Home / Rumah Tangga / Mendadak Dinikahi Mas Nevan / 11. Resah atau Sudah Cinta?

Share

11. Resah atau Sudah Cinta?

Author: Laradin
last update Huling Na-update: 2024-11-18 09:20:49

Hanya ada suara sendok yang bertabrakan dengan piring yang menemani makan malam Ivy dan Nevan. Ivy fokus dengan makanannya agar segera menyelesaikan makan malamnya. Sementara Nevan, sesekali mencuri pandang kepada Ivy.

"Saya—" Ivy.

Saya—" Nevan.

Keduanya saling pandang untuk kemudian berdehem canggung dan melemparkan tatapan mereka ke sembarang arah.

"Pak Nevan duluan," ucap Ivy mempersilahkan Nevan untuk bicara lebih dulu.

Nevan melepaskan genggaman sendoknya. Memberi perhatian sepenuhnya kepada Ivy. "Saya... Hanya mau menjelaskan kalau tadi saya memang sudah ada rencana menjenguk papa. Saya tidak bermaksud mengintili kamu atau mungkin seperti apa yang ada di dalam pikiran kamu. Saya hanya—"

"Bayar tagihan rumah sakit?" Potong Ivy. Nevan terdiam. Pandangannya terjatuh pada sisa nasi di piringnya.

"Terima kasih. Dan tenang saja, Pak Nevan tidak perlu khawatir saya tidak berpikir seperti apa yang Pak Nevan ucapkan barusan. Tidak mungkin Pak Nevan membuang waktu Bapak hanya untuk memb
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   24. Cemburu?

    "Da, jam 10 tolong siapin ruang meeting. Sama tolong ingetin Unmesh, check lagi materi yang mau di presentasiin nya. Dia suka lupa."Manda yang baru saja meletakkan segelas teh di meja Nevan mengernyit. "Loh bukannya nanti jam dua? Belum ada konfirmasi dari Mba Sila ke saya," tanya Manda heran. "Pak Santoso jam dua sudah harus ke luar kota. Jadi meeting nya di majuin. Beliau sendiri yang konfirmasi ke saya."Manda mengangguk. "Baik, Pak." Ia mengangguk. "Eh tapi, Pak—"Nevan mengalihkan perhatiannya ke Manda yang nampak ragu, ingin mengatakan sesuatu. "Kenapa?""Pak Nevan baik-baik aja kan?"Pria itu menunjuk dirinya sendiri. "Saya?""Iya.""Saya gak kenapa-kenapa. Memang kenapa?" Yang ditanya lebih keheranan mendapat pertanyaan seperti itu. Manda menggaruk lehernya yang tidak gatal. "Kata Unmesh Pak Nevan jarang cuti. Jadi saya khawatir takut Pak Nevan sakit.""Oh." Nevan mengangguk paham, melanjutkan, "saya sudah bilang kan, saya ada urusan."Karena sepertinya Nevan tidak membahas

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   23. Are You Oke?

    "Jo? Are you oke?" Ivy seharusnya marah saat Joshua tiba-tiba memeluknya tanpa permisi. Tapi mendengar lelaki itu terisak Ivy tidak tega. Setidaknya hanya sebuah pelukan mungkin yang bisa memenangkan Joshua. "Aku kangen banget sama kamu. Kangen banget." Joshua semakin mengeratkan pelukannya. Ia merindukan kekasihnya, ah maksudnya mantan kekasih yang sudah lama tidak ia jumpai. Entah, mungkin alam semesta sudah tidak merestui, ia tidak pernah bertemu dengan Ivy dikesempatan mana pun. Maka saat ia melihat Ivy dari kejauhan. Ia buru-buru menghampiri perempuan itu. Beruntung ini bukan hanya halusinasi dan sekarang ia bisa mendekapnya. "Jo? Kamu gak apa-apa?" Ivy kembali memastikan. Tangisan Joshua terdengar menyakitkan. Joshua melepaskan pelukannya. Wajahnya bersimbah air mata. Ia menatap keruh Ivy. "Aku gak pernah baik-baik aja setelah kamu pergi, Ivy. Aku gak pernah baik-baik aja." Ia menyelipkan rambut Ivy kebelakang telinga. Tidak mengijinkan sehelai rambut pun menutupi wajah yang

