Share

03. Ajakan Menikah

Author: Die-din
last update Huling Na-update: 2025-07-18 23:21:40

Hubungan asmara Ceicillia dan Alex beberapa tahun yang lalu bisa dibilang sangat ideal. Mereka mendapat dukungan dari kedua belah pihak keluarga, terutama ayah Ceicil dan Alex yang merupakan kolega.

Baik keluarga Tang maupun Goldman sangat bersemangat untuk menjodohkan Ceicil dan Alex, menyuruh mereka bertunangan bahkan menikah. Namun kedua anak muda yang dipasangkan sama sekali tidak ada niatan untuk menikah waktu itu. Keduanya sama-sama idealis dan ingin mengejar mimpi tanpa terikat suatu hubungan yang rumit.

"Mantan kekasihku tersayang, aku benar-benar merindukanmu." Ceicil membalas dengan sarkas.

"Apa kamu pernah merindukan saat-saat kita bersama?" Alex lanjut bertanya tanpa mengindahkan sarkasme dari lawan bicaranya.

Entah mengapa ada satu sisi di relung hati Ceicil yang terketuk karena pertanyaan itu. Tak dapat dipungkiri bahwa dirinya juga merindukan Alex dan saat-saat kebersamaa mereka.

Saat mereka berdua masih naif dan tidak memikirkan apapun selain kuliah dan menikmati hidup. Sampai akhirnya masa studi mereka berakhir, dan harus kembali berhadapan dengan kerasnya dunia.

Selama kuliah Ceicillia tinggal di Amerika bersama ayah dan kakaknya, tapi setelah lulus dia harus kembali ke Indonesia. Kemudian dia disibukkan dengan berbagai urusan bisnis, pekerjaan dan persiapan untuk menjadi memimpin perusahaan Ciputra.

Sementara Alex juga disibukkan dengan urusannya sendiri di Amerika. Entah urusan pekerjaan atau asmara. Dengan mencari dan berpindah-pindah dari satu cinta ke cinta lainnya. Sehingga lama kelamaan baik Ceicil maupun Alex kehilangan kontak satu sama lainnya.

"Merindukan saat kita bersama dan masih naif?" Ceicil tak ingin larut dalam masa lalu.

"Membalikkan pertanyaan dengan pertanyaan lain. As expeced dari Ceicillia Tang yang cerdas." Alex berdecak mengagumi gadis cerdas dan rasional di hadapannya sebelum akhirnya mau mengakui tujuan kedatangannya.

"Aku ingin mengajakmu berkencan."

"Nope."

"Why not?" Alex tidak terima dengan penolakan mentah-mentah dari Ceicillia.

Dengan penampilan fisik dan kekuatan finansial sebagai anggota keluarga Goldman, dia dapat dengan mudah menggaet gadis manapun untuk menjadi kekasihnya dan mengajaknya berkencan. Namun kali ini dia gagal total dalam mengajak seorang Ceicillia Tang.

Ceicillia menghela napas sebelum menjawab, "Yang pasti, aku tidak mengundangmu."

"Aku mengundang diriku sendiri. Kita perlu bicara, ini masalah penting." Alex sepertinya mulai kehilangan kesabaran. Dia melipat kedua lengan di depan dada sambil menunggu jawaban.

'Dasar sultan, selalu saja keras kepala dan mau seenaknya sendiri,' gerutu Ceicillia dalam hati. Dia sudah hafal dengan sifat Alex, yang tidak akan mau beranjak sebelum mendapatkan apa yang diinginkan olehnya.

"Kamu sangat menyebalkan ... Baiklah aku beri waktu lima menit untukmu."

"Galak sekali! Pantesan saja kamu masih single sampai sekarang."

"Bukan urusanmu!" Hardik Ceicil dengan suaran naik satu oktav. Merasa Alex sudah melewati batas ke ranah privasi.

"Unfortunatly, it is." Alex menjawab tanpa ekspresi.

"How so?"

"Karena aku ingin menikah denganmu."

Kali ini Ceicillia terdiam dengan rahang ternganga saking kagetnya mendengar ucapan Alex. Apalagi pria itu mengatakannya dengan mimik wajah yang sangat serius, sama sekali tidak terdengar sedang bercanda.

'Apakah dia serius? Bukannya dulu mereka berdua ingin membatalkan wacana pertunangan yang digagas oleh kedua pihak keluarga?'

'Alexander Goldman adalah pria modern yang sangat idealis. Dia tidak akan pernah setuju akan wacana perjodohan.'

"What a nice prank." Masih berusaha untuk rasional, Ceicil menganggap bahwa Alex sedang bercanda dan melakukan prank kepadanya.

"Aku sedang tidak bercanda, Cesi." Alex menjawab dengan nada berdesis rendah dan tatapan mata setajam silet, tanda bahwa dirinya sedang serius.

"Get real Mr. Alexander Goldman, kita berdua sudah bukan remaja lagi seperti saat bersama dulu. Kita juga sudah memiliki dan menikmati dunia kita masing-masing saat ini. Jika dahulu kita sepakat untuk menolak perjodohan, lalu kenapa sekarang kamu tiba-tiba ingin menikah?"

