Share

04. Sebuah Alasan

Penulis: Die-din
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-20 15:30:59

Alex menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan dari Cecicillia. "Masalahnya kedua orang tuaku sudah merasa bahwa sudah cukup bagiku untuk bermain-main dan berkelana dari satu gadis ke gadis yang lainnya. Sudah waktunya untuk berhubungan serius dan berkeluarga."

"Ibuku bahkan terus saja mengoceh, bahwa aku tidak bisa jatuh cinta dua kali seminggu kepada gadis yang berbeda selamanya."

Ceicil tidak menjawab meski dalam hadi membenarkan apa yang dikatakan ibu Alex tentang putranya yang playboy. Gadis itu hanya memberikan gesture bahwa dia sedang memperhatikan. Dia mempersilahkan mantan kekasihnya itu untuk melanjutkan cerita.

"Dan yang terburuk adalah mereka mengatur perjodohan untukku, dengan calon istri yang menurut mereka sempurna untukku ... Giovany Arrow."

"Giovany teman kuliah kita dulu?" Ceicil teringat dengan sosok gadis kutu buku dengan kaca mata tebal dan dandanan yang sangat ketinggalan jaman. Melihat penampilannya, sama sekali tidak akan ada yang menyangka bahwa dia adalah putri dari pengusaha sukses dan pemilik perusahaan Arrow Corps.

Alex hanya mengangguk lemah sebagai jawaban. Ceicil pun memanfaatkan kesempatan itu untuk sedikit membesarkan hatinya. "Giovani memiliki segala hal terbaik untukmu, Alex. Dari segi bibit, bebet dan bobot, bahkan restu keluarga juga sudah okey. Untuk masalah penampilan, semua bisa diatur dengan uang ..."

"Ehm wait, aku pernah bertemu Gio beberapa bulan yang lalu. Dan penampilannya sudah sangat berbeda dari jaman kuliah dulu. Dia sudah menjadi gadis yang cantik dan modis."

Alex terdiam merenungi perkataan Ceicillia yang sangat logis. DIa tahu jika untuk perkara pernikahan bukanlah masalah gampang di kalangan bisnis upper class mereka, terlalu banyak pertimbangan untung dan rugi. Bahkan urusan perasaan bisa menjadi nomer ke sekian untuk dipertimbangkan.

Ceicillia memegang sumpit dan mengambil sebuah sring roll udang yang terlihat lezat. Dia menggigitnya sambil menunggu dengan sabar sampai Alex mau berbicara.

"Karena itulah aku ke sini Cesi ... Aku tidak suka Giovani, sama sekali." Alex akhirnya membuka suara setelah Ceicil menghabiskan sebuah spring roll dan dimsum.

"Rasa suka itu bisa dipupuk, Alex." Ceicil meletakkan sumpit yang dipegangnya untuk kembali ke pembicaraan serius. "Lalu apa hubungannya denganku?"

"Karena aku telah memilihmu. Kamu yang sudah aku kenal dengan baik. Kamu yang pernah singgah di dalam hatiku. Rasanya akan lebih mudah untuk bekerjasama denganmu daripada dengan orang yang baru kukenal."

"Orang-orang menyebutmu seorang ratu yang gemar mematahkan hati pria, dan aku seorang playboy yang suka bergonta ganti wanita. Mungkin kita berdua akan cocok satu sama lainnya, untuk menikah."

"Whaaaat?"

"Biar kujelaskan." Alex buru-buru memotong sebelum Ceicil melanjutkan protesnya.

"Orang tua kita sudah pernah merencanakannya bukan? Untuk menggabungkan dua perusahaan kita? Yah, meskipun dulu kita berdua mengacaukan wacana perjodohan itu ..."

Ceicillia mengganggukkan kepala sebagai persetujuan. Kemudian sekrup di kepala gadis itu mulai berputar karena diinisiasi oleh kata menggabungkan perusahaan. Lalu tentang saham milik keluarga Goldman di perusahaan milik ayahnya yang cukup besar.

'Tunggu-tunggu ... Jika aku bisa mendapatkan saham milik Alex, bukankah nilai sahamku akan cukup besar? Dan rapat dewan mau tak mau akan mendengarkan suaraku?'

Jantung Ceicillia berdetak lebih cepat saat dia mencapai sebuah kesimpulan. 'Masalah pelik perusahaan akan segera teratasi dan aku bisa segera kembali ke kehidupanku yang damai di Indonesia!'

'Tapi untuk menikah ini? ... Aaaarrrgh, aku masih mencintai kehidupan bebasku sebagai wanita single!'

'Dan aku tidak terlalu menyukai Alex kan? No, he just ... No.'

Ceicil menggigit bibir bawahnya, masih bimbang dalam permainan di dalam pikirannya sendiri. 'Aku masih tidak yakin ... Alex Goldman adalah pria yang baik, tapi untuk menjadi seorang suami?'

"So, apa jawabanmu Miss Ceicillia Jane Tang?" Alex bertanya dengan tidak sabar. Berharap Ceicillia dapat segera memberikan kepastian untuknya.

