Share

NOAH SHOSAN

Evelyn baru saja tiba di depan ruangan Aquamarine, dan kedatangannya sudah sampai pada para pelayan yang mengurusi ruangan Noah. Dengan segera, para maid yang melayani Noah, langsung mempersiapkan penampilan terbaik Noah untuk bertemu dengan ibunya.

Sementara menunggu, Evelyn duduk di halaman depan ruangan tersebut yang memiliki pemandangan indah karena hanya ada bunga yang bermekaran di sepanjang mata memandang.

‘Harusnya saat ini aku sedang duduk di depan komputerku dan memberikan salam perpisahan pada novelku yang sedikit lagi akan tamat. Tapi sekarang, aku malah duduk menunggu putera orang lain di bawah pohon yang daunnya saja sudah kekuningan,’ Emily bergumam dalam hati karena bosan.

Namun, gumaman itu terhenti ketika ia mengingat satu hal, tanggal hari ini.

‘Astaga, kenapa aku melupakan hal sepenting itu? Padahal aku sadar kalau aku tidak berada di zaman kuno, melainkan zaman seperti hidupku sebelumnya. Dasar Emily bodoh!’ gerutunya dalam hati pada dirinya sendiri. Ia kesal karena lupa bertanya tanggal meskipun ia sadar kalau dirinya berada di sebuah novel. Sekalipun novel yang dijalaninya adalah fiksi, tapi tentu setting waktu memang sudah ditentukan, ‘Baiklah, aku akan bertanya pada Maya nanti. Aku juga memerlukan gadget. Tidak mungkin di sini tidak ada hal canggih seperti itu, kan?’ sambungnya yakin.

Internet, gadget, game, dan musik adalah bagian dari hidup Emily saat mulai membuka mata dan beraktifitas. Dia membutuhkan semua itu dan setelah ini ia akan mendapatkan hal itu untuk bertahan di masa saat ini.

“Nyonya Besar, Tuan Muda Noah sudah datang,” Maya yang sejak tadi berdiri menunggu kehadiran Noah di depan ruangan tunggu, memberitahukan kedatangan Noah.

‘Kau dengar, Evelyn? Anakmu sudah datang dan aku harus menjadi ‘Female Lead’ yang multitalent sebagai dirimu. Aku harus menjalani peran sebagai Nyoya Besar, istri, dan ibu. Saat usiaku belum menyentuh dua puluh tahun seperti ini, menjadi dirimu merupakan tantangan yang menurutku kejam,’

‘Kisah hidupmu ini sungguh menyedihkan bagiku, Evelyn…’

Emily tersenyum memandang seorang anak laki-laki berpenampilan tampan dengan stelan pakaian yang begitu formal. Tangan Emily refleks terentang untuk menyambut   Noah. Tapi, apa yang terjadi?

Saat Evelyn siap memeluk Noah yang mendekat, Noah malah terlihat menundukkan kepala pada Evelyn sambil memberi salam.

“Semoga Nyonya Besar panjang umur dan selalu sehat!” Noah memberi salam tanpa mengangkat wajahnya pada Evelyn.

Seketika hati Emily merasa sedih. Bagaimana bisa seorang anak harus melakukan penghormatan begitu formal pada ibunya sendiri? Di mana ikatan spesial atara anak dan ibu di cerita ini? Itulah yang Emily pikirkan.

Evelyn mendekati Noah dan menyentuh kedua lengan anak kecil tersebut, serta menyentuh dagunya agar Noah memandang wajah ibunya sendiri.

“Sejak kapan diciptakan peraturan seorang anak harus membungkuk seperti itu pada ibunya sendiri?” Evelyn bertanya pada Noah yang langsung kebingungan, “Bukankah akan lebih baik jika ibu mendapatkan pelukan kecil yang begitu ibu rindukan?” sambungnya bicara sambil tersenyum.

Bukannya memeluk Evelyn, Noah malah mundur dua langkah tanpa mengalihkan pandangannya pada Evelyn.

“Maya, kenapa kalian tidak membiarkan Nyonya Besar tetap di ruangan Ruby?” Noah berucap sedikit keras pada para Maya dan juga pelayan Evelyn tanpa berpaling wajah.

Evelyn langsung bingung dan khawatir. Evelyn menyadari kalau sikap Noah yang seperti itu merupakan hasil dari pengajaran yang ketat dari keluarga.

“Tidak perlu, Sayang. Ibu baik-baik saja dan buktinya ibu sudah bisa menjengukmu di sini,” Evelyn menenangkan kecemasan Noah.

“Anda sendiri yang membuat peraturan seperti ini. Siapa pun termasuk aku harus memberi penghormatan yang besar padamu, Nyonya Besar,” Noah menjawab.

‘Sesakit apa hatimu saat mengatakan itu pada anakmu sendiri, Evelyn? Pada anakmu pun kau harus tegas untuk menegaskan posisimu pada orang-orang di keluarga ini. Noah hanya anak kecil berusia tujuh tahun, kan?’ Emily sedih melihat betapa kakunya hubungan Evelyn dengan anaknya sendiri.

Emily tahu jika sebutan ‘Nyonya Besar’ memang Evelyn sendiri yang meminta pada Aiden, sebagai bukti kalau dia adalah wanita utama di rumah itu, dan posisinya tidak bisa digantikan oleh para istri Aiden yang lain. Tapi itu karena Evelyn begitu terluka.

Evelyn langsung memeluk Noah.

“Jika bisa, tolong maafkan ibu, Noah. Maafkan aku yang dulu. Mungkin saat itu pikiran ibu sedang tidak baik dengan kondisi kesehatan yang serius. Tapi mulai saat ini, tidak ada penghormatan seperti itu pada ibu darimu. Ibu akan sangat senang dan merasa tinggi jika ibu menerima pelukan dan ciuman sayang dari putera ibu sendiri,”

Emily hampir menangis saat bicara seperti itu. Ia mengingat betapa masa kecilnya saat seumuran dengan Noah adalah masa yang paling bahagia. Berlarian, menyanyi, dan apapun yang Emily lakukan adalah sumber senyuman kedua orang tuanya.

Tapi saat melihat Noah, hati Emily sakit. Betapa keras hidup seorang anak kecil di kisah tempat Noah berada. Terlebih pada isi novel yang kini menjadi hidupnya.

“Ibu? Apa boleh aku seperti itu? Apa anda tidak akan marah dan menghukumku?” Noah bertanya dengan wajah yang sudah basah dengan air mata. Ibunya begitu baik dan penyayang, dan sangat berbeda saat ini.

“Tentu saja. Itulah namanya ikatan ibu dan anak. Kita tidak boleh dipisahkan oleh status apapun, Noah,” Evelyn menjawab, bahkan kali ini dia tidak menyebutkan gelar puteranya sebagai Tuan Muda.

“Baiklah, Nak. Ibu dengar dari ayahmu kalau beberapa hari ini kau sedang tidak sehat. Apa yang kau rasakan, Noah? Kenapa laporan yang sampai ke telinga ibu kalau kau hanya ingin tertidur dan tidak ingin belajar?” Evelyn mulai bertanya kondisi kesehatan Noah, tapi ia malah diam.

“Ah, begitu. Bagaimana jika malam ini kau ikut dengan ibu dan menginap di ruangan Ruby? Akan ada kejutan untukmu di sana, Nak!” Evelyn yang mengkhawatirkan keadaan Noah mengajaknya menginap di ruangan Ruby, tapi ekspresi wajah Noah tidak terlalu senang.

"Maafkan aku, Nyonya Besar. Mohon izin bicara," suara seorang pelayan membuyarkan perhatian semuanya.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status