Share

BAB 19

“Sepertinya aku butuh penjelasan dari kalian!” ujar Haris tajam menatap ke arahku lalu pada mas Azmi.

Aku mengalihkan pandangan tidak berani menatap Haris. Kulihat mas Azmi hanya memainkan telepon genggam dan tidak tertarik dengan kemarahan Haris.

“Fitri yang menolong kakek saat penyakit jantung kakek kambuh. Dia dan Alea yang membawa kakek ke rumah sakit. Dan sebagai tanda ucapan terima kasih, Fitri harus menjadi cucu menantu kakek, Alea juga,” terang kakek Amar pada Haris dengan wajah ceria.

“Kakek bukan meringankan beban Fitri, justru kakek menambah beban Fitri.”

“Benarkah?” tanya kakek Amar menatapku. Aku hanya bisa menundukkan kepala, menghindari tatapan penuh tanya dari kakek Amar.

“Kek, Haris tahu betul bagaimana keadaan Fitri. Dengan kakek menjadi donatur tetap panti asuhan tempat Fitri berada itu sudah membuat Fitri senang. Benar ‘kan, Fit?”

Aku, Alea dan Bu Sri mengangguk setuju dengan ucapan Haris.

“Sudah lah Haris! Kamu terlalu banyak bicara. Berisik!” ucap kakek tidak ter
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status