Mendadak Jadi Pengantin Pengganti

Mendadak Jadi Pengantin Pengganti

By:  Irma W  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.5
4 ratings
124Chapters
15.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Jesika melarikan diri dari pernikahannya. Bersembunyi di dalam bagasi mobil seseorang, niatnya hanya untuk menghindari dua orang yang sedang mengejarnya. Namun, siapa sangka kalau dia justru menjadi pengantin dari pria yang tak dikenalnya. Gaun putih yang ia kenakan, menarik pria itu untuk menyeret paksa Jesika kedalam gedung penikahan.

View More
Mendadak Jadi Pengantin Pengganti Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
user avatar
Zayne Xe Voannie
Bukunya menarik. Walau pendek sudah memberi kesan yang bagus. Selain itu cerita mengenai tokoh jesika kurang dijelaskan atau dideskripsikan. Hanya itu dari saya. thank you.
2024-02-02 20:32:24
0
user avatar
Irma W
Terima kasih untuk kalian yang sudah berkenan membaca seritaku. Semoga tidak membosankan. Mohon maaf jika banyak typo, karena memang belum sempat revisi.
2024-01-22 20:39:44
1
user avatar
Anarita
Semangat Thor. ceritanya baguss
2024-01-03 10:40:27
3
user avatar
Nanik Nani
cerita ya bagus
2024-01-21 06:11:30
1
124 Chapters
1. Pertemuan Awal
“Siapa kamu? kenapa keluar dari bagasi mobilku?”Suara bariton seorang pria menghentikan wanita yang tengah kesulitan mengatur gaun pernikahan yang dipakainya.Hari ini seharusnya jadi hari pernikahan Jesika, tetapi wanita itu memilih kabur dengan memasuki bagasi sebuah mobil dengan asal. Mobil tersebut sempat pergi, Jessika tahu karena dia merasakan beberapa kali terguncang di dalam bagasi. Untuk itu, ketika akhirnya mobil berhenti, tanpa pikir panjang dia segera keluar dan mencoba kabur lagi.Namun, sayang … pria pemilik mobil itu lebih dulu melihatnya.“A-aku, aku hanya—”“Ikut aku.”Pria itu mencengkeram pergelangan tangannya, lalu menyeretnya ke dekat dengan tangga tinggi menuju pintu masuk ke dalam sebuah gedung.“Kamu sudah menyusup ke dalam mobilku. Aku bisa saja melaporkanmu ke polisi sekarang juga!”Jesika jelas panik. Cepat-cepat, ia memohon pada pria tersebut yang kini tengah menatapnya tajam, “Bukan begitu. Maaf, aku hanya … tolong jangan laporkan aku.”Dia menangkup kedu
Read more
2. Pasangan Palsu
“Cantik sekali istrimu, Antonio.”Salah satu wanita dengan rambut yang sudah memutih seutuhnya itu memuji penampilan Jesika. Wanita tua itu menggenggam kedua tangan Jesika dengan sorot mata penuh kekaguman. Setelah upacara pernikahan selesai, satu persatu tamu menghampiri dan menyapa mereka.Dan, tidak ada yang bisa Jesika lakukan selain mengangguk dan tersenyum.‘Sial! Aku bahkan kehilangan suaraku sekarang!’“Nenek tidak menyangka kalau pengantinmu secantik ini. Nenek akan sangat kecewa kalau kamu menikahi wanita sialan itu.”“Nenek!” hardik Antonio pelan.‘Apa yang sebenarnya terjadi? Apa pengantinnya juga kabur?’Jesika terus bertanya-tanya dalam hati. Bibirnya masih melengkung meski terasa kaku karena bingung dengan perasaannya sekarang. Semua orang terlihat bahagia dengan pernikahan ini, tapi tidak dengan dirinya. Ini seperti mimpi buruk, bukan?Setelah acara pernikahan penuh kepalsuan itu selesai, Jesika masih tidak bisa pergi, sebab Antonio membawanya masuk ke mobil pengantin.
