Share

17. Punggung Mulus

Jesika baru selesai mandi. Udara tidak terlalu dingin di sini, meski ac menyala. Mungkin bulan ini sedang musim panas, Jesika tidak terlalu mengerti hal itu. Masih mengenakan jubah handuk, Jesika berjalan menuju kopernya. Antonio belum pulang, setidaknya cukup santai untuk berganti pakaian.

“Apa hanya ini yang ada di koperku?” decak Jesika ketika menemukan sebuah piama yang kesekian kalinya. Ini bukan hanya sekedar piama, tapi lebih tepatnya pakaian dinas malam seperti yang orang katakana.

Modelnya tidak terlalu terbuka di bagian dada karena memiliki lengan sampai bawah pundak. Panjangnya juga pas selutut, tidak begitu menerawang. Namun, satu hal yang cukup membuat risih yaitu, bagian punggung yang terbuka dengan hiasan tali menyilang. Bagian terbuka itu bahkan hampir sampai ke pinggang.

“Kenapa modelnya seperti ini semua, sih!” protes Jesika lagi. “Nenek sengaja, kah?”

Ya, yang berkemas kemarin bukanlah Jesika sendiri melainkan Megan. Wanita tua berambut putih itu yang dengan seng
Irma W

Jangan lupa beri kritik dan saran di kolom komentar ya. Bintangnya juga. makasiih.

| 1
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status