Share

KAU SEPERTI EVE-KU YANG SUDAH KEMBALI

“Aku mengerti, suamiku. Tidak masalah jika kau tidak bisa sesering mungkin mendatangiku. Kau adalah orangyang paling lelah dan sibuk di keluarga ini, sudah pasti tugasmu sangat banyak,” Big Lady menanggapi sambil tersenyum, ”Tapi, kau juga harus memikirkan kesehatanmu sendiri. Istirahatlah saat kau bisa, dan makanlah dengan baik. Keluarga ini akan sangat sedih jika pemimpin kami yang hebat sepertimu jatuh sakit,”sambungnya memberikan perhatian.

‘Bagaimana, Evelyn? Aktingku bagus, kan?’ Emily tersenyum geli dalam hati. Ia bahkan tidak pernah membayangkan akan bersikap begitu perhatian pada seseorang di dunia nyata, ‘Baiklah, sekali lagi!’

“Tapi jujur, aku bahagia karena kau datang lagi untuk melihatku walaupun hanya sebentar. Aku sudah sangat senang melihatmu memiliki sedikit perhatian untukku. Aku tidak berharap banyak mengingat hubungan kita sudah renggang selama beberapa tahun ini,” Big Lady berucap sambil menundukkan kepalanya, wajahnya terlihat murung.

‘Ayo, masuklah dalam kata-kataku, Mr. Aiden! Aku sudah berucap sangat manis, loh!’ Emily kembali bergumam dalam hati.

Aiden tersentuh. Ia merasa kekasihnya kembali, Eve-nya telah kembali selembut dulu.

“Big Lady, kau terlihat banyak berubah setelah bangun dari sakitmu,” ucap Aiden pada istri pertamanya itu, “Dulu, setelah aku resmi menjadi pewaris keluarga ini, jika sehari saja aku tidak mendatangi kamarmu, kau pasti akan marah dan mendatangi Old Lady untuk mengaduh, dan setelah itu kau akan membuat keributan di kamar istriku yang kudatangi,” sambungnya.

‘Aku benar. Ini tidak semudah membalikkan telapak tangan. Hubungan mereka sudah renggang bertahun-tahun, dan itu membuat Aiden sedih,’ Emily bergumam dalam hati.

“Ya, aku mengingat itu meskipun tidak keseluruhan, dan jika untuk itu aku harus menerima hukumanku, aku akan menerima dengan tanpa perlawanan. Aku bersedia jika kau mengabaikanku selama apapun yang kau ingin. Anggap saja itulah hukumanku,” Big Lady memasang wajah memelas menerima hukumannya.

“Tidak. Semua itu tidak perlu. Kau sudah mengakui kesalahanmu dan kau mengatakan kalau Tuhan mungkin saja menghukummu dengan memburuknya kesehatanmu. Aku juga tidak akan mengungkit hal itu lagi jika kau bersedih,”

“Kau boleh percaya atau tidak, tapi melihatmu seperti ini membuatku bahagia. Aku merasa sepertinya Eve-ku yang manis sudah kembali. Aku juga mengharapkan kau yang dulu lembut kembali lagi di hadapanku,” Aiden mengutarakan kalimat yang sejak tadi ia tahan di ujung bibir, dan akhirnya kalimat itu lepas dan membuat Emily tersenyum kemenangan dalam hati.

‘Kau lihat, Evelyn? Aku mendapatkannya! Aku memang gadis biasa yang tidak pandai bergaul dengan pria sungguhan, tapi jika untuk pria di novel dan komik, aku mungkin sangat hapal perangai mereka, hahaha!’

‘Tokoh utama pria di novel romansa itu rata-rata berwajah tampan, bersikap dingin, tapi hatinya selembut buah mangga yang sudah cukup matang. Kau hanya tinggal menunggu dengan sabar, dan setelah itu kau tinggal mengupas dan memakannya!’