Read more
3. Tahi Lalat
“Apa kamu akan terus-terusan memakai gaun itu?” Antonio keluar dari kamar mandi dengan handuk yang melingkar di pinggangnya.Jesika yang tengah duduk di sofa dekat ranjang langsung memalingkan wajahnya yang memerah. “A-aku….”“Mandilah. Setelah itu kita turun makan malam.”“Tapi …”“Pakaian kamu ada di lemari,” ucap Antonio sambil menunjuk ke sebuah lemari putih besar.Jesika menatap ke arah sana. Cukup lama dia terdiam memandangi lemari putih itu, sampai-sampai tidak sadar jika Antonio telah selesai berpakaian.Lalu, saat terdengar langkah Antonio yang nyaris menggapai pintu, Jesika berteriak panik. “Tunggu!”Antonio menghentikan langkahnya lalu menoleh. “Kenapa?”Jesika bingung cara mengatakannya, tapi dia kemudian mengangkat tangan ke belakang, lalu memutar tubuh dan menunjukkan resleting gaunnya yang susah dijangkau.Antonio tidak bereaksi apa-apa selain mendekat. Bibir itu mengatup rapat, tapi kakinya perlahan semakin dekat.Jesika sudah berdiri sambil memunggungi sejak tadi. Dia
Read more
4. Tiket Bulan Madu
“Kemari, Sayang!”Sambutan hangat dari Nenek yang sudah menunggu di meja makan, diikuti tatapan kedua orang tua Antonio yang tidak bisa ditebak maksudnya itu benar-benar membuat Jesika gugup.Seorang pelayan menggeser bangku makan untuk Jesika. Malu-malu, gadis itu menurut dan menghampiri Nenek Megan. Meski telah mengetahui Nenek memperlakukannya dengan baik, tetap saja membuat badannya terasa panas dingin. Kedua tangannya gemetaran dan basah. “Sini, Sayang,” ucap Megan lagi. “Duduk dekat Nenek.”Jesika tersenyum, tapi jelas sekali sebuah senyum yang berbetuk seperti sebuah kepanikan yang disembunyikan.Makan malam pun berlangsung. Tidak ada obrolan selama proses makan malam. Mereka semua terdiam menikmati hidangan yang ada. Suasan hening yang terasa, justru membuat Jesika semakin merasa gugup.Ketika tiba waktunya menyantap hidangan penutup, Agatha berdehem membuat yang lain terkesiap sesaat. “Antonio, kamu tidak mau sedikit bercerita tentang istrimu sama nenekmu?” tanyanya.Antonio
Read more
5. Kamu Istriku
“Aku tidak mau masuk ke dalam sana. Sebaiknya aku turun.”Selepas perbincangan tiket bulan madu yang tidak disukai Antonio, Jesika memilih keluar dari kamar. Pasalnya, pria itu tidak membantah lagi perintah Nenek Megan, tetapi justru mengamuk di dalam kamar.Sayang, keberadaannya yang seorang diri itu dilihat oleh seseorang.“Jesika? Kenapa di sini sendirian? Mana Antonio?”Jesika langsung melompat kecil. Badannya spontan berbalik, bertemu dengan sosok yang baru saja memanggil namanya. “Ne-nenek …” celetuknya gagap. Jesika hampir mendesis ketika bibirnya mendadak kaku saat bicara dengan Megan. “A-Antonio, di kamar, Nek.”“Apa Antonio memarahimu?”Nenek Megan kembali bertanya.“Tidak,” jawab Jesika dengan cepat sampai nadanya sedikit melengking, membuatnya dengan cepat mengatupkan bibir lalu menunduk malu.Megan tersenyum, lalu menepuk kedua pundak Jesika. “Tidurlah, kamu pasti capek. Susul suamimu. Kalau dia macam-macam, kamu bisa katakan pada Nenek.”Jesika tersenyum kecil, lalu meng
Read more
6. Berita Bohong
Bukannya mendapat sebuah jawaban atas pertanyannya, Jesika justru akan dihadapakan dengan sebuah perjanjian. Antonio berdiri dengan tatapan tegas, bicara dengan jelas sampai rasanya ebrgema di ruangan kamar luas ini.“Kamu yang masuk sendiri ke sini. Jadi jangan harap kamu minta lepas.”“Apa maksud Tuan?” Jesika menatap pasrah.“Kamu sendiri yang datang padaku, kan? Aku mana mungkin melepaskan kamu begitu saja. Setidaknya kamu balas budi karena dengan masuk ke dalam mobilku kamu bisa berhasil kabur dari pernikahanmu.”Jesika ingin sekali mengumpat Kasar. Memang jelas Jesika berhasil kabur dari pernikahannya sendiri, namun bukan berarti malah masuk ke dalam pernikahan lain sebagai pengantinnya. Belum lagi pernikahan yang terjadi kemarin, seperti sebuah pernikahan yang sangat tertutup. Hanya orang-orang tertentu yang datang.“Tapi, Tuan …”“Kamu tidak mau masuk penjara karena masuk ke dalam mobil orang tanpa izin kan?”Jesika harus apa? tidak ada pilihan lain, bukan? Lalu sekarang apa?
