Share

Bab 8

Author: Skyy
last update Huling Na-update: 2021-12-03 09:56:25

       Sans tidak menoleh, dan langsung menganggukkan kepala, “Ya, aku tidak terlalu paham mengenai ini, mobil mana yang memiliki kinerja keselamatan yang paling bagus?” ucap Sans kepada karyawan itu.

       Wajah karyawan itu langsung berubah menjadi serius, ia kemudian tersenyum melayani Sans dengan baik, “Model seri BMW ini adalah yang terbaik, memiliki sistem bantuan keselamatan yang canggih, dan juga adalah mobil pesanan yang dibuat secara khusus, mobil model ini adalah satu-satunya yang ada di toko ini saat ini,” jawab karyawan tersebut.

       Maria yang melihat mobil itu, kedua matanya segera membelalak. 500juta! Apakah orang ini sudah gila! Sansan tidak bereaksi sedikit pin, dan sambil menganggukkan kepala dia berkata, "Baiklah, apakah boleh membuka pintunya, dan biarkan aku duduk lalu mencobanya?"

       Wajah karyawan itu menjadi lebih serius lagi, "Tuan, apa anda yakin?" tanya karyawan tersebut.

       "Ya, aku sangat yakin," ucap Sans sambil menganggukkan kepalanya.

       Karyawan itu menarik nafas dalam-dalam, dan mencoba untuk tetap tersenyum, "Tuan, apa kau tidak sadar dengan penampilanmu? Jika itu orang lain, mungkin aku akan membiarkannya mencoba mobil ini."

       “Apa? Kenapa?" tanya Sans sambil tercengang sejenak.

       Maria juga merasa sangat malu, dan segera berdiri sedikit menjauh. Karyawan itu tidak tersenyum lagi, "Tuan, mobil ini boleh coba hanya untuk orang yang mampu mengendarainya, dan juga mobil ini adalah model mobil yang khusus dipesan, kalau kamu masuk dan mencobanya, dan meninggalkan bau atau jejak apapun, atau merusak mobil ini, takutnya kamu tidak mampu untuk membayarnya," ucap karyawan tersebut.

       Sekarang Sans sudah mengerti, karyawan ini hanyalah merasa kalau tampilan dirinya ini jorok dan lusuh, lalu dia pun dengan tidak peduli berkata, "Baiklah, aku tidak akan mencobanya, dia saja yang mencobanya bolehkan?"

       Karyawan itu menoleh ke arah yang ditunjuk oleh Sans, dan melihat Maria yang bersamanya. Maria pun tercengang, "Apa? Aku, yang mencobanya? Kau jangan bercanda!" ucap Maria.

       Sans menganggukkan kepala, "Lalu siapa? Tidak ada orang lain lagi selain kamu."

       Maria berjalan mendekati mobil tersebut, karyawan itu melihatnya sambil mengerutkan keningnya. Maria merasa ragu untuk menaiki mobil tersebut, karena bagaimanapun harga mobil tersebut cukup mahal. Ketika Maria akan menaiki mobil tersebut tiba-tiba datang pasangan yang ingin melihat mobil tersebut.

       "Sayang, cepat lihat mobil itu, sangat bagus!" ucap wanita yang bersama laki-laki asing.

       -------

       Ia adalah seorang wanita dengan penampilan rok pendeknya yang seksi. Dandanan sangat tebal dan terlihat genit, dengan satu tangan yang memegang tas. Dan satu tangan lagi menggandeng tangan seorang pria paruh baya.

       Pria paruh baya itu mengenakan sebuah setelan jas, tangannya mengenakan tiga buah cincin emas. Dengan penampilan penuh energik dan menggoda para wanita. Di belakang mereka berdua, masih ada seorang pria muda yang mengenakan kemeja mengikuti mereka.

       Saat pria muda itu melihat Sans dalam sekilas, tiba-tiba dia langsung tercengang. Sans juga ikut tercengang, tidak disangka dia akan melihatnya di sini. Pria muda ini bernama Steve Jobs, dia adalah teman kuliah dan juga teman baiknya Sans pada saat kuliah. Pertemanan mereka hancur karena Steve yang sudah membuka topengnya kepada Sans.

