Share

12. Kesepakatan

Author: Laradin
last update Last Updated: 2024-11-24 07:23:55

Hari ini matahari terasa dua kali lipat panasnya. Kulit wajah Ivy sampai memerah. Padahal ini sudah hampir jam lima sore. Perempuan itu mengambil waktu sejenak untuk mencari makan di luar selepas menyelesaikan pekerjaannya di rumah. Ivy tidak memiliki jabatan khusus di kantor Nevan atau menjadi salah satu karyawan suaminya itu. Ia hanya bekerja di rumah sesuai arahan Nevan.

Perempuan itu lantas masuk ke salah satu coffee shop yang sesekali ia datangi ketika pikirannya tengah penuh. Ia memesan kopi kesukaannya kemudian duduk di meja pojok dekat jendela. Tangannya merogoh saku celana untuk mengambil ponsel. Jemarinya berselancar bebas membuka salah satu aplikasi sosial media.

Seketika wajahnya berubah sendu setelah melihat postingan Joshua. Tentu saja Ivy masih mengikuti sosial media lelaki itu untuk mencari kabar dia. Di postingan itu tubuh tegapnya membelangi kamera menghadap laut. "Dia masih suka ke pantai?" lirih Ivy.

Dulu Ivy lah yang sering mengajak Joshua untuk pergi ke pantai.
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   41. Diluar batas

    “Kalau mulai pusing suruh orang buat panggil aku. Jangan maksain,” peringat Ivy. Kali ini Ivy yang mengantarkan Nevan ke ruang kerjanya. Khawatir jika Nevan akan pingsan selama perjalanan menuju ruangannya karena sehabis bangun tidur suaminya itu mengeluhkan sakit kepala.Nevan mengusap kepala Ivy, tersenyum lebar. “Iya sayang. Kamu udah ngomong berapa kali itu. Takut banget kehilangan aku kah?”Ivy berdecak kesal. “Aku serius. Kamu tuh bercanda terus.”“Kok marah? Aku juga serius. Lagian ini lukanya gak seberapa.” Nevan memegang perban di kepalanya. “Gak usah khawatir.”“Yaudah aku ke ruangan ku dulu.”“Eh,” kata Nevan, Ivy kembali berbalik. “Sini, main nyelonong aja.”“Apa? Ada yang kelupaan?” tanya Ivy bingung.Nevan mencium kening Ivy, lalu memeluknya. “Batre aku harus full dulu,” katanya mengenyamankan pelukannya.Ivy hanya tersenyum di dalam dekapan Nevan. Ia tidak takut akan ada orang yang melihat. Ia sudah berlajar banyak dari Nevan, tidak usah mengorbankan kebahagiaan sendiri

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   40. Soal duka

    “Kamu mau pulang atau mau nginep lagi di sini?”“Kalau nginepnya sama kamu gak apa-apa, sih.”Ivy mendelik. Hari ini ia terpaksa harus absen kerja karena ia harus menemani Nevan di rumah sakit. Kemarin dokter bilang, Nevan hanya di rawat satu malam. Seharusnya siang ini mereka sudah harus berkemas. Tapi Nevan tidak mau melepaskan tubuh Ivy. Bahkan tadi saat sarapan, pria itu terus memeluk tangan Ivy tidak mau ditinggalakan.Pintu kamar rawat Nevan diketuk, lalu satu suster dan seorang dokter pria masuk. Tersenyum melihat pemandangan pasiennya yang sangat menyinggung perasaannya itu.“Ada dokter, awas dulu,” kata Ivy. Tapi Nevan tidak menurut.“Gak apa-apa kan, Dok istri saya ikut baring di sini?” tanya Nevan setelah dokter itu berdiri di samping ranjangnya.Dokter itu mengangguk. “Boleh, saya hanya ingin memeriksa keadaan Bapak. Sepertinya sudah membaik, ya?”Nevan tersenyum. “Berkat obat ini, Dok.” Ia menunjuk Ivy. Perempuan itu langsung mencubit perut Nevan, namun suaminya itu mala

