Share

Bab 5

Author: Skyy
last update Last Updated: 2021-11-29 20:16:38

       "Kamu, seperti anak bodoh! Hari ini, sampah brengsek itu membuat seluruh keluarga kita malu, dan kamu masih berencana ingin menjual rumah ini?" teriak Tasya dengan ekspresi wajah yang penuh amarah.

       Soraya melihat ibunya dengan tatapan dingin, “Aku tidak bodoh, bu! Sekarang hanya dengan menjual rumah ini, kita bisa mengembalikan uang itu. Jika tidak, kita akan membayarnya dengan apa?” ucap Soraya dengan kesal.

       Manusia memiliki hati bukan? Selama Sans tinggal bersama keluarga Lindsay, Sans bekerja keras tanpa mengeluh. Melakukan segala cara apapun untuk hidupnya.

       Bahkan pernah sekali demi istrinya, ia dipukuli orang hingga hidungnya berdarah dan wajahnya bengkak. Tapi dia tetap saja masih tersenyum dan berkata dia tidak apa-apa. Itu merupakan kejadian yang tidak akan pernah bisa Soraya lupakan.

       Terlebih lagi, dia jelas merasakan perubahaan Sans dalam dua tahun terakhir ini. Dari awal dia ingin sekali berbuat yang lebih baik untuk suaminya. Saat ini, jika adiknya sampai meninggal, ia tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh Sansan Carell.

       “Hah? Uang itu dia yang memaksa untuk pinjam, biarkan sampah brengsek itu yang membayarnya! Mengapa kita harus menjual rumah kita untuk mengembalikan uang itu?” kata Tasya yang semakin lama semakin kesal.

       “Ibu, tenanglah sedikit. Wans melakukan itu pasti karena dia memiliki niat yang buruk, aku tidak ingin dia masuk ke dalam perangkapnya Wans,” ucap Soraya menjelaskan.

       Adiknya Sans kecelakaan mobil saat berangkat ke pesta. Mereka tidak memiliki uang sedikitpun, tidak ada cara lain selain meminjam uang itu. Tapi Wans jelas-jelas dengan sengaja ingin mempermalukan dan menyulitkan Sansan. Tidak ada niatan sedikitpun dari Wans untuk membantu Sansan.

       “Huh! Wans memang punya niat yang buruk, tapi apa urusannya dengan kita? Semua ini adalah salah si brengsek itu! Ia yang memulai semua ini dan ia juga yang harus bertanggung jawab. Aku tidak setuju sedikitpun rumah ini jika dijual!” ucap Tasya dengan amarah.

       “Ibu!” Soraya melototi ibunya sendiri, dan tidak percaya bahwa ibunya sangat egois. Sansan yang berada di luar pintu tercengang mendengarnya, tidak disangka ternyata istrinya membela dirinya dibelakangnya.

       Soraya dengan sabar membujuk lagi, “Ibu, suatu saat kita bisa membeli rumah yang lebih besar. Tapi, jika kita tidak mampu membayar hutang itu, bunganya akan semakin besar setiap minggu,” ucap Soraya menjelaskan.

       “Mudah sekali kau berbicara, apa kamu juga tidak melihat bagaimana kondisi kita saat ini? Ayahmu juga hanyalah sampah yang tidak berguna, tidak ada status sama sekali di Keluarga Lindsay,” Tasya melotot ke arah Ken Lindsay yaitu ayah dari Soraya, “Belum lagi si Sansan Carell sampah tidak berguna itu. Apakah ia akan mampu untuk membeli rumah bagi kita?” tanya Tasya penuh emosi. Ken Lindsay hanya diam tidak mengatakan apapun.

       Soraya mengepalkan tangannya dengan erat, ia ingin berbicara lagi, tapi ibunya kembali berkata, “Soraya! Kamu dan sampah tidak berguna itu awalnya hanya menikah dengan kontrak, dan tidak memiliki perasaan sama sekali bukan? Untuk apa kamu memperdulikannya? Bagaimanapun, jika sudah sampai pada waktu kesepakatan, kalian langsung bercerai, dia sedikitpun tidak ada hubungan apapun denganmu!” ucap Tasya.

       “Ya, kita ini memang menikah kontrak, tapi Bu apakah kau pernah berpikir? Kita hidup bersama selama dua tahun ini, dan kita juga selalu bersama kemanapun, bagaimana mungkin aku tidak memiliki perasaan padanya, Bu?” ucap Soraya sangat kesal, “Dan satu lagi, Bu. Mau bagaimanapun, ia tetap suami sahku diatas kertas!” lanjutnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (4)
goodnovel comment avatar
Sugeng
Ceritanya seperti buku tuan lenovo
goodnovel comment avatar
Kurniawan akagami
alurnya sama kaya charlie wade hanya nama tokohnya saja yang dirubah
goodnovel comment avatar
Philip Laksmana
hanya mengganti nama tokoh, saja alur cerita persis sama dengan si karismatik charlie wade
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status