Detik jarum jam di dapur apartemen Ceicilla terasa sangat lambat berjalan bagi Alex saat ini. Demi menantikan sebuah jawaban dari gadis cantik di hadapannya, yang terlihat sedang bimbang.

"Aku tidak berharap kamu akan mencitai aku, Cesi ..." Alex memperhalus nada bicaranya, berganti dengan nada permohonan dan tidak berdaya untuk meminta pertolongan. "Hanya, tolong selamatkan aku dari perjodohan dengan Giovany Arrow, Please."

"Jadi kita hanya berpura-pura di depan publik?" Ceicillia mulai tertarik dengan tawaran Alex.

"Ya. Kita berdua akan tetap memiliki kehidupan seperti semula. Kamu masih memiliki segala kebebasan seperti sebelum menikah. Dan begitu pula denganku."

Untuk alasan yang tidak jelas, Ceicil sedikit merasa kesal dengan keadaan yang digambarkan oleh Alex. 'Kalau situainya begitu lalu untuk apa menikah?'

Ceicillia memejamkan matanya sejenak sebelum membuat sebuah pernyataan tegas. "Entahlah ... Aku hanya belum siap untuk menikah."

"Yah aku tahu ... Aku tahu bahwa kamu sedang bersinar dan berdiri di puncak kesuksesan saat ini." Kali ini Alex memilih untuk mengalah, tidak memaksakan keinginannya lagi kepada Ceicillia. Dia tahu benar bahwa mantan kekasihnya itu adalah gadis independent dengan segala kekuatan, tipe gadis yang tidak akan bisa untuk dikekang dan diatur oleh siapapun juga.

Ceicillia memilih untuk diam, dan Alex pun ikut terdiam. Keduanya saling memandang dalam diam, sesekali menyumpit makanan China di hadapan mereka. Mengisi perut sekalian untuk memperbaiki suasana hati dan menata gejolak di dalam dada masing-masing akibat pembicaraan tanpa ujung mereka.

"Katakan harganya, Cesi ... Berapa yang kamu minta agar bersedia menolongku?" Alex akhirnya memulai kembali pembicaraan setelah suasana membaik dan makanan di island telah tandas.

"I'm not for sale, Alex!" Ceicillia merasa tersinggung dengan perkataan Alex kali ini, tak mengira pria itu akan membicarakan tentang 'harga' dengannya.

"Aku tidak bermaksud membelimu, My dear Cesi ..." Senyuman licik terkembang di bibir dan sorot mata Alex menjadi berapi-api saat melanjutkan. "Tapi aku tahu benar, bahwa kamu tidak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk mendapatkan sesuatu dari situasi ini."

Alex meletakkan kedua tangannya di island dan mencondongkan tubuh lebih dekat ke arah Ceicil. Pria itu memperhatikan gelagat sang gadis dengan tanpa berkedip untuk menantikan jawaban.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   06. Chemistry Test

    Beberapa waktu berlalu namun Alex tidak mau melepaskan genggaman tanganya, bahkan dia mempererat genggaman itu. Pria itu juga tidak mau melepaskan pandangannya dari wajah Ceicillia, menikmati wajah ayu dengan kulit seputih porselen yang memanjakan mata.Ceicillia tiba-tiba merasa malu karena pandangan Alex yang seakan dapat menembus tubuhnya. Buru-buru dia menarik tangannya dan bangkit dari kursi island, kemudian berjalan ke tempat yang lebih longgar di area sofa ruang tengah.Alex mengambil sebotol wiskey dan dua buah gelas kaca di atas kitchen island, kemudian mengikuti langkah Ceicil duduk di sofa. "Boleh aku merampok wiskey milikmu?" "Ambil saja, karena kamu sudah membayar dengan pantas." Ceicil tidak keberatan."Put the wiskey in our vows, please." "Percaya diri sekali. Aku bahkan belum menjawab 'Iya' kan?" Ceicil tertawa kecil menanggapai Alex yang ingin memakai wiskey itu sebagai janji suci pernikahan untuk mereka."Jadi apa yang harus aku lakukan agar kamu yakin padaku dan m

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   05. Kesepakatan

    Ceicillia berusaha tetap memasang poker face meskipun nyatanya Alex telah dapat membaca isi hatinya. Bahwa telah terbesit keinginan gila untuk menyetujui kesepakatan pernikahan dari Alex untuk mendapatkan saham milik pria itu. Ketenangannya mulai runtuh saat wangi parfum musk yang menguar sensual dari tubuh Alex mengusik indra penciuman Ceicil, serta membuat bulu kuduknya sedikit meremang.'Sialan, aku mikir apa sih? ... Ini kan sedang urusan bisnis?' Ceicillia mengutuk dirinya sendiri yang sempat sedikit terpengaruh oleh pesona Alex yang memang sangat sulit untuk ditepis. Buru-buru Ceicillia memperbaiki performa sebelum membuat sebuah pernyataan tegas."Baiklah ... Aku bisa menerima kesepakatan ini dengan sebuah kondisi. Aku ingin kamu memberikan sahammu yang ada di perusahaan ayahku setelah pernikahan kita nanti.""Saham Perusahaan? Untuk apa?" Alex mengerutkan dahinya dalam-dalam demi mendengar jawaban Ceicillia.'Bisa-bisanya cewek ini mencampur adukkan urusan saham, bisnis dan

