Share

Dua Puluh Tujuh

Tubuh Anisa bergetar hebat mendengar pernyataan dari Abas. Sejujurnya, ia begitu lemah, tapi ia mencoba kuat agar tidak ada yang tahu jika saat berhadapan dengan musuhnya Anisa merasa sangat takut.

“Tidak ada yang bisa mengambil harta ini, termaksud kamu,” ujar Anisa sembari menatap Abas.

“Aku? Kamu pikir aku akan merebut hartamu?” Abas tersenyum aneh.

“Tidak ada yang tahu bukan, pengkhianatan berkedok pengambilan.”

Untuk saat ini Anisa belum bisa percaya dengan siapa pun. Bahkan pada sang Tante yang selama ini sudah membantunya. Bukan tidak berterima kasih. Hanya saja, pengalaman hidup membuat ia tak mudah percaya begitu saja.

Bisa saja sang tante juga anaknya malah memanfaatkan dirinya. Semua tidak ada yang tahu, banyak pula orang kepercayaan, seperti pembantu yang setia saja berselingkuh degan majikannya.

“Jadi, kamu sampai detik ini belum juga percaya denganku?” tanya Abas.

“Begitulah.”

“Nis, sampai sini cukup. Tante mau ke luar dulu. Kamu mau ikut apa di rumah?”

“Aku mau ke rumah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status