Rasanya segala tindakan Alex hari ini, terlebih ajakan menikah memang sungguh tidak masuk akal bagi Ceicillia. Sudah lebih dari lima tahun mereka berpisah dan tidak berhubungan sama sekali. Tidak ada pendekatan, kencan atau sekedar sapaan untuk bertanya kabar. Lalu bagaimana mungkin sekarang pria itu tiba-tiba mengajaknya menikah?

Alex sudah membuka mulutnya hendak memberikan jawaban, saat bunyi lain yang lebih keras mengalahkan suaranya. Suara bel rumah.

DING_DONG!

"Siapa itu?" Alex bertanya kesal karena interupsi.

"Mungkin makanannku, tadi aku memesan delivery order, Chinesee Food saat pulang kerja."

Tanpa sepatah kata, Alex berjalan ke arah pintu. Dia membukannya, menerima makanan yang dipesan oleh Ceicil dan membayarnya. Mungkin untuk sedikit memperbaiki moodnya yang mulai jelek saat ini.

"Kalau begitu kita makan dulu saja. Di dapur ya?" Alex kembali dengan bungkusan makanan yang cukup banyak jumlahnya. Porsi jumbo yang sengaja Ceicil pesan untuk meredakan stress paska rapat dewan.

Ceicillia menunjuk arah dapur dan mengikuti langkah Alex ke sana dengan goyah. Masih merasa syok dengan kenyataan bahwa Alex sepertinya sedang tidak bercanda saat ini. Selanjutnya dia mengambil duduk di kursi kitchen island, kemudian berkutat untuk membuka bungkus dan mempersiapkan makanan untuk mereka berdua.

"I'm an idiot, Sorry. Aku tidak bermaksud membuatmu syok begini." Alex berkata dengan nada lebih halus. Dia mengamati Ceicil dan menjadi sedikit khawatir melihat mimik wajah gadis itu sedikit pucat.

"How about some water?" Alex menawarkan.

Ceicil hanya mengangguk pelan saat Alex menuangkan air mineral dalam jug ke sebuah gelas dan menyerahkan kepadanya. Kemudian pria itu duduk di hadapannya sambil terus memperhatikannya meneguk segelas air tadi.

"Kamu tidak serius kan?" Ceicil langsung bertanya untuk mendapatkan kepastian. "Apa kamu sedang berusaha membuat gadis lain cemburu?"

"No," jawaban singkat dari Alex.

"Jangan bilang kalau ini Business Proposal."

"Err ... Not really, No."

"Lalu apa?" Ceicillia semakin penasaran menebak alasan Alex. "Jangan bilang kamu sedang sekarat? Kamu sakit parah dan akan segera mati?"

"Astaga ... No, Cesi." Alex tertawa garing menanggapi tebakan-tebakan Cecicillia yang semakin dramatis. "Jangan khawatir, aku sehat kok. Sepertinya tidak akan mati dalam waktu dekat."

Untuk sesaat Ceicillia menghela napas lega mengetahui bahwa Alex baik-baik saja. Kemudian dia kembali ke mode serius dan melanjutkan pertanyaan. "What's going on? For real now!"

Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App

Pinakabagong kabanata

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   52. The Vows

    Lagu mars pernikahan mulai mengalun syahdu, Ceicillia pun menautkan lengannya di siku Victor. Kemudian mereka berjalan beriringan menyusuri aisle berkarpet merah. Dengan ujung sebuah podium berhiaskan bunga-bunga segar yang tertata indah pada pilar berbentuk omega. Ceicillia berjalan dengan pandangan lurus ke depan untuk mengurangi rasa grogi. Memandang kepada Alex, yang berdiri menantinya bersama seorang pendeta. Pria yang sesaat lagi akan menjadi suaminya itu, juga memandang kepada Ceicillia dengan pandangan berbinar. Saat jarak yang memisahkan mereka sudah dekat, Alex meraih tangan Ceicillia dan menggengamnya dengan erat. Seketika Ceicillia merasakan kehangatan dan ketenangan kembali karena tindakan itu. 'Kenapa Alex selalu bisa membuatku merasa nyaman?' "Selamat datang para tamu undangan sekalian. Kita semua hadir di sini untuk menjadi saksi dan turut merayakan dua insan manusia yang akan saling bertukar janji suci. Unt

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   51. Big Brother

    Setelah acara pemotretan di roof top, Ceicillia masih harus melalui beberapa sesi pemotretan dengan keluarga inti mereka. Sebelum akhirnya kembali ke ruang ganti untuk berganti pakaian. Untuk acara kedua adalah pemberkatan dan pengambilan janji suci yang sakral. Jadi Ceicillia sengaja memilih wedding dress yang lebih tertutup. Gaun long sleeves lace, potongan square neck, dan desain mengembang di bagian bawah. Rambut panjang Ceicillia ditata rapi ke atas kepala dengan sebuah tiara dan ditambahkan sebuah veil sepanjang punggung. Set perhiasan yang dikenakan untuk acara ini juga terkesan elegan namun tidak berlebihan. "Semuanya mulai terasa mengharukan sekarang, putri kesayanganku akan melepas masa lajangnya." Miranda berkata dengan kedua mata berbinar. Menghampiri putrinya yang baru selesai berdandan untuk acara pemberkatan. "Mama ..." Ceicillia kembali diserang oleh rasa bersalah kepada sang ibu.