Emily masih bisa bergumam konyol dalam hatinya menanggapi sikap Aiden.

“Ya, aku percaya dan itu membuatku senang. Kau tidak kehilangan aku, suamiku. Aku masih Eve-mu yang dulu yang sempat terasing karena perubahan status kita. Jika kau lebih memahamiku, maka kau akan tahu kalau aku hanyalah wanita biasa yang sangat mencintai suamiku. Itu saja,” Big Lady menanggapi sambil tersenyum dengan cantiknya.

“Jadi, apa ini artinya kau akan bermalam di kamarku, suamiku?” Big Lady menanyakan pertanyaan pamungkas.

‘Ayolah, makan umpannya, Tuan Aiden!’ gumamnya lagi sambil memperhatikan raut wajah Aiden yang berpikir.

“Aku akan bermalam di sini setelah aku mendengar pelayan mengatakan kalau kau sudah menjenguk Noah di ruangan Aquamarine. Lihatlah puteramu, Eve. Sudah seminggu ini Noah kurang sehat dan menolak belajar. Noah hanya ingin tidur, “Aku rasa dia merindukan ibunya,” Aiden berucap hal yang penting yang sebelumnya masih diabaikan Emily sebagai pengganti Big Lady Evelyn.

“Ah, maafkan aku. Aku belum sempat melihat Noah setelah aku sembuh. Aku akan menjenguknya sore ini dan menyuruhnya menginap di sini. Jika kau berkenan, mari kita makan malam bersama di sini, suamiku,” Big Lady mengundang Aiden.

“Baiklah, dengan senang hati aku akan datang lagi malam nanti. Aku akan pergi menyelesaikan pekerjaanku hari ini. Bersiaplah, Eve,” Aiden menjawab dengan senyumannya yang menawan.

Tentu saja Aiden yang sudah lama tidak melihat istrinya yang selembut itu menerima ajakan Evelyn, terlebih mereka akan berkumpul dan makan malam bersama dengan anak mereka—Noah, yang sudah sangat lama tidak terjadi.

“Baiklah, suamiku. Semoga harimu menyenangkan!” Big Lady mengantar kepergian Aiden dari ruangan Ruby dengan senyum kemenangan.

“Big Lady, maafkan aku. Bisakah aku bertanya tentang satu hal?” Maya dengan pandangan tertunduk memberi pertanyaan pada Big Lady Evelyn yang masih memperhatikan Aiden yang baru saja keluar dari lorong ruangan Rubi.

Big Lady berbalik menoleh pada Maya, “Ya, tanyakan saja!” jawabnya.

“Apa anda masih belum bisa mengingat semuanya? Termasuk Tuan muda Noah dan para istri muda yang hadir pagi tadi. Apa separah itu kau kehilangan ingatan?”

“Lalu, bagaimana jika orang-orang yang membenci anda akan menyerang anda lagi, Big Lady? Aku… aku takut dan sedih melihat anda terbaring lemah setiap hari, bahkan yang terakhir kalinya, mereka sudah akan membawamu ke Gereja Suci dengan peti mati. Aku tidak ingin anda seperti itu lagi,” Maya mengungkapkan kecemasannya sambil menangis.

Emily bisa melihat setulus apa pengabdian Maya padanya. Di sebuah judul outline novel itu juga menceritakan kalau Maya akan menjadi pelayan setia Big Lady Evelyn sampai akhir hayatnya.

Evelyn menyentuh tangan Maya sambil tersenyum.

“Untuk itulah aku membutuhkanmu. Sejak awal kau yang selalu ada bersamaku, bahkan sebelum aku menikah dengan Tuan Aiden. Kau adalah orang yang paling setia mendampingiku, Maya,” ucapnya tulus, “Jadi kita tidak boleh takut, dan katakan saja apa dan siapa saja yang harus kuwaspadai di Keluarga Shosan ini,” sambungnya bertanya.

