Share

Bab 66 : Rasa Rindu

Author: Linda Malik
last update Last Updated: 2025-08-17 23:00:26

Clay menatap piring kosong di pangkuan Kazuya, lalu perlahan mengangkat wajah menatap pria itu.

“Kamu tidak ikut makan? Dari tadi, aku saja yang kamu suapi. Apa kamu gak lapar?” tanya Clay yang baru menyadari jika dari tadi Kazuya hanya sibuk menyuapi.

Kazuya tersenyum samar, menggeleng pelan.

“Hum, aku? Enggak, aku masih kenyang. Yang penting kamu, aku gak mau kamu dan calon anak kita kelaparan.”

Clay menatap lekat, seakan berusaha memastikan kebenaran ucapan itu. Sedari siang Clay ingat betul, Kazuya belum menyentuh makanan.

Kazuya terkekeh kecil, kembali berucap, “jangan khawatirkan aku, nanti aku bisa makan setelah ini,” lanjutnya seraya mengambil gelas berisi air putih dan memberinya pada Clay.

Perhatian yang tampak sederhana itu, justru semakin membuat hati Clay luluh. Jauh dalam hatinya, Clay merasa beruntung dipertemukan dengan pemuda bertanggung jawab seperti Kazuya. Meski usianya lebih muda, namun semakin lama mengenal, justru sikap Kazuya terkesan lebih dewasa.

Suasana men
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 85

    Kazuya yang masih terlelap, tiba-tiba terusik oleh sayup suara pekikan. Setengah sadar, dia mengira hanya sekedar mimpi. Namun saat salah satu tangannya meraba sisi ranjang, dia tak menyentuh apapun selain hanya ranjang dingin yang kosong. Clay tidak ada di sana!Mata Kazuya langsung terbuka lebar. Dia terduduk dengan nafas memburu.“Sayang!” panggilnya panik.Tak ada jawaban, hanya hening yang menusuk dari dalam kamar sempit itu.Kazuya bangkit tergesa, melangkah menuju kamar mandi. Akan tetapi, sang istri juga tak ada di sana. Dengan langkah tergesa, Kazuya berjalan menuju pintu.Deg!Pintu dalam keadaan tak terkunci. Hal itu semakin meyakinkan jika suara pekikan yang didengar berada di luar. Kemana Clay pergi malam-malam seperti ini? Kenapa istrinya itu tak membangunkannya?Diliputi rasa cemas, Kazuya membuka cepat pintu lalu menengok ke sekeliling. Jantungnya semakin berdegup tak karuan.Kazuya melangkah ke sisi pagar balkon, matanya menatap ke bawah. Namun hal yang lebih mengejut

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 84

    Kazuya buru-buru turun, merogoh dompet dan meletakkan beberapa lembar uang ke tangan sang pengemudi ojek.Tanpa pikir panjang, Kazuya bergegas melangkah cepat, hendak menghampiri pria berpakaian hitam di ujung gang.“Hei, siapa kamu??” teriak Kazuya lantang. “Apa yang kamu cari di sini?”Bukannya menjawab, pria yang sebagian wajahnya tertutup topi dan masker itu, justru berbalik dan berlari kencang keluar dari gang.“Brengsek! Tunggu!” dengus Kazuya dengan tangan terkepal, lalu segera berlari mengejar.Nafasnya memburu, kakinya menjejak keras di jalanan becek. Tapi semakin keras berlari, sosok pria itu justru semakin mempercepat laju larinya. Hingga di persimpangan jalan, pria misterius itu mendadak lenyap ditelan gelapnya senja.Kazuya berdiri terengah-engah, matanya menelisik setiap sudut jalan yang sepi. Tak ada jejak, tak ada suara langkah.“Kemana perginya dia?” gumam Kazuya dengan alis bertaut tajam. Degup jantungnya semakin kencang, perasan was-was kian menyesakkan dada.Kazuya