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   22. Pelukan

    "Mau kemana?"Ivy sudah dihadang saat ia baru saja akan bangun dari tempat tidur. Lelaki yang masih mengenakan piyama biru itu membawa nampan berisi dua lapis roti dan susu hangat. "Sarapan dulu. Nanti siangan kita cari makan di luar."Ivy malah mengerutkan dahi. Menengok jam dinding lalu beralih menatap Nevan. "Pak Nevan gak kerja? Ini udah jam delapan. Saya telat!"Lagi, Nevan tidak membiarkan Ivy beranjak dari tempat tidurnya saat Ivy sudah berdiri dan hendak pergi. Nevan mendudukan Ivy dan menyuapkan satu potong roti ke dalam mulut Ivy. "Hari ini saya cuti. Dan kamu izin sakit. Saya sudah urus. Kamu habiskan saja sarapannya. Jangan ngeyel," peringat Nevan. "Tapi kan saya baru beberapa hari kerja. Karyawan lain pasti curiga kalau jsaya ada apa-apa sama Pak Nevan.""Ya memang ada apa-apa?""Pak Nevan!""Kenapa?" ucap Nevan lempeng. Ia sibuk membuka satu persatu kemasan obat untuk Ivy. "Tau, ah!"Nevan mengulum senyum kemudian menyerahkan beberapa butir obat kepada Ivy. "Minum d

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   21. Dekapan Ternyaman

    Pintu ruangan Ivy diketuk tiga kali. Tapi si penghuni enggan untuk membuka, bahkan barang hanya menyahuti panggilan si pengetuk. Karena Ivy tidak kunjung membuka pintu, Nevan memberanikan diri untuk masuk setelah mengucapkan permisi. Hanya untuk memastikan jika mungkin Ivy sedang tidak ada di ruangannya. Rupanya perempuan itu ada, sibuk menatap intens layar komputer. Mungkin tidak terdengar, pikir Nevan. Lelaki itu lantas masuk dengan dua paperbag yang ia tenteng. Juga duga gelas kopi brand terkenal yang ia apit diantara tangan kiri dan dadanya. "Makan dulu Ivy, kamu belum makan kan?" Nevan mempersiapkan hidangannya untuk Ivy di atas meja. Pun untuk dirinya.Saat hendak menyuapkan makanannya, mata Nevan bertumbuk pada Ivy yang nampak acuh tak acuh dengan kehadirannya. Nevan menyimpan lagi sendoknya. "Ivy kamu gak denger saya?"Nevan baru menyadari ada yang tidak beres. "Ivy?" Sekali lagi ia memanggil. Nevan juga memastikan jika Ivy tidak sedang memakai penyumpal telinga atau sejenis

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   20. Bobo Bareng

    Pukul setengah satu dini hari Ivy dan Nevan baru berbaring di ranjang kamar Nevan sebab tadi saat Ivy hendak masuk ke dalam kamarnya seekor kecoa terbang hampir mendarat di kepala perempuan itu jika satu detik saja Ivy telat menghindar, walaupun ia berakhir menindih tubuh Nevan. Kini keduanya kalut dengan rasa canggung. Berbaring dengan posisi ujung sama ujung dibatasi sebuah guling ditengah-tengah yang menjadi pembatas wilayah antara keduanya. Sungguh di luar prediksi, mereka akhirnya kembali tidur dalam kamar dan ranjang yang sama setelah kejadian itu. "Besok saya bersihkan biar tidak ada kecoa lagi." Suara Nevan mengudara memecahkan keheningan. Dalam diam Ivy berpikir keras harus merespon apa. Ia masih malu dengan kejadian tadi saat tiba-tiba ia menindih Nevan. Sungguh memalukan. "Kamu sudah tidur?" Nevan menoleh hanya untuk menemukan Ivy yang tengah melamun memandangi langit-langit dengan pandangan gamang. "Saya tidak bisa tidur.""Kamu tidak nyaman tidur di kamar saya?"Ivy

  • Mendadak Dinikahi Mas Nevan   19. Boleh Nginap?

    Hampir pukul 10 malam Ivy baru keluar dari ruangannya. Tidak ada yang ia lakukan, hanya bolak balik memeriksa catatan keuangan tahun lalu yang ia minta ke Bu Fifi. Ia hanya sengaja mengulur waktu agar nanti sampainya di rumah Ivy tidak usah repot-repot menghadapai Nevan. Sebelum turun, Ivy melongok di balik tembok memastikan jika Nevan sudah meninggalkan kantor. "Dah balik kayaknya." Berjalan santai sambil meregangkan otot punggungnya yang lumayan pegal menuju lift. Lift turun ke lantai dasar menuju baseman. Perempuan itu celingukan mencari mobil yang ia pinjam dari sahabatnya. "Perasaan di sini," gumamnya. Tak sengaja ia menyenggol mobil lain saat hendak mengambil kunci yang ia jatuhkan. Mobil itu mengeluarkan suara yang mengagetkan nya. "Sumpah jantung gue mau copot!" Si pemilik mobil keluar dengan muka bantalnya. Yang membuat Ivy kembali terkejut untuk kedua kalinya. "Kok lama?" tanyanya dengan mata setengah tertutup. "Pak Nevan ngapain?" "Nunggu kamu." "Hah?"

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status