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   39. Percaya

    Bibi yang membantu mengurus rumahnya mengetuk pintu. Nevan mempersilahkannya masuk. Wanita paruh baya itu membawa obat dan air minum dalam satu nampan.“Kata Ibu sudah waktunya Bapak minum obat,” ucap bibi menyimpan nampan itu di nakas.“Ibu hubungin Bibi?” tanya Nevan.“Betul. Barusan sekali.”Nevan menyambar ponselnya yang sudah ia lempar ke bawah kakinya karena kesal Ivy tidak kunjung membalas pesan-pesannya. Pria itu mendesah, pesannya belum dibalas, tapi mengapa Ivy malah menghubungi si Bibi.“Kalau gitu Bibi permisi.” Bibi keluar dari kamar Nevan membawa nampannya setelah Nevan mengangguk dengan wajah cemberut.Ia melongok jam di dinding, sudah mau jam tiga sore. Tangan Nevan terulur untuk meraih air minum dan obatnya, agar nanti Ivy akan marah jika ia tidak meminum obatnya. Lagi pula, berbaring di tempat tidur seperti ini membuatnya merasa bosan. Apalagi Ivy tidak ada. Ia harus segera sembuh. Belum sempat Nevan menggenggam gelas air minum, ia mendapatkan notifikasi pesan. Buru-b

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   38. Kecelakaan

    “Nevan?”Kerumunan orang-orang itu menatap Ivy iba. Sementara Ivy merasa hidupnya terasa runtuh seketika. Air matanya terurai, kerongkongannya terasa tercekat. Kakinya terasa berat hanya untuk menggapai pintu mobil Nevan.Sore itu hujan semakin deras, sama derasnya dengan tangis Ivy. Perempuan berkemeja putih sudah yang basah kuyup itu mengetuk-ngetuk kaca mobil berharap Nevan masih dalam keadaan sadar dan segera membukakan pintunya. Orang-orang yang menyaksikan seolah tidak memiliki empati, hanya meluangkan waktu untuk menonton “adegan” dramatis di tengah hujan.Ivy memanggil-manggil nama Nevan. Berulang kali, hingga rasanya suaranya akan habis. Di sela kepanikannya ia menelepon ambulan.“Nevan? Kamu di dalem? Buka pintunya sayang. Ini aku.” Isak tangis Ivy akhirnya membuah kan hasil. Pintu mobil mendadak bisa di buka. Ia yakin ini bukan suatu keajaiban seperti di dongeng-dongeng, Nevan pasti baik-baik saja sehingga ia masih bisa membuka kan pintu mobil untuknya.Ivy segera masuk. Wa

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   37. Hal yang tidak diduga

    “Selamat pagi Bu Ivy.”“Selamat pagi.”Sial, pagi pagi begini Ivy sudah harus bertemu dengan Manda. Apakah ini kualat dari Nevan karena ia tidak menuruti perintah suaminya untuk tidak bekerja? Kedua wanita itu di dalam lift yang sama. Hening, tidak ada yang mulai bicara lagi. Lagi pula mereka tidak begitu akrab untuk sekedar basa-basi. Pun dengan Ivy yang berdoa agar Manda tetap diam dan jangan mengajaknya bicara.Lift terbuka, Ivy keluar lebih dulu. Tapi baru satu langkah ia keluar dari lift ia kembali berbalik, berkata,”Nevan hari ini gak masuk.”Manda tidak bereaksi, tapi setelahnya ia membalas,”Pak Nevan punya nomor saya. Kenapa lewat kamu?”Ivy mengangkat bahunya. “Menurut kamu saya tau jawabannya?”Mereka saling tatap beberapa saat. Seolah saling mengintimidasi satu sama lain. Ivy kembali berbalik, meninggalkan Manda yang dalam bersamaan pintu liftnya tertutup.**Baru pukul sepuluh pagi, ponsel Ivy sudah mendapatkan panggilan teror dari Nevan. Ivy sengaja tidak mengangkat telep

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   36. Demam

    “Menurut lo gue harus gimana sekarang?” Unmesh menoleh. Laju mobilnya praktis melambat ketika Manda menanyakan pertanyaan itu. Tangannya yang terbebas menopang pelipisnya dengan telunjuk, bersandar pada jendela mobil.“Lo mau tau kenapa selama ini gue gak ngasih tau kalau Nevan ada hubungan sama Ivy?”Tidak ada jababan tapi mata Ivy tidak berpaling dari Unmesh, hanya dengan begitu pria itu paham. Dan melanjutkan perkataannya, “mereka udah nikah.” Ia menoleh hanya ingin melihat reaksi Manda akan seperti apa. Tapi sepertinya dugaanya salah, Manda seolah sudah tahu dan hanya tersenyum simetris.“Gue juga gak sebodoh itu. Gue yakin Nevan sama Ivy punya hubungan. Tapi gue masih belum nemu jawaban kenapa mereka rahasiain hubungan mereka?”Mobil mengkilap Unmesh berbelok, jalanan sore ini tidak terlalu padat. Mungkin karena sebentar lagi akan hujan sehingga orang-orang berantisipasi untuk tetep tinggal di rumah daripada harus bergelut dengan dinginnya udara saat hujan.“Mereka gak pernah sal

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status