Home / Romansa / Mendadak Menikah Dengan Mantan / 107. Ambisi dan Kekuasaan

Share

107. Ambisi dan Kekuasaan

Author: Die-din
last update Last Updated: 2025-11-14 20:00:49

Nickolas Marcus menatap Alex, matanya tidak lagi berbinar bangga, melainkan penuh keraguan dan keterkejutan.

Alexander Goldman yang di hadapannya bukan lagi pria yang patah hati dan melankolis setahun yang lalu, tetapi predator bisnis yang haus dan kejam.

"Tiga kali lipat, Alex? Kau serius? Total pendanaan untuk penyelesaian dan operasional hingga grand opening adalah sekitar 500 juta USD. Kau bicara tentang 1,5 miliar USD untuk mayoritas saham di sebuah resort? Itu gila!" Nick berseru.

Alex tersenyum. Senyum itu tidak menjangkau matanya, tetapi itu adalah senyum seorang pemenang yang sudah mengunci target.

"Bukan gila, Nick. Itu namanya over-acquisition. Aku tidak mau ada proses negosiasi berlarut-larut. Aku mau proyek itu selesai dalam dua minggu ke depan, dan aku ingin menjadi penanam modal utama, dengan hak veto penuh, efektif hari ini."

Nickolas ter
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   108. Pertemuan di Ujung Pulau

    Kurang dari 24 jam kemudian, Alex Goldman telah mengamankan kesepakatan itu. Dengan modal Goldman Holding, dewan direksi Ciputra Group di Jakarta bahkan tidak berani menolak. Mereka dengan senang hati menerima tawaran takeover fantastis itu. Kini, Alex bukan hanya penanam modal, tetapi pemilik dan pengambil keputusan tunggal untuk proyek resor mewah di Labuan Bajo. Langkah pertamanya adalah mengaktifkan hak veto barunya. "Ganti nama proyek. Aku tidak peduli apa nama sebelumnya. Nama resor itu sekarang adalah Solis Bay," perintah Alex kepada Tony, yang kaget karena bosnya kembali ke mode 'agresif' dalam sekejap mata. Solis. Matahari. Nama yang digunakan Ceicillia di Florenze, nama yang ia yakini mewakili kedamaian bagi istrinya. Alex mengirim pesan diam-diam: Aku tahu itu kamu, Cesi. Dan aku sedang menuju ke sana. Alex terbang ke Labuan Bajo pada pagi berikutnya. Kali ini, ia mendarat bukan sebagai Al

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   107. Ambisi dan Kekuasaan

    Nickolas Marcus menatap Alex, matanya tidak lagi berbinar bangga, melainkan penuh keraguan dan keterkejutan. Alexander Goldman yang di hadapannya bukan lagi pria yang patah hati dan melankolis setahun yang lalu, tetapi predator bisnis yang haus dan kejam. "Tiga kali lipat, Alex? Kau serius? Total pendanaan untuk penyelesaian dan operasional hingga grand opening adalah sekitar 500 juta USD. Kau bicara tentang 1,5 miliar USD untuk mayoritas saham di sebuah resort? Itu gila!" Nick berseru. Alex tersenyum. Senyum itu tidak menjangkau matanya, tetapi itu adalah senyum seorang pemenang yang sudah mengunci target. "Bukan gila, Nick. Itu namanya over-acquisition. Aku tidak mau ada proses negosiasi berlarut-larut. Aku mau proyek itu selesai dalam dua minggu ke depan, dan aku ingin menjadi penanam modal utama, dengan hak veto penuh, efektif hari ini." Nickolas ter