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   50. Wedding Day

    Hari-hari berjalan sangat lambat bagi Ceicillia karena perasaannya yang tak menentu. Segala persiapan pernikahan membuatnya semakin gunda gulana. Bukan rasa bahagia yang merasuk dalam jiwanya demi menanti hari pernikahan yang sakral itu. Namun rasa sedih, takut dan gelisah yang selalu menghantui pikirannya. Karena pernikahannya dengan Alex adalah kepalsuan belaka. Pernikahan karena kesepakatan. 'Sampai kapan kami harus berpura-pura menikah? Apakah hanya sampai aku mendapatkan saham dan keadaan perusahaan milik ayahku membaik?' 'Setelah itu bagaimana? Apakah kami akan bercerai? Apakah kami akan hidup berpisah?' 'Lalu keluarga kami bagaimana? Apa yang harus kami katakan kepada mereka?' Ceicillia gagal menemukan jawaban untuk segala pertanyaan itu sampai hari pernikahan mereka tiba. Gagal pula menentukan bagaimana dirinya harus bersikap kepada Alex setelah

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   49. Getting Harder

    "Kenapa wild flower? Kenapa bukan bunga yang lebih mewah seperti bunga mawar, anggrek, bulan, lily, atau tulip putih?" Thalita bertanya tidak puas. "Benar sekali. Kita dapat memesannya dari luar negeri. Bahkan jika kamu ingin bunga melati kita bisa mendatangkan dari Indonesia." Mira ikut memberikan penawaran. "Kami siap menyediakan semuanya." Nora memberi kesanggupan, sebagai wedding planner profesional kelas sultan. "Italian Rose mungkin bisa menjadi pilihan?" Alex ikut menanggapi dengan mengedipkan matanya jahil. "No thanx." Ceicillia menolak mentah-mentah. Buket bunga mawar telah memberinya trauma, apalagi jika mengingat siapa yang mengirimnya. 'Aku tidak ingin mengingat tentang Augusto di hari istimewa nanti.' 'Dan lagi wild flower adalah bunga yang dibenci oleh Kathie, mungkin aku bisa sedikit menjahilinya nanti.'

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   48. Hot Fitting Room

    "Sakarang giliranmu mencoba tuxedo, Alex ..." Ceicillia perlahan membalikkan tubuhnya sehingga tepat berhadapan dengan Alex.Gadis itu memberikan senyuman indah sambil mengurai lengan Alex yang masih memeluk pinggangnya. "Aku akan membantumu, membuka pakaian yang kamu kenakan."Ceicillia sengaja mengalihkan pandangan ke bawah, tak berani menatap langsung kedua mata Alex saat melanjutkan tindakannya. Dia melepaskan satu persatu bulir kancing kemeja pria itu sampai terbuka semua. Wajah Ceicillia semakin memanas demi mendapati bentukan torso Alex yang terpahat dengan sempurna tepat di hadapannya. Buru-buru dia melepaskan kemeja yang melekat di tubuh pria itu. Tidak sampai di sana saja, Ceicillia juga melepaskan gasper ikat pinggang Alex. Dengan membuang segala rasa malu dan gengsi, dia juga membuka kait celana serta menurunkan perlahan resleting celana pria itu. Sehingga kain hitam itu meluncur turun begitu saja di lantai.'Oh God, this bo

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   47. Memperbaiki Mood

    "Untuk lingerie, mungkin Alex bisa bantu memilih. Mana yang kamu sukai untuk dipakai Ceicil?" Miranda menggoda calon menantunya. "Tidak-tidak!" Ceicillia mendahului menjawab. Tak ingin membahas tentang onderdil pribadinya di depan Alex. "Masalah lingery biarlah menjadi kejutan untuk acara bulan madu nanti." "Model apapun boleh. Karena endingnya juga akan sama, dilepaskan." Alex menjawab dengan senyuman simpul. Jawaban lugas Alex kontan menuai derai tawa dari Nora dan kedua ibu mereka. Sedangkan Ceicillia sedikit memanas wajahnya demi mendengarnya. 'Yaampun, kukira dia akan bersemangat memilih lingery. Tapi ternyata dia malah lebih bersemangat melepaskannya dari tubuhku.' batin Ceicillia bergidik. "Sudah-sudah, hentikan pemanasan rayuannya. Sebaiknya kalian masuk ke fitting room dan mencoba pakaian." Nora menengahi pembicaraan. Pimpinan wedding planner itu pun segera menggiring Ceicillia

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status