ruangan saya!” ucap Keinan dingin dan berlalu begitu saja.Seperti kerbau yang dicolok hidungnya, Keira dan Sarah langsung mengikuti langkah Keinan.Sekarang mereka berakhir di ruangan segi empat yang tidak terlalu besar milik Keinan Sanjaya.“Jadi, sebenarnya kenapa kalian sampai berkelahi seperti anak kacil begitu?” tanya Keinan sambil me
Keinan dan Keira sekarang sudah tiba di rumah tepat saat waktu sudah menunjukkan pukul 7 malam. Keinan sempat menghentikan mobilnya di masjid saat azan maghrib tiba. Sehingga hari itu akhirnya Keira kembali shalat lagi. Meskipun ya memang masih bolong-bolong. Keira shalat jika ingat saja.Sekarang Keinan sejak tadi hanya diam di depan Keira padahal Keira sudah siap dengan hukumannya. Maksudnya bukan Keira siap untuk dicium tapi dirinya sudah menyiapkan mentalnya untuk dibuat jantungnya berpacu cepat lagi.Keira mencuri-curi pandang ke arah Keinan yang sedang sibuk mengerjakan sesuatu di laptopnya.‘Ini bapak-bapak sebenarnya jadi mau hukum gua nggak sih? Ada istri secantik ini malah dianggurin sama dia. Mana aku malah diduakan sama laptopnya,’ batin Keira melirik tajam ke arah laptop Keinan.Keinan yang sejak tadi merasakan tidak enak dengan pandangan menghunus Keira pun menyudahi aktivitasnya.“Kamu kenapa Ra?” tanya Keinan.“Ya Bapak yang kenapa lah? Maksudnya Mas yang kenapa?” tany
Keira saat ini sudah berdiri di depan pintu ruangan Keinan. Entah kenapa, Keira justru merasa ragu untuk mengetuk pintu itu. Pasalnya, Keinan terlihat disengaja saat memberikan tugas tadi malam. Keira curiga jika ini adalah akal-akalan Keinan saja untuk membuat hukuman tambahan bagi Keira.Keira menghembuskan napas lesu. Sebelum dirinya memutuskan untuk mengetuk pintu ruangan itu.Tok tok tok.“Masuk!” Terdengar suara Keinan menyahut.Keira menghembuskan napas lagi mempersiapkan dirinya untuk bertemu dengan Keinan.“Siang Pak!” sapa Keira saat masuk di ruangan Keinan.Keinan mendongak dan melihat sosok Keira yang datang dengan senyum terpaksa. Keinan semakin ingin mengerjai Keira saat ini.“Duduklah!” perintah Keinan yang langsung dilaksanakan dengan Keira.Setelah Keira duduk, Keinan justru hanya mendiamkan Keira dan mengecek tumpukan kertas-kertas di mejanya. Keinan menghiraukan keberadaan Keira.‘Sialan nih bapak-bapak! Sengaja banget buat gua nunggu dia kaya gini,’ dumel Keira da
Setelah kecupan dari Keira yang mendadak itu Keinan jadi tidak bisa memejamkan mata sama sekali. Rasanya, dirinya seperti masih merasakan kenyalnya dan sedikit basahnya pipinya bekas bibir Keira saat ini.“Ah,” desahan napas keras keluar dari bibir Keinan.Keinan memandang langit-langit kamar dan malah dirinya melihat Keira yang sedang tersenyum manis di sana.“Hah, sepertinya aku udah mulai gila.” Keinan menutup matanya dengan lengan kirinya.Saat dirinya menutup mata pun, justru bayangan Keira yang sedang gugup dengan wajah imutnya yang muncul.“Hah!” teriak Keinan sambil bangkit duduk.“Nggak mungkin kan aku jadi suka sama bocah ingusan kaya gitu!” ucap Keinan yang berusaha menyangkal kata hatinya.“Tapi dia istri kamu lho,” ucap setan lain di pikiran Keinan.“Bener, kamu mau suka bahkan mau melakukan hubungan layaknya suami-istri pun sah-sah aja,” tmpal setan lain di pikirannya.“Hush hush!” ucap Keinan mengusir segala pikiran yang tidak masuk akal di otaknya.“Ingat, kamu nikah d
“Makasih ya, Sat!” ucap Keira kepada Satya yang sudah mengantarkannya pulang.Ya, hari ini Keira memang tidak menggunakan motornya seperti biasa. Keira tadi hanya memesan ojol untuk mengantarkannya ke rumah Winda dan jalan-jalan ke mall tadi menggunakan mobil Winda. Sehingga saat pulang justru Satya yang menawarkan diri untuk mengantarkan Keira pulang.“Iya, sama-sama. Apasih yang enggak kalau buat lo,” ucap Satya.Ya, Satya sebenarnya ingin menggunakan aku-kamuan dengan Keira, tapi beberapa hari yang lalu Keira dengan tegas melarang Satya melakukan itu.“Sat, tolong jangan pake aku-kamu kalau ke gua. Banyak orang salah sangka ke kita berdua,” ucap Keira saat itu yang sedang duduk berdua saja dengan Satya.Keira mengajak Satya untuk bertemu dengannya di sebuah café selepas kuliah selesai. Hal itu karena tanpa Keira sengaja dengar. Rumor bahwa Keira dan Satya adalah sepasang kekasih sudah menyebar di kampus. Bahkan, adik tingkat saja ada yang tahu. Sehingga semakin banyak cewek yang me
“M-maksud Bapak, cium bibir?” tanya Keira ragu.“Iya, boleh kah?” tanya Keinan yang semakin mendekatkan wajahnya dengan Keira.Keira bahkan bisa merasakan hembusan napas Keinan yang semakin kasar. Bukan hanya Keira yang gugup, Keinan juga gugup. Meskipun umurnya sudah hampir 27, tapi dirinya juga belum pernah melakukannya dengan perempuan mana pun.Keira menutup matanya saat melihat wajah Keinan yang semakin dekat. Begitu juga dengan Keinan yang menutup matanya saat melihat jika Keira tidak menolaknya.Perlahan dan semakin perlahan Keinan mendekatkan bibirnya. Lalu, Keira bisa merasakan bibir mereka menyatu sempurna. Awalnya hanya menempel, tapi lama-kelaman berubah menjadi lumatan yang semakin membuat suhu di tubuh Keira meningkat drastis. Buktinya wajah Keira sampai memerah seperti kepiting rebus.Saat dirasa napas Keira sudah semakin menipis. Keinan melepas pangutan itu dengan perlahan dan masih belum menjauhkan wajahnya dari Keira. Keinan membiarkan dahi mereka masih menempel satu