Share

Dia Puluh Enam

Windy menarik rambut Sinta, lalu tak mau kalah Sinta pun menarik rambut Windy. Keduanya saling jambak dengan kencang.

Bu Atik mencoba merelai dengan menarik dan mendorong Sinta. Namun, kekuatannya tak bisa menahan Sinta yang semakin menarik rambut Windy.

“Sudah, cukup!” teriak Bu Atik. Namun, keduanya masih terlihat saling tarik menarik. Bu Atik kembali mendekat, ia mencoba kembali menarik tangan Sinta. Akan tetapi, Sinta menangkis hingga mendorong tubuh ibu mertuanya terjatuh dan kepalanya membentur meja.

“Ibu!” Pak Hartawan yang baru saja datang langsung menghampiri sang istri.

Sinta dan Windy yang sejak tadi saling menjambak pun melirik ke arah sumber suara. Windy langsung menghampiri sang ibu yang sudah pingsan.

Pak Hartawan langsung membawa sang istri ke rumah sakit. Tak ketinggalan Windy pun masuk dalam mobil.

Sementara, Sinta pun kembali ke kamar. Istri kedua Wisnu itu tak hentinya bolak-balik memikirkan nasib Bu Atik.

“Apa aku harus ke luar saja dari rumah ini? Tapi, ke mana?”
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status