       Pada saat kelulusan kuliah, Steve memulai bisnisnya sendiri, dan ia membutuhkan modal yang cukup besar untuk memulainya. Kemudian Sans berinisiatif untuk memberikan pinjaman uang sebesar 50 juta kepada Steve. Bisnis Steve dengan uang tersebut berjalan dengan lancar dan sukses.

       Akan tetapi saat adiknya Sans mengalami kecelakaan mobil, ia mendatangi Steve dan meminta uang itu untuk biaya operasi adiknya. Namun ternyata, Steve merasa tidak pernah meminjam uang kepadanya, melainkan Sans sendirilah yang memberikan uang itu kepada Steve. Karena itulah, Sans merasa dikhianati oleh sahabatnya sendiri.

       Wanita itu menarik pria paruh baya itu dengan manja, “Sayang, aku ingin mobil itu,” ucapnya dengan genit.

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Zoul Zoulthery
ceritanya bagus lanjutkan
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 776

    Fajar tidak bisa berkata apa-apa lagi. Sansan mengucapkan terima kasih dan menutup telepon.Hyorin mendengarkan seluruh percakapan mereka, wajahnya juga menjadi serius. "Apa yang harus kita lakukan?"Sansan berkata dengan tak berekspresi. "Pergi ke RS Kyoto dulu dan buat strategi," Sansan menatap Hyorin dengan sedikit ragu. "Tapi, sebelum itu kamu pergi dan bawa Soraya pulang!"Soraya adalah kelemahannya. Jika orang-orang itu ingin menyerangnya dan membiarkannya tertangkap, mereka pasti akan menyerang Soraya terlebih dulu. Jadi, melindungi Soraya adalah hal yang paling penting.Hyorin mengangguk. "Aku akan pergi!""Biarkan Busby pergi, kamu ikut aku ke RS Kyoto," ujar Sansan sambil berjalan.Hyorin tidak keberatan, Sansan menelepon Matt Busby, berbicara singkat tentang situasinya dan pergi ke RS Kyoto.***RS Kyoto.Sansan memanggil Ramdan dan Leona. "Hari-hari indah akan segera berakhir."Mereka tidak mengerti. Ketika Sansan memberi tahu berita tentang Henda dibunuh oleh Zoran, semua

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 775

    "Brengsek!"Sansan benar-benar menganggap Hiden sebagai teman dekatnya. Jika tidak, dia tidak akan pergi mencari Hiden setelah menerima Grup Hour, apalagi memberikan Hiden banyak sumber daya untuk membuatnya berkembang.Alhasil, Hiden bekali-kali menyerobot sumber daya yang layak didapatkan Grup Hour secara diam-diam! Bahkan, dia melakukan tindakan kecil di belakang punggungnya dan sekarang bahkan mencari pembunuh untuk membunuhnya!Perasaan dikhianati oleh teman dekat ini membuat Sansan merasa tercekik. Jelas sekali mereka adalah teman dekat. Wardani bisa mati untuknya, tetapi Hiden malah ingin membunuhnya!"Ahh …" Sansan tinggal di gang gelap itu untuk waktu yang lama sebelum perlahan keluar dari gang, tetapi aura permusuhan di tubuhnya menjadi lebih berat dari sebelumnya.Ponsel Sansan terjatuh ketika dia dan Downey melompat keluar jendela. Saat itu, dia tidak ada waktu untuk mencari ponsel lagi. Setelah melompat keluar jendela, dia berusaha keras berlari.Mereka berada di depan Hy

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 774

    "Tentu!" Sansan mengangguk tanpa terkejut, dan menghabiskan seteguk anggur terakhir. "Waktu untuk duel akan diatur secara terpisah. Sekarang bukan waktu yang tepat."Downey tidak keberatan.Pada saat ini, Sansan hendak bangun dan Downey tiba-tiba menahannya. Sansan bingung. "Kenapa? Apakah kamu ingin melakukannya sekarang?"Downey menatap dingin ke belakang Sansan, seolah sedang mengamati sesuatu. Sansan melihat ada yang tidak beres, berpaling untuk melihat dan dia melihat beberapa orang berpakaian rapi duduk di pojok sambil minum alkohol. Ketika Sansan menoleh untuk melihat, mereka dengan cepat menarik kembali pandangan mereka.Meskipun orang-orang ini tampil sebagai gangster kecil, tetapi niat membunuh di dalamnya belum sepenuhnya disimpan dan bisa dirasakan hanya dengan satu tatapan.Sansan mengerti dalam sekejap, berbalik dan berkata kepada Downe.y "Sepertinya ada yang datang untuk membunuhku lagi.""Mungkin masih orang yang sama?" Downey sepertinya tidak khawatir sama sekali, tap

