Share

Sembilan Puluh

Wisnu bingung harus membawa ke mana Kinar saat ini, ia pun hanya menatap tubuh bawahnya itu dengan netra yang tak berkedip.

“Saat tertidur saja terlihat cantik, apalagi saat dia tanpa sehelai baju pun.” Wisnu bergumam sendiri.

Wisnu pun tahu ke mana dia akan membawa Kinar saat ini. Pria itu langsung mengemudikan mobilnya menuju tempat yang sudah ada di pikirannya.

Mobil melaju kencang, jalanan ibu kota pun terasa sepi. Wisnu sejak tadi tak henti menatap wajah Kinar. Sebuah kesempatan emas bisa bersama dengan perempuan yang membuat dirinya bergairah. Sebelumnya, ia mencoba menghubungi Nina.

“Nin, Mas tidak pulang malam ini karena masih di Bogor.” Wisnu berbicara dari sambungan telepon.

“Iya, Mas. Kok bisa enggak pulang?” Nina bertanya dari ujung telepon.

“Mobilku tiba-tiba mogok, ini aja aku menunggu di hotel.” Walau berdusta, dia pun tak merasa bersalah.

“Iya sudah, hati-hati, Mas.”

Wisnu menutup telepon karena sudah memasuki halaman hotel. Ia pun langsung parkir dan meme
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status