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   106. Secerca Harapan

    Dua hari kemudian, Alex Goldman secara resmi menyerahkan operasional harian perusahaan kepada dewan direksi. Ia mengosongkan jadwalnya, mengaktifkan kembali semua detektif swasta di seluruh benua, dan mulai mengemas tas. ​Kali ini, Alex tidak membawa tas kerja atau dokumen bisnis. Dia hanya membawa paspor, sebuah cincin kawin, dan tekad yang membara. ​"Jika Ceicillia tidak ada di tempat-tempat yang dia sukai seperti Florence, maka dia pasti ada di tempat yang dia butuhkan. Tempat yang memberinya ketenangan." "Indonesia! Negara asal Miranda, ibu kandung Ceicillia. Pasti dia akan pulang ke sana setelah puas bepergian. Karena di sanalah 'rumah' bagimu." "Tapi Indonesia itu besar sekali. Harus dari mana aku mulai mencarinya?" Setahun yang lalu Alex sudah ke Indonesia untuk mencari istrinya yang hilang. Dia menemui Miranda, bahkan menc

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   105. Raja Tanpa Ratu

    Setahun berlalu setelah Alex sadar dari koma. Dan dalam setahun itu, satu-satunya hal yang masih hidup dalam diri Alexander Goldman adalah detak jantungnya. Semua yang lain seperti jiwa, mimpi, tawa, harapan telah lama mati. Dia tidak lagi kembali ke rumah. Rumah hanyalah bangunan tak bernyawa bagimya. Tempat pulangnya adalah kantor Goldman Holding, tempat dia bekerja seperti dewa dengan menyiksa diri sendiri. Dia tidak tidur di ranjang yang hangat di kamar, melainkan di kamar istrirahat yang ada di kantor Perusahaan utama Goldman. Alex kini tida hanya memimpin Goldman Tech, tapi juga seluruh perusahaan Goldman Holding. Menjalani masa percobaan yang diberikan oleh William kepadanya, untuk menilai apakah Alex sudah pantas untuk memimpin semua badan usaha di bawah nama besar Goldman. Di bawah kepemimpinannya, Goldman Holding tidak hanya pulih dari masa sulit, tetapi juga mencapai tingkat kesuksesan yang belum pernah d

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   104. Pelarian

    Alex tahu, dengan semua koneksi dan kekayaan yang ia miliki, dia bisa menemukan Ceicillia. Ceicillia mungkin mengubah nama dan identitas, tapi dia tidak bisa mengubah DNA-nya. Alex bisa melacaknya. Namun, Alex tidak melakukannya. Jauh di lubuk hatinya, ada suara lemah yang berbisik. 'Biarkan dia bahagia. Biarkan dia bebas, seperti yang dia mau.' Alex mengepalkan tangan, membiarkan kemarahan menguasai logikanya. 'Tidak. Aku tidak akan membiarkannya bahagia tanpa aku!' Dia kembali menegakkan posisi duduknya di jok mobil, mengambil keputusan baru yang tergesa-gesa. Perburuan mungkin telah berakhir di Florence, tetapi perang belum selesai. 'Alex Goldman tidak pernah lari dari perang.' Alex membuat keputusan bahwa dia akan berhenti mencari jejak di masa lalu, dan mulai menyusun strategi untuk masa depan.

  • Mendadak Menikah Dengan Mantan   103. Pencarian

    Alex memutuskan untuk tidak menyerah untuk mencari Ceicillia. Dia kembali ke apartemen miliknya yang kini sepi. Di sana, aroma Ceicillia masih samar-samar. Dia duduk di lantai di ruang kerja Ceicillia, tempat dia menemukan kotak yang berisi beberapa barang peninggalan sang istri. Ada sebuah buku catatan tua dan beberapa post-it yang ditempelkan di bawah tumpukan majalah yang dia tinggalkan sebelum pergi. Di buku catatan itu, Alex menemukan tulisan tangan Ceicillia tentang rencana jangka panjangnya. “Jika suatu hari aku harus pergi, aku akan kembali ke tempat yang tenang. Kota kecil yang jauh dari hingar bingar, tempat aku bisa memulai dari awal dan mengajari orang-orang untuk menghargai seni.” Salah satu post-it memiliki coretan yang tampak seperti logo sebuah galeri seni kecil, dengan nama tempat yang asing: "Solis Art Space – Firenze." Firenze (Florence). Italia. Kota seni, keindahan, dan tempat persembun

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status