Share

Bab 7 Mobil Baru dan Pramuniaga Aneh

Seusai dengan Clara, Teguh, langsung menuju ke kantor untuk menjalankan tugasnya.

Tak terasa, jam sudah menunjukan waktunya pulang, Teguh bergegas membereskan pekerjaanya, dan berjalan keluar menghampiri Aldo, yang terlihat masih sibuk.

" Do, aku pulang dulu ya," ucap Teguh kepada Aldo.

Aldo, yang mendengar suara Teguh, bergegas menghampirinya.

"Tuan, sebaiknya saya antar Tuan saja," ucap Aldo kepada Teguh.

Aldo ingin mengantarkan Teguh, namun di tolak, Teguh memilih pulang sendiri, menggunakan taksi.

Teguh, keluar dari kantor, dan menghampiri taksi, yang mangkal di dekat kantor. Namun ketika sudah memasuki jalan raya, keadaan sore itu macet. Teguh, tidak memusingkan kemacetan itu, dia melihat kanan kiri, ketika sedang asyik memandang kanan kiri, Teguh, melihat sebuah Showroom, bertuliskan BMW. Teguh, meminta sopir taksi untuk menepi, dan Teguh turun.

Teguh masuk ke dalam Showroom dan di sambut pramuniaga di sana.

"Selamat datang, Tuan , ada yang bisa di bantu," sapa Pramuniaga tersebut dengan ramah.

"Iya, saya mau beli mobil." Jawab Teguh, yang kemudian melihat mobil di dalam.

Teguh, di ajak masuk dan berkeliling oleh pramuniaga itu, dan sesekali pramuniaga itu, memberitahu Teguh, tentang mobil yang di lihatnya.

Tak lama, mata Teguh, tertuju pada sebuah mobil BWM, yang sangat menarik perhatiannya, Teguh pun menuju mobil tersebut, dan mulai memutarinya dengan antusias.

"Pilihan yang tepat tuan, ini cocok untuk anda." Ujar pramuniaga itu.

“Iya, aku rasa ini cocok.” Jawab Teguh, sembari memegang bodi mobil itu.

"Pilihan Anda, sangat bagus Tuan. Mobil ini BMW seri X6, ini mobil seri baru BMW X6 tersedia dalam pilihan mesin, Bensin di Indonesia dari BMW hadir dalam dua varian. Bicara soal spesifikasi mesin BMW X6, ini ditenagai dua pilihan mesin Bensin, berkapasitas 2998 cc. X6 tersedia dengan transmisi Otomatis tergantung variannya. Juga, tergantung pilihan dan jenis bahan bakar, konsumsi BBM X6 mencapai 9 kmpl untuk perkotaan, 12.65 kmpl saat menjelajah perjalanan luar kota. X6 adalah SUV 5 seater dengan panjang 4935 mm, lebar 2212 mm, wheelbase 2975 mm. sehingga mobil ini sangat cocok buat anda Tuan" ucap Pramuniaga tersebut dengan menjelaskan detail mobil tersebut.

Setelah mendengarkan penjelasan pramuniaga tersebut, Teguh pun mengerti dan dia akan membeli mobil ini, Teguh masih terus mengamati mobil tersebut.

Teguh, sudah bulat ingin membeli mobil tersebut. Dia pun meminta disiapkan berkasnya dan mengatakan membayar secara cas tanpa bertanya harganya terlebih dahulu. Tentu itu membuta pramuniaga itu terkejut.

"Apa, Tuan yakin, membayar secara cas?, ini harganya dua koma empat Milyar Tuan?" Tanya Pramuniaga itu, yang masih merasakan keterkejutan.

Teguh, kemudian meyakinkan, jika dia akan membayar cas, bahkan dia mengeluarkan black card miliknya. Tentu Teguh pun di bawa ke ruang VIP, untuk menunggu prosesnya.

Teguh, hanya mengikuti peraturan tersebut, dia masuk kesana.

Namun ketika, Teguh sedang duduk menikmati minumnya, datanglah manajer showroom tersebut, dan manajer itu, seorang pria mengenal Teguh sebagai, pimpinan baru Wiratama Group.

"Mohon maaf tuan, saya mengganggu Anda,, saya Egra manajer Showroom ini." Ucap Pria itu mengenalkan dirinya pada Teguh, dengan membungkuk hormat.

"Suatu kehormatan bagi saya, anda membeli mobil di showroom kami, saya tahu anda Teguh Waluyo, Direktur yang baru Wiratama Group." Lanjut Erga, masih menunduk memberi hormat.

"Hem ... jadi anda tahu, siapa saya?" tanya Teguh kepada Erga.

Merekapun melanjutkan obrolan, tak terkecuali Erga yang menceritakan, bagaimana tentang showroom itu.

Jelas ini kesempatan juga untuk Erga, dia memberikan kartu namanya kepada Teguh, karena dia ingin membangun relasi dengan Teguh.

"Dan, maaf ini kartu nama saya tuan, jika anda membutuhkan bantuan saya, siap membantu, dan saya mengenal komunitas mobil sports di negara ini," ucap Erga sambil memberikan kartu namanya

"Baik terima kasih, saya terima ini. Suatu saat saya pasti akan membutuhkannya." Balas Teguh dengan tersenyum.

Mereka pun kembali asyik mengobrol, membahas tentang diri mereka sendiri dengan santai, bagaikan orang yang sudah kenal lama, mereka sangat akrab. Tak lama kemudian datanglah pramuniaga tadi, yang tadi melayani Teguh.

"Permisi, tuan semuanya sudah siap, dan ini kartu Anda, silakan masukan pinya." Ujar pramuniaga itu. Teguh pun menerima berkas tersebut, dan kemudian akan menggunakan Black Cardnya , ini kedua kalinya dia menggunakan kartu itu.

Teguh, memasukkan kartunya, ke dalam mesin EDC, kemudian menekan tombol pinnya .

Transaksi pun berhasil, Teguh jelas merasa senang, namun yang lebih senang adalah pramuniaga itu, yang kelihatanya. akan mendapatkan bonus yang lumayan besar.

"Terima kasih, tuan, silahkan tanda tangan berkasnya, saya akan menyiapkan mobilnya." Ucap pramuniaga tersebut, kemudian keluar dari ruangan tersebut, meninggalkan Teguh dan Erga.

"Tuan, apakah ada yang bisa kami bantu lagi?" tanya Erga kepada Teguh.

"Tidak, aku puas dengan pelayanan kalian, tidak membeda bedakan pelanggan, awalnya saya berfikir, kalian akan mengusir saya, karena berpakaian seperti ini he ...he ....." Ucap Teguh kemudian sedikit tertawa

"Ah, Tuan, ini memang SOP kami , kami menjalankan prosedur SOP ini, dan benar saja kami semakin meningkat pesat." Balas Erga dengan bangga.

"Maaf, apakah mobilnya, akan langsung dikendarai atau, kami antarkan kerumah tuan?" tanya Erga kepada Teguh.

"Tidak usah, saya akan mengendarainya langsung, karena saya belum punya mobil, dan baru kali ini punya mobil," jawab Teguh, dengan santai.

Mendengar jawaban Teguh , Erga semakin tersanjung, dia orang kaya tapi sangat rendah hati, bahkan tidak memikirkan duniawi, berbeda dengan anak jaman sekarang,

‘memang luar biasa Bos yan satu ini,’ pikiran itu terus muncul di kepala Erga, memikirkan tentang pemuda yang ada didepanya.

Pramuniaga itu, datang lagi keruangan tersebut,

"Maaf, Tuan, mobilnya sudah siap," ucap pramuniaga itu.

"Baik, saya, akan segera turun. " Jawab Teguh, kemudian berdiri dan berjalan keluar ruangan, di ikuti Erga dan pegawainya . Pramuniaga itu, ternyata sendari tadi, juga terus mengamati Teguh , dia tidak mennyangka pemuda seperti dia, membeli mobil BMW X6 secara cas dua milyar. Ini sangat mengejutkan baginya , dan juga komisinya pasti akan banyak, dia ingin mengucapkan terimakasih, kepada Teguh, karena setelah ini dia, akan bisa membeli obat untuk ibunya.

Mereka bertigapun sampai di bawah, Teguh langsung menyalakan tombol yang ada pada kunci itu, seketika dia pun tersenyum, tidak menyangka akan membeli mobil, yang harganya fantatis dengan cas.

Teguh, membuka pintu mobil, dan kembali melihat interiornya, membuatnya kembali tersenyum.

"Pilihan anda tepat, Tuan, mobil ini sangat pantas untuk anda." Ucap Erga sembari mengusap usap mobil BMW itu.

Tak lupa, Erga memberikan secara langsung, surat-surat mobil itu kepada Teguh.

Teguh, menyalakan mesin mobil, karena sudah tak sabar ingin mendengar suaranya. Tentunya Teguh sangat puas.

Namun ketika, Teguh akan masuk kedalam, Teguh mendengar suara yang memanggilnya. Sontak Teguh, menoleh ke belakang.

"Ada apa?" tanya Teguh kepada Pramuniaga itu,

"Maaf … Tuan, saya ingin mengucapkan terimakasih, kepada Tuan." Ucap sales itu sembari meneteskan air matanya.

Teguh, yang melihat wanita itu menangis, dia pun merasa heran, dan mengerutkan dahinya.

"Hei … kamu, menangsi?" tanya Teguh kepada wanita itu.

"Anu, Tuan, saya ... menangis, karena saya senang Tuan," balas wanita itu kepadaTeguh.

Teguh pun, merasa semakin heran dengan wanita itu, seakan bertanya, sebenarnya kenapa. Karena tempat itu ramai, dia tidak enak dilihat orang, ntah nanti dikira dia yang membuat wanita itu menangis, akhirnya Teguh, meminta wanita itu untuk masuk kedalam mobilnya.

"Kamu, masuklah dulu, ceritakan didalam." Teguh meminta wanita itu masuk kemobil, sambil menggelengkan kepala, sebagai tanda perintah. Tapi respon wanita itu, diluar dugaan.

"Maaf, Tuan, mengapa anda menyuruh saya masuk?" tanya wanita itu, dengan pikiranya semakin gak karuan

'Apa aku disuruh masuk, terus disuruh cerita sambil jalan, kemudian masuk ke hotel' pikir wanita itu dan melamun.

"Hei … aku menyuruh kamu masuk, karena aku gak tau, kamu tiba-tiba nangis, dan lihat, sekeliling disini ramai ,aku gak mau dikira, aku yang buat kamu nangis." Perintah Teguh, dengan nada tinggi, dan membukakan pintu sebelahnya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status