Read more
7. Ceroboh
Kelopak mata terbuka perlahan menyambut sorot matahari yang mengintip dari balik tirai tipis yang terpasang pada jendela kaca. Antonio melengkuh sebelum kemudian membuka mata dengan lebar. Yang ia lihat sekarang langit-langit kamar yang berwarna putih. Pandangannya menoleh ke samping, lalu dengan cepat turun dengan kepala sedikit terangkat masih dalam posisi berbaring telentang. Antonio melihat selimut menutupi setengah badannya. “Sshht!” Antonio mendesis ketika hendak mengangkat badannya. Kepalanya masih sedikit pening. Memperkuat tenaga di tangannya, Antonio mencoba duduk tegak. Wajahnya masih merengut sampai mata menyipit menahan pening dan kantuk yang belum hilang. “Jam berapa sekarang? kenapa kepalaku pening sekali? Apa yang terjadi semalam?” Antonio bertanya-tanya sambil terus mengingat-ingat, sampai tiba-tiba sosok cantik keluar dari dalam kamar mandi. Mata Antonio menyipit menapat jeli, sementara yang ditatap masih belum menayadari sepasang netra mengawasi. Jesika membung
Read more
8. Dia Akan Menyukaimu
Jesika termenung diam memandangi tangannya yang memerah. Sesaat dia sempat mengedarkan pandangan, lalu kembali menunduk sambil tersenyum getir. Hidupnya selucu ini ternyata. Membayangkan bagaimana kemarin dia kabur, membuat Jesika hampir setengah gila. Gaun pengantin yang menyentuh tanah, ia angkat untuk memudahkan kedua kakinya berjalan cepat tanpa suara. Para tamu yang Jesika intip dari balik jendela kamarnya, membuat jantung semakin berdegup.Jesika tidak sengaja mendengar obrolan kedua orang tuanya dan satu adik permpuannya di ruang makan. Mulanya tidak ada yang serius, tapi betapa terkejutnya ketika secara jelas mereka mengatakan kalau seseorang akan menikahi Jesika minggu depan.Dari balik dinding, Jesika tertegun mematung. Dengan siapa menikah? Pacar saja sudah tidak punya. Ya, satu bulan yang lalu hubungan baru saja berakhir.“Kenapa tidak turun ke bawah.”Suara dari belakang menegur, membuat Jesika langsung terkesiap. Jesika memandangi pria itu saksama seperti tengah membandi
Read more
9. Kartu Berwarna Hitam
“Baca dan cermati!”Selembaran kertas melayang lalu mendarat di atas meja. Jesika yang baru masuk beberapa detik yang lalu, tampak tertegun melihat kertas tersebut.“Apa ini?” tanya Jesika penasaran.“Aturan yang harus kamu patuhi selama menjadi istriku.”Kening Jesika berkerut, kemudian ragu-ragu membungkuk meraih kertas tersebut. Sebelum mulai menyusuri setiap hurup yang tertata rapi pada lembaran tersebut, Jesika sempat menatap Antonio sekilas.Jesika mengibas sekali kertas tersebut supaya menegak. Bola matanya mulai bergerak menyusuri setiap huruf di sana. Wajahnya begitu tenang, sampai perlahan ada raut wajah menyipit.“Apa harus seperti ini?” tanya Jesika usai membaca bagian tengah di mana terdapat nomor lima di dan enam.Turuti semua perintah pihak pertama. Dilarang membantah, patuhi semua.Lakukan tugas layaknya seorang istri pada umumnya.Sungguh konyol.“Anda tidak salah tulis kan, Tuan?”Antonio mengangkat pundaknya. “Tentu saja tidak. semua sudah aku pikirkan matang-matang
Read more
10. Nama Samaran
Sebagai cucu pemilik sebuah agensi, seharusnya Antonio tidak harus bersembunyi lama-lama mengenai kasusnya sekarang ini. Kalian tahu bagaimana uang bisa berkata segalanya. Uang akan menang, begitulah kata orang-orang. Namun, untuk saat ini Antonio belum bisa focus dengan kasusnya. Setelah menikah dengan gadis di dalam bagasi, seharusnya sekarang memang harus lebih focus untuk hal itu, apalagi nenek malah mendukung.Dua koper besar sudah berada teras rumah. Jesika tidak tahu kapan dan siapa yang menatap semua barang-barang tersebut sampai masuk semua ke dalam koper. Bukan hanya baju dalam koper saja yang siap untuk dibawa, melainkan juga barang-barang lain seperti tas berisi perlatan wajah, ponsel dompet dan lain sebagainya.“Jadi nenek membiarkan pelayan masuk ke ruang gantiku?” tanya Antonio dengan nada kesal.Megan terlihat santai. “Kalau tidak begitu, kamu pasti akan sengaja mengulur waktu.”Antonio berdecak sambil menyugar kasar rambutnya. Pria itu membuang muka lantas duduk di so
Read more
DMCA.com Protection Status