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   04. Sebuah Alasan

    Alex menghela napas panjang sebelum menjawab pertanyaan dari Cecicillia. "Masalahnya kedua orang tuaku sudah merasa bahwa sudah cukup bagiku untuk bermain-main dan berkelana dari satu gadis ke gadis yang lainnya. Sudah waktunya untuk berhubungan serius dan berkeluarga.""Ibuku bahkan terus saja mengoceh, bahwa aku tidak bisa jatuh cinta dua kali seminggu kepada gadis yang berbeda selamanya."Ceicil tidak menjawab meski dalam hadi membenarkan apa yang dikatakan ibu Alex tentang putranya yang playboy. Gadis itu hanya memberikan gesture bahwa dia sedang memperhatikan. Dia mempersilahkan mantan kekasihnya itu untuk melanjutkan cerita."Dan yang terburuk adalah mereka mengatur perjodohan untukku, dengan calon istri yang menurut mereka sempurna untukku ... Giovany Arrow.""Giovany teman kuliah kita dulu?" Ceicil teringat dengan sosok gadis kutu buku dengan kaca mata tebal dan dandanan yang sangat ketinggalan jaman. Melihat penampilannya, sama sekali tidak akan ada yang menyangka bahwa dia a

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   03. Ajakan Menikah

    Hubungan asmara Ceicillia dan Alex beberapa tahun yang lalu bisa dibilang sangat ideal. Mereka mendapat dukungan dari kedua belah pihak keluarga, terutama ayah Ceicil dan Alex yang merupakan kolega.Baik keluarga Tang maupun Goldman sangat bersemangat untuk menjodohkan Ceicil dan Alex, menyuruh mereka bertunangan bahkan menikah. Namun kedua anak muda yang dipasangkan sama sekali tidak ada niatan untuk menikah waktu itu. Keduanya sama-sama idealis dan ingin mengejar mimpi tanpa terikat suatu hubungan yang rumit."Mantan kekasihku tersayang, aku benar-benar merindukanmu." Ceicil membalas dengan sarkas."Apa kamu pernah merindukan saat-saat kita bersama?" Alex lanjut bertanya tanpa mengindahkan sarkasme dari lawan bicaranya.Entah mengapa ada satu sisi di relung hati Ceicil yang terketuk karena pertanyaan itu. Tak dapat dipungkiri bahwa dirinya juga merindukan Alex dan saat-saat kebersamaa mereka. Saat mereka berdua masih naif dan tidak memikirkan apapun selain kuliah dan menikmati hidu

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   02. Mantan Kekasih

    "Anda tentu dapat memberikan gagasan, namun saya dan dewan direksi disini lebih senior dan berpengalaman dalam pasar Amerika." Sanders menjawab telak kepada Augusto. Sengaja menekankan bahwa pria itu bukan berasal dari Amerika. 'Lagi-lagi deskriminasi kan? Orang-orang Amerika banyak yang rassis dan kolot sekali. Mereka merasa sebagai bangsa yang paling hebat.'Berbagai dukungan kembali mengalir kepada Mr. Sanders. Dan Augusto pun tidak melanjutkan sanggahan dan pembelaan terhadap Ceicillia. Augusto juga memanfaakan kegaduhan suasana untuk mendekat depada Ceicillia dan berbisik. "You can count on me, Bella Donna." Ceicil semakin bergidik mendengar rayuan picisan dari Augusto, yang bahkan berani memanggilnya wanita cantik dalam bahasa Italia. Namun mengingat posisinya yang kurang menguntungkan saat ini, Ceicil berusaha untuk memupuk kesabaran dan menjawab netral. "Thank you, I aprreciated your support.""Anytime, preziosa." Augusto sumringah, melemparkan kedipan nakal kepada Ceicil. M

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   01. Diskriminasi

    "Rapat dewan ini hanya membuang waktu." Ceicillia membatin sambil menggela napas panjang. Merasa percuma jauh-jauh datang ke Amerika dan meninggalkan segala urusannya di Indonesia yang luar biasa banyak. "Mengapa semua ide yang mereka kemukakan sudah ketinggalan jaman dan tidak relevan untuk permasalahan perusahaan?" Ceicillia mengamati saat suasana ruang rapat yang semakin memanas seiring dengan banyaknya cetusan gagasan dan perang argumen. Gadis berambut panjang itu menandai beberapa point hasil catatan analisisnya di note book kecil dengan malas. Sebuah ide cemerlang sebagai solusi yang bisa mengatasi permasalahan perusahaan. "Tapi sialnya tidak ada yang mau mendengarkan gagasanku." Sekali lagi Ceicil menghela napas. Ceicillia kembali mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru ruangan rapat, semua yang hadir adalah laki-laki kecuali dirinya. Ceicil tahu benar akan deskriminasi gender yang sangat umum terjadi di dunia bisnis. terlebih lagi kehadiran dirinya di rapat kali ini hanya

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status