‘Big Lady, anda memang sudah berubah, bahkan sampai selembut ini. Bagaimana aku tidak semakin menyayangi dan setia padamu? Aku tahu suatu saat nanti gadis ceria sepertimu akan kembali setelah banyaknya kejahatan dan kesakitan yang kau alami, Big Lady’ air mata Maya menetes mendengar ucapan Evelyn.

“Sebelumnya, tolong maafkan kelancanganku, Big Lady. Aku tidak bermaksud mengajarimu, tapi kau harus mengetahui hal ini jika kau memang melupakan semuanya,”

“Dengan statusmu saat ini, anda hanya perlu menghormati Mr. Aiden dan Old Lady. Sementara di Harem keluarga ini, anda lah yang berkuasa karena anda adalah istri pertama sekaligus calon Old Lady selanjutnya ketika Old Lady Annalise wafat.”

“Di Harem ini, anda harus berhati-hati pada istri kedua Mr. Aiden—Mrs. Elsa. Dia adalah istri yang sangat diperhatikan oleh Mr. Aiden selain dirimu,”

“Selain itu anda juga harus memperhatikan gerak-gerik istri kelima—Mrs. Jodie. Mrs. Jodie adalah istri yang baru dinikahi oleh Mr. Aiden beberapa saat sebelum anda mengalami kecelakaan saat itu. Entah mengapa, aku menyadari tatapan kebencian begitu terlihat dari mata Mrs. Jodie saat memandangmu, Big Lady,”

Setelah beberapa informasi yang ia dengar dari Maya, Emily mulai mencocokkan lagi pada beberapa judul ouline yang masih belum terurai.

“Baiklah, aku mengerti. Kau baru menyebutkan nama dua istri suamiku. Bagaimana dengan istri ketiga dan keempat? Apa mereka tidak perlu kuamati secara teliti juga? Bisakah kau menceritakan beberapa hal yang kau tahu dari para istri suamiku itu?” Big Lady bertanya lebih dalam.

“Hmm, aku bisa menjelaskan semuanya pada anda, Big Lady, tapi sepertinya waktunya belum tepat. Ini sudah menjelang sore, dan anda masih belum bersiap untuk mengunjungi ruangan Aquamarine, tempat Tuan muda Noah,”

“Bukankah anda dan Mr. Aiden sudah sepakat membuat janji makan malam bersama? Kuharap anda tidak mengacaukan rencana baik berkumpulnya anda, Tuan kecil Noah, dan Mr. Aiden, seperti sebelunya. Ini adalah kesempatan yang sangat baik untuk memperbaiki hubungan anda dan Mr. Aiden, Big Lady,” ucapan Maya tidak salah, dan Big Lady menyetujuinya.

“Baiklah, mari lewati malam ini dengan baik. Setelah itu aku akan mendengarkan semua hal yang akan kau katakan, Maya. Mari bersiap menuju ruangan Aquamarine. Noah sudah menunggu ibunya datang untuk memeluknya,” Big Lady memberi perintah pada Maya untuk bersiap berangkat menuju ruangan milik Noah.

Perlu diketahui, bangunan mansion besar tersebut sudah seperti istana. Di dalamnya terdapat banyak ruangan yang besar dengan lorong panjang sebagai pemisah ruangan yang satu dengan ruangan yang lainnya. Di setiap ruangan terdapat dua ruangan pribadi, yaitu kamar tidur dan ruang kerja yang biasanya digunakan untuk menerima tamu.

Ruangan terbesar di Mansion keluarga Shosan itu adalah ruangan milik Evelyn—ruangan Ruby. Sedangkan ruangan lainnya seperti ruangan Sapphire, Amethyst, Citrine, Pearl, dan Zamrud. Ruangan itu adalah milik para istri Aiden.

Adapun dua ruangan lagi, yaitu ruangan Aquamarine milik Noah, dan satunya adalah ruangan Crystal, yang belum Emily ketahui milik siapa.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status