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 773

    Di dalam kamar. Setelah memastikan bahwa mereka telah pergi, ekspresi semua orang kembali normal dan seorang wanita pergi mengetuk pintu kamar mandi. Setelah beberapa saat, pintu kamar mandi terbuka dan Lou Zheng berjalan keluar.Ketika pria itu sedang berbicara di telepon, Lou Zheng kebetulan pergi ke kamar mandi. Ketika dia akan keluar, dia mendengar jeritan di dalam kamar dan tahu ada yang tidak beres, jadi dia tetap di dalam kamar mandi dan tidak keluar.Saat itu, Sansan mematikan suara lagu karena dia ingin bertanya, sehingga Lou Zheng bisa mendengar suara Sansan dengan jelas.'Sansan belum mati?! Dia bahkan datang sampai kesini.' Lou Zheng sangat gugup pada saat itu.Untungnya, orang-orangnya tahu apa yang harus dikatakan dan apa yang tidak boleh dikatakan. Jadi mereka tidak mengungkapkan identitasnya.Lou Zheng memandang semua orang dengan puas. "Bagus sekali! Setelah beberapa hari lagi, kalian akan menjadi eksekutif Grup Hour yang baru.""Baik, bos." Lou Zheng tersenyum.Sansa

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 772

    Melihat Sansan yang menatapnya, ekspresi Downey berubah drastis, dia berusaha menahan dan akhirnya dia mengutuk. "Sialan, jangan omong kosong kamu!""Uhm …" Sansan terbatuk geli menatap mata Downey. "Hahaha …" Sansan tidak bisa menahan tawanya saat melihat alis Downey yang terangkat.Karena tatapan serius Downey, ditambah dengan kesan bahwa Sansan yang berperilaku baik, sangat lucu jika dia tiba-tiba mengutuk kalimat seperti itu.Raut wajah Downey semakin buruk. Bagaimanapun, dia telah mengutuk, jadi tidak ada bedanya jika dia mengutuk sekali lagi. "Sialan, apa yang kamu tertawakan?"Sansan tercengang, dan kemudian berkata dengan cukup serius. "Aku hanya tertawa saja!"Tatapan mata Downey langsung memuram dalam sekejap.Yang lain tampak berbeda ketika mereka melihatnya dan mata mereka diam-diam mengkomunikasikan sesuatu.Karena keremangan kamar, Sansan dan Downey tidak menyadari ada yang janggal dengan mata mereka. Sansan berhenti terawa dan menatap pria itu dengan tajam. "Satu kesemp

  • Mendadak Kaya Raya   Bab 771

    "Bodoh!" Pria itu berteriak dengan kesal. "Tentu saja si br*ngsek Sansan!""Tunggu?!" Usai bicara, pria itu merasa ada yang janggal, jadi dia segera berbalik. Ketika dia melihat Sansan yang baru saja dia sebut berdiri di depannya, dia langsung melebarkan matanya, "K-Kamu—"Dia sangat ketakutan hingga ponselnya jatuh ke lantai. Pria itu menggigil dan menunjuk ke arah Sansan.BRUK!Tiba-tiba Sansan yang sedang menatap sosok pria itu dengan tajam, dengan cepat menarik lengan pria itu dan membantingnya ke lantai.Saat ini, Downey yang berdiri di belakang Sansan berjalan keluar perlahan dan berkata dengan ringan. "Hei, tempramenmu tidak terlalu bagus.""Tidak juga," jawab Sansan dengan datar.Mereka juga mendengarnya tadi. Pria itu berkata bahwa Downey juga akan dibunuh bersama.Downey yang memikirkan itu mendengus pelan. "Aku terlibat karena kamu."Sansan hanya terdiam mendengar ucapan Downey, tanpa banyak basa basi lagi dia berjalan menuju sebuah ruangan lain.BRAK!Sansan menendang pint

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status