Share

Bertemu Petter

Author: Asayake
last update Last Updated: 2025-07-04 20:36:04

Miranda tersenyum ramah menyambut Eleanor yang mendekat, namun matanya menelisik penampilan berbeda sepupunya itu yang kini tertutup rapat dalam setelan olahraga yang sangat anti mustahil dikenakan.

Bukan hanya pakaian, caranya berjalannya pun terlihat begitu tegas berwibawa.

Semakin Miranda perhatikan, dia semakin sadar ada yang aneh dengan diri Eleanor yang sejak kecil selalu hidup seperti tuan putri, anti mengenakan celana dan selalu memancarkan keanggunan.

Miranda berdeham pelan, “Eleanor, kau akan latihan kan?” tanya Miranda.

“Aku belum tahu pasti karena memiliku urusan lain.”

“Eleanor.” Miranda memanggilnya ragu-ragu, lalu akhirnya kembali berbicara, “Apa kehadiranku sudah membuatmu tidak nyaman?”

Alis Eleanor sedikit terangkat, merasakan ada suatu pancingan dibalik pertanyaan sederhana Miranda. “Aku kan yang waktu itu memilihmu untuk menjadi penari pendukung? Lalu untuk apa sekarang aku merasa tidak nyaman atas kehadiranmu?” tanya balik Eleanor dengan senyuman tenangnya.

Riak e
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Pesan Hardy

    “Kita sudah sampai Pak,” ucap sopir menyadarkan Hardy bahwa mereka telah sampai dengan rumah.“Kau boleh keluar, aku mau duduk disini sebentar,” jawab Hardy.Sopir itu mengangguk samar sebelum akhirnya meninggalkan Hardy seorang diri di dalam mobil itu.Hardy memandangi layar handponenya dalam waktu lama, memperhatikan photo terakhirnya bersama Eleanor dihari pernikahannya. Hari yang paling begitu penting untuk hidupnya.Dulu Hardy berpikir bahwa dia akan merasa tenang setelah berhasil menyaksikan Eleanor menikah dan berada ditangan orang-orang yang paling dia percaya. Namun, entah mengapa kali ini hatinya gelisah seolah masih ada suatu perkara yang harus dia selesaikan.Perkara apalagi yang harus Hardy selesaikan?Hardy mengusap layar handphonenya, membuka daftar nomer telepon untuk mencari nama Killian untuk menghubunginya.Sesungguhnya, Hardy tidak begitu yakin apa yang akan dia bicarakan dengan Killian, namun hatinya terdorong untuk tetap melakukannya seakan ini bukanlah sesuatu y

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Tertolak

    “Sepertinya teman-temanku akan datang terlambat, apa aku boleh duduk bergabung disini bersama kalian?” Eleanor menggenggam erat alat makannya dengan jantung berdebar kencang, menanti jawaban apa yang akan Killian berikan pada mantan kekasihnya yang hampir dia nikahi.Secara tidak terduga, tanpa repot-repot melihat ke arah Miranda, Killian menjawab, “Tidak bisa, duduk di tempat lain,” tolak Killian begitu cepat dan berhasil membuat Eleanor tercekat kaget.Senyuman dibibir merah Miranda berubah kaku. "A-a apa aku mengganggu kalian?" tanya Miranda gelagapan.“Jika sudah tahu akan menjadi pengganggu, ngapain berdiri lebih lama disitu?” jawab Killian dengan nada tidak bersahabat dan secara tidak langsung menegaskan bahwa Killian tidak bersedia membagi ruang dengan Miranda.Miranda tersenyum kaku, berusaha tetap anggun meski jelas wajahnya memucat malu.“Oh.. baiklah, maaf mengganggu waktu kalian,” ucap Miranda perlahan bergerak menjauh dan duduk di kursi yang jauh dari posisi Eleanor bers