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 83

    Berulang kali Clay melirik pada layar ponsel, berharap ada pesan masuk dari sang suami. Sudah tiga jam berlalu sejak kepergian Kazuya dan Felicia, namun sampai kini suaminya tak memberinya kabar.Sejam lalu, Clay sempat berkunjung ke lantai bawah. Namun kondisi rumah Felicia tertutup rapat. Berulang kali mengetuk pintu, tapi sepertinya pemilik kontrakan itu belum kembali.“Kenapa Kazuya tak menghubungiku? Apa dia sudah langsung bekerja?” tanyanya bermonolog seraya menatap langit-langit kamar.“Apa terjadi sesuatu di perjalanan?” Sontak pikiran itu muncul tiba-tiba, membuatnya khawatir.Clay beranjak dari ranjang, meraih ponsel dan ingin memastikan keadaan sang suami dengan menghubunginya langsung.Namun saat Clay tengah mencari kontak Kazuya, terdengar suara pintu diketuk dari luar. Clay bergegas melangkah ke arah pintu dan membukanya.“Hei, lagi sibuk?” sapa Sakira tetangga samping kamarnya yang kini sudah berdiri di ambang pintu.“Mbak Sakira.. tidak mbak, aku gak lagi sibuk,” balas

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 82

    Kazuya kini tiba di depan bangunan yang tampak megah, sungguh berbeda dari apa yang dibayangkannya tadi.Bangunan modern dengan logo besar berwarna biru tua bertuliskan ‘Bestari Textile Suplier’ terpampang jelas di gerbang. Mata Kazuya memicing, nama perusahaan yang tak asing baginya. Dulu pernah mendengar beberapa kali Martin menyebut nama itu saat menelepon seseorang.“Ini tempatnya,” ujar Felicia seraya turun dari motor. “Pemilik pabrik ini adalah teman lamaku. Dia selalu membutuhkan tenaga tambahan, apalagi saat musim ramai.”Kazuya terdiam, tak menjawab. Matanya menatap ke sekeliling bangunan itu. Memperhatikan para karyawan yang berlalu lalang memasuki pintu utama pabrik.Seorang wanita berpenampilan elegan keluar dari ruang kantor utama. Blus putih dipadukan dengan rok span hitam, memberi kesan formal sekaligus anggun. Rambut pendek sebahu tertata rapi, menambah pesona matangnya.“Felicia..” serunya ceria sambil mempercepat langkah. Felicia tersenyum tipis, lalu melangkah leb

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 81

    Kazuya melangkah cepat mendekati Clay. Kemudian tanpa aba-aba, menundukkan tubuhnya hingga wajahnya sejajar dengan perut buncit sang istri. Jemarinya menyentuh lembut permukaan kain tipis yang membalut perut itu.“Sayang, papi pergi sebentar,” bisik Kazuya lirih, seolah sedang berbicara langsung pada si kecil. “Doakan papi hari dapat pekerjaan supaya bisa membahagiakan kalian,” lanjutnya di akhiri dengan mencium perut sang istri penuh perasaan.Clay terharu melihat pemandangan itu. Suaminya yang selama ini tak pernah hidup susah, kini terpaksa harus berjuang untuknya dan calon buah hati mereka.Kazuya mengangkat wajahnya kembali, berdiri tegak di hadapan Clay. Netranya menatap lekat wajah sang istri, perlahan menundukkan kepala untuk memberikan kecupan ringan di dahi sang istri.“Jaga dirimu baik-baik selama aku pergi. Aku akan segera kembali,” bisiknya lembut, memeluk tubuh Clay sejenak sebelum akhirnya melangkah menjauh.Di ujung tangga, Felicia masih berdiri mematung dengan pandang

  • Mendadak Nikah : Tawanan Hati Berondong Tajir   Bab 80

    Kamar kontrakan sempit kini dipenuhi aroma makanan dalam rantang yang telah terbuka. Di atas lantai beralaskan tikar tipis, Clay duduk bersila menyendok nasi dan lauk pemberian Felicia. Wajahnya terlihat lebih cerah, setiap suapan seolah menghapus rasa lelah.“Kamu gak makan?” tanya Clay melirik pada Kazuya yang justru diam memandangnya.Kazuya menggeleng pelan, “kamu duluan, aku ntaran.”Clay mencibir, rongga mulutnya masih dipenuhi makanan. Segera menyendok nasi dan lauk, lalu mengarahkan ke depan mulut Kazuya.“Kamu harus cobain! Masakan Bu Felicia sangat enak,” pinta Clay setelah menelan makanan dalam mulutnya.Kazuya tak langsung mengiyakan, justru menatap sang istri dengan alis bertaut.“Aku bisa..” belum selesai berucap, Clay memasukkan sesendok makanan ke mulut Kazuya. Membuat mata sipit Kazuya sedikit melebar.“Gimana? Enak kan?” tanya Clay dengan alis naik turun.Kazuya mengangguk. Memang tak diragukan, masakan pemilik kontrakan memiliki cita rasa yang menggunggah selera. Ta

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status