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Tamu tidak Diundang

    Sonya berdiri di pinggiran pagar tangga, melihat kedatangan Thomas yang terlihat kusut. Sudah lama Sonya menunggunya pulang karena tidak seperti biasanya Thomas mendadak tidak dapat dihubungi.“Kenapa kau tidak bisa ibu hubungi?” tanya Sonya tidak menahan rasa penasaranya labih lama. Sonya sedang berusaha keras mendekat para pemegang saham agar mereka mendukung Thomas menjadi peminpin yang sebenarnya setelah Hardy pensiun sepenuhnya. Eleanor tidak memiliki banyak pengalaman, berbeda dengan Thomas yang telah bertahun-tahun mengabdikan diri di sekolah seni.“Thomas, ada apa?” tanya Sonya sekali lagi.Thomas membuang napasnya dengan kasar, pria itu melangkah lebar menuju kamarnya diikuti oleh Sonya. “Eleanor mencuri handponeku, dia mengambil alih semuanya, mengambil semua data penting yang masuk melalui em*ail.”Sonya terbelalak “Apa? Bagaimana mana bisa?”Thomas menarik lepas dasi yang terpasang dilehernya, pria itu tidak berbicara sepatah katapun meski tahu ibunya berdiri menunggu jaw

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Firasat

    Hardy yang berdiri di pinggiran halaman dengan bantuan tongkat yang menopang tubuh lemahnya, diam termenung menghabiskan waktu beberapa menitnya dengan memandangi langit, larut dalam kegelisahan yang sulit untuk dia mengerti.Setelah pagi tadi bertemu Eleanor, Hardy tidak bisa menghapus sosok putrinya dari benaknya. Rindu menekan dada Hardy.. Hardy masih teramat merindukan pelukan hangat Eleanor, meski Hardy mendekap putrinya dengan sangat erat, entah mengapa Hardy tetap merasakan Eleanor begitu jauh dari dirinya, seperti mereka telah terpisah waktu yang sangat panjang.Hardy mengusap dadanya yang berdebar kencang, merasakan suatu kesedihan dan kekosongan yang semakin hari semakin kuat.Disetiap malamnya, Hardy terus bermimpi didatangi Eleanor yang menangis dengan mengatakan satu yang sama, ‘Ayah, aku menyesal’.Hardy tidak tahu, kenapa dia merasakan sesuatu yang aneh seperti ini.Apa ini pertanda?Dalam satu gerakan kecilnya Hardy berbalik, memutuskan duduk dikursi yang telah dia t

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Bimbang

    Sambungan telepon akhirnya terputus, menyisakan kesunyian dan penjelasan yang tengah dinantikan Killian melalui tatapannya yang tersirat.Eleanor sedikit membuang muka, menolak untuk bersentuhan. “Aku ingin, besok setelah pesta temanmu selesai, kita langsung pulang.”“Apa terjadi sesuatu?” tanya Killian masih menunggu kejujuran Eleanor untuk berbicara."Kenapa kau ingin tahu?" tanya balik Eleanor.Dagu Killian sedikit terangkat, pria itu berdeham pelan menyembunyikan kepeduliannya yang harus dia sembunyikan. "Sekarang aku ini suamimu, sangat memalukan jika suatu hari nanti aku justru tahu masalahmu dari orang lain."Eleanor menarik napasnya dalam-dalam, melihat bayangan mereka yang terlihat di permukaan jendela. “Aku akan memenjarakan Sonya juga Thomas atas pembunuhan berencana.”Killian terdiam tidak merespon, ekspresi diwajahnya tetap tenang namun sorot matanya terlihat tajam. “Pembunuhan berencana terhadap siapa?”Eleanor menghela napasnya dengan berat, sangat berat untuknya bercer

  • Mendadak di Pelaminan dengan Mantan   Keputusan

    “Apa yang kau bawa?” tegur Thomas melihat Yanjing membawa sebuah kotak berisi tumpukan berkas dari dalam ruangan pribadi Hardy yang selama ini selalu tertutup untuk siapapun.Yanjing tersenyum kaku. “Tuan Hardy yang meminta saya untuk mengantar semua informasi semua data perusahaan.”Mata Thomas menyipit menatap curiga. “Untuk apa?”“Saya pun tidak tahu tujuannya untuk apa. Permisi,” pamit Yanjing teburu-buru pergi meninggalkan Thomas yang terus memperhatikannya.Thomas tidak dapat menahan Yanjing karena sekarang dia harus segera pergi masuk ke dalam ruangan meeting untuk membahas persaingan antara Fantasia College of Art dengan Gordon University yang saling tarik menarik ana-anak yang ingin sekolah seni.Yanjing akhirnya pergi meninggalkan kantor itu, namun saat dia baru sampai di depan kantor, langkahnya terhenti dengan mata membulat sempurna tidak dapat menutupi keterkejutannya melihat sebuah mobil box datang menurunkan paket dalam jumlah yang sangat besar. “Siapa